- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
قَالَ رَبِّ ٱغۡفِرۡ لِی وَلِأَخِی وَأَدۡخِلۡنَا فِی رَحۡمَتِكَۖ وَأَنتَ أَرۡحَمُ ٱلرَّ ٰحِمِینَ
151. Musa berdoa: “Ya Tuhanku, ampunilah aku dan saudaraku, dan masukkanlah kami ke dalam rahmat Engkau, dan Engkau adalah Maha Penyayang diantara para penyayang”.
152.
Sesungguhnya orang-orang
yang menjadikan anak lembu (sebagai sembahannya), kelak akan menimpa mereka
kemurkaan dari Tuhan mereka dan kehinaan dalam kehidupan di dunia. Demikianlah
Kami memberi balasan kepada orang-orang yang membuat kebohongan.
153.
Orang-orang yang
mengerjakan kejahatan kemudian bertaubat sesudah itu dan beriman, maka
sesungguhnya Tuhan kamu sesudah taubat yang disertai dengan iman itu adalah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
154.
Sesudah amarah Musa menjadi
reda, lalu diambilnya (kembali) luh-luh (Taurat) itu yang dalam tulisannya
terdapat petunjuk dan rahmat untuk orang-orang yang sungguh-sungguh takut
kepada Tuhannya.
155.
Dan Musa memilih tujuhpuluh
orang dari kaumnya untuk (memohonkan taubat kepada Kami) pada waktu yang telah
Kami tentukan. Maka ketika mereka digoncang gema bumi, Musa berkata: “Ya
Tuhanku, kalau Engkau kehendaki, tentulah Engkau membinasakan mereka dan aku
sebelum ini. Apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan orang-orang
yang kurang akal diantara kami? Itu hanyalah cobaan dari Engkau, Engkau
sesatkan dengan cobaan itu siapa yang Engkau kehendaki dan Engkau beri petunjuk
kepada siapa yang Engkau kehendaki[1].
Engkau lah yang memimpin kami, karena itu ampunilah kami dan berilah kepada
kami rahmat dan Engkau lah Pemberi ampun yang sebaik-baiknya”.
156.
“Dan tetapkanlah untuk kami
kebaikan di dunia ini dan di akhirat. Sesungguhnya kami kembali (bertaubat)
kepada Engkau”. Allah berfirman: “Siksa-Ku akan Aku timpakan kepada siapa yang
Aku kehendaki dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka akan Aku tetapkan
rahmat-Ku untuk orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat dan
orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami”.
157.
(Yaitu) orang-orang yang
mengikuti Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam
Taurat dan Injil yang ada pada sisi mereka. Nabi itu menyuruh mereka
mengerjakan yang ma’ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan
menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka yang
buruk-buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada
pada mereka[2]. Maka orang-orang yang
beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya, dan mengikuti cahaya yang terang
yang diturunkan kepadanya (Al-Quräan), mereka itulah orang-orang yang
beruntung.
158.
Katakanlah: “Hai manusia
sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah yang mempunyai
kerajaan langit dan bumi, tidak ada Tuhan selain Dia, yang menghidupkan dan
mematikan. Karena itu berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, Nabi yang
ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya)
dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk”.
159.
Dan diantara kaum Musa itu
terdapat suatu umat yang memberi petunjuk (kepada manusia) dengan yang hak dan
dengan yang hak itulah mereka menjalankan keadilan[3].
160.
Dan mereka Kami bagi
menjadi dua belas suku yang masing-masingnya berjumlah besar dan Kami wahyukan
kepada Musa ketika kaumnya meminta air kepadanya: “Pukullah batu itu dengan
tongkatmu!”. Lalu memancarlah darinya dua belas mata air. Tiap-tiap suku
mengetahui tempat minum masing-masing. Dan Kami naungkan awan di atas mereka
dan Kami turunkan kepada mereka manna dan salwa[4].
(Kami berfirman): “Makanlah yang baik-baik dari apa yang telah kami rejekikan
kepadamu”. Mereka tidak menganiaya Kami, tetapi merekalah yang menganiaya
dirinya sendiri.
161.
Dan (ingatlah), ketika
dikatakan kepada mereka (Bani Israil): “Diamlah di kota ini saja (Baitul
Maqdis) dan makanlah dari (hasil bumi) nya di mana saja kamu kehendaki. Dan
katakanlah: ’Bebaskanlah kami dari dosa kami’, dan masukilah pintu gerbangnya
sambil membungkuk (merendah diri), niscaya Kami ampuni kesalahan-kesalahanmu.
Kelak akan Kami tambah (pahala) kepada orang-orang yang berbuat baik”.
162.
Maka orang-orang yang zalim
diantara mereka itu mengganti (perkataan itu) dengan perkataan yang tidak
dikatakan kepada mereka[5].
Karena itu Kami timpakan atas mereka azab dari langit disebabkan kezaliman
mereka.
163.
Dan tanyakanlah kepada Bani
Israil tentang kota[6] yang terletak di dekat
laut ketika mereka melanggar aturan pada hari Sabtu[7].
Yang di waktu hari Sabtu itu datang kepada mereka ikan (yang berada di sekitar)
mereka dengan kelihatan di permukaan air, sedang di hari yang bukan Sabtu ikan-ikan itu tidak
datang kepada mereka. Demikianlah Kami mencoba mereka disebabkan mereka berlaku
fasik.
164.
Dan ingatlah ketika suatu
umat diantara mereka berkata: “Mengapa kamu menasihati kaum yang Allah akan
membinasakan mereka atau mengazab mereka dengan azab yang amat keras?” Mereka
menjawab: “(Kami menasihati itu) agar kami mempunyai alasan (pelepas tanggung
jawab) kepada Tuhanmu[8],
dan supaya mereka bertakwa”.
165.
Maka setelah mereka
melupakan apa yang diperingatkan kepada mereka, Kami selamatkan orang-orang
yang melarang dari perbuatan jahat dan Kami timpakan kepada orang-orang yang
zalim siksaan yang keras, disebabkan mereka selalu berbuat fasik.
166.
Maka setelah mereka
bersikap sombong terhadap apa yang dilarang mereka mengerjakannya, Kami
katakana kepadanya: “Jadilah kamu kera yang hina”[9].
167.
Dan (ingatlah) ketika
Tuhanmu memberitahukan: sesungguhnya Dia akan mengirim kepada mereka
(orang-orang Yahudi) sampai hari kiamat, orang-orang yang akan menimpakan
kepada mereka azab yang seberat-beratnya. Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat
siksa-Nya, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
168.
Dan Kami bagi-bagi mereka
di dunia ini menjadi beberapa golongan, diantaranya ada orang-orang yang saleh
dan diantaranya ada yang tidak demikian. Dan Kami coba mereka dengan (nikmat)
yang baik-baik dan (bencana) yang buruk-buruk, agar mereka kembali (kepada
kebenaran).
169.
Maka datang sesudah mereka
generasi (yang jahat) yang mewarisi Taurat. Mereka mengambil harta benda dunia
yang rendah ini, dan mereka berkata: “Kami (tentu) akan diberi ampun”. Padahal
jika datang kepada mereka harta benda dunia sebanyak itu (juga), niscaya mereka
akan mengambilnya (juga). Bukankah perjanjian Taurat sudah diambil dari mereka,
yaitu bahwa mereka tidak akan mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar? Dan
(bukankah) mereka telah mempelajari apa yang tersebut di dalamnya? Dan kampung
akhirat itu lebih baik bagi mereka yang bertakwa. Apakah kamu sekalian tidak
mengerti?
170.
Dan orang-orang yang
berpegang teguh dengan Al-Kitab (Taurat) serta mendirikan sholat, (akan diberi
pahala) karena sesungguhnya Kami tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang
mengadakan perbaikan.
171.
Dan (ingatlah) ketika Kami
mengangkat bukit ke atas mereka seakan-akan bukit itu naungan awan dan mereka
yakin bahwa bukit itu akan jatuh menimpa mereka. (Dan Kami katakana kepada
mereka): “Peganglah dengan teguh apa yang telah Kami berikan kepadamu, serta
ingatlah selalu (amalkanlah) apa yang tersebut di dalamnya supaya kamu menjadi
orang-orang yang bertakwa”.
Sebelumnya ....... Selanjutnya .......
[1] Perbuatan membuat dan
menyembah patung anak lembu adalah suatu cobaan dari Allah untuk menguji mereka,
siapa yang kuat dan siapa yang masih ragu-ragu. Orang yang lemah imannya itulah
yang mengikuti Samiri dan menyembah patung anak lembu. Tetapi yang kuat imannya
tetap pada keimanannya.
[2] Dalam syariat yang dibawa
Nabi Muhammad s.a.w. sudah tidak ada lagi keharusan yang berat-berat yang
dipikulkan kepada Bani Israil, seperti mensyariatkan membunuh diri sebagai
tanda sahnya taubat; wajib kisas pada perihal pembunuhan baik disengaja maupun
tidak, tanpa membolehkan membayar diat; memotong anggota badan yang melakukan
kesalahan; membuang atau menggunting bagian kain yang terkena najis.
[3] Dalam hal mengadili
perkara-perkara juga berpedoman kepada petunjuk dan tuntunan Allah.
[4] Salah satu nikmat Tuhan
kepada mereka adalah mereka selalu dinaungi awan di waktu mereka berjalan di
panas terik padang pasir. Manna adalah makanan manis sebagai madu. Salwa adalah
burung sebangsa puyuh.
[5] Perbuatan yang baik yang
diperintahkan oleh agama Islam, baik yang berhubungan dengan agama atau tidak.
[6] Kota Eilah yang terletak di
pantai laut Merah antara kota Madyan dan bukit Thur.
[7] Menurut aturan mereka
tidak boleh bekerja pada hari Sabtu karena dikhususkan untuk beribadat.
[8] Melaksanakan perintah
Allah untuk memberi peringatan.
[9] Sebagian ahli tafsir
memandang bahwa ini sebagai suatu perumpamaan, artinya hati mereka menyerupai
hati kera, karena sama-sama tidak menerima nasihat dan peringatan. Pendapat
jumhur mufassir ialah mereka betul-betul berubah menjadi kera, hanya tidak
beranak, tidak makan dan tidak minum, dan hidup tidak lebih dari tiga hari.
Komentar