- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
PENUTUP
Dalam surat Al-An’aam, Allah
menjelaskan keesaan dan kesempurnaan sifat-sifat-Nya, menyatakan kebatalan
kepercayaan orang-orang musyrik dengan bantahan-bantahan yang logis dan mudah
diterima oleh akal. Hukuman yang berat akan dijatuhkan atas mereka yang
berkepala batu menolak kebenaran.
Hubungan
surat Al-An’aam dengan surat Al-A'raaf adalah sebagai berikut:
a.
Kedua surat tersebut
termasuk di antara 7 surat yang panjang (assab’uth thiwaal), keduanya
sama-sama membicarakan pokok akidah agama. Dalam surat Al-An'aam dikemukakan
garis-garis besar akidah itu, sedang surat Al-A'raaf menjelaskannya.
b.
Dalam surat Al-An'aam,
Allah menerangkan asal usul kejadian manusia dari tanah serta menjelaskan
tentang beberapa generasi manusia yang telah dibinasakan Allah, kemudian
disinggung pula tentang Rasul-Rasul dengan menyebut beberapa nama mereka secara
garis besarnya, sedang surat Al-A'raaf menjelaskannya.
c.
Pada bagian terakhir surat
Al-An'aam, Allah menyatakan bahwa Dia menjadikan manusia khalifah-khalifah di
bumi serta mengangkat derajat sebagian mereka, maka bagian permulaan surat
Al-A'raaf Allah mengemukakan penciptaan Nabi Adam a.s. dan anak-cucunya serta
dijadikannya khalifah di bumi begitu juga anak-cucunya.
d.
Mengenai segi hubungan
bagian akhir Al-An'aam dengan permulaan surat Al-A'raaf adalah sebagai berikut:
1)
Bagian akhir surat Al-An'aam,
Allah berfirman bahwa Al-Quräan adalah kitab pedoman yang benar, jalan yang
lurus, dan diberkahi, maka umat manusia diperintahkan mengikutinya. Pada bagian
permulaan surat Al-A'raaf, Allah mengulagi lagi perintah itu dan melarang
mengikuti selainnya.
2)
Pada bagian akhir surat
Al-An'aam, Allah berfirman bahwa Dia akan memberikan keterangan tentang apa
yang seharusnya dilakukan manusia dan yang menjadi perselisihan mereka. Maka
pada bagian permulaan surat Al-A'raaf Allah menjelaskan apa yang dimaksud
“Allah memberi keterangan” ialah pengutusan para Rasul yang bertugas memberikan
keterangan dan mereka masing-masing akan dimintai pertanggungjawaban.
3)
Pada bagian akhir surat
Al-An'aam, Allah berfirman bahwa orang yang berbuat kebajikan akan diganjar
sepuluh kali lipat dan yang berbuat kejahatan akan dibalas sekadar
perbuatannya. Untuk menentukan kadar kebajikan dan kejahatan itu ada
timbangannya, maka Allah mengemukakan di bagian awal surat Al-A'raaf, bahwa
timbangan pada hari itu ialah kebenaran dan keadilan. Siapa yang berat timbangannya
dia lah orang yang beruntung dan siapa yang ringan timbangannya dia lah orang
yang merugi. Kemudian Allah menceritakan keadaan nasib ashabul A’raaf.
BACA SEBELUMNYA .....
Komentar