Langsung ke konten utama

SILAKAN DOWNLOAD APLIKASI AMPUH

SILAKAN DOWNLOAD APLIKASI AMPUH
Referensi Hukum dan Filsafat

Featured Post

PENUTUP TAFSIR SURAT 15. AL-HIJR

TAFSIR SURAT 1. AL-FAATIHAH (PEMBUKAAN)

 

بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِیمِ

1.           Dengan (menyebut) nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang[1].

 

ٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلۡعَـٰلَمِینَ

2.            Segala puji[2] bagi Allah, Tuhan semesta alam[3].

 

ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِیمِ

3.            Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

 

مَـٰلِكِ یَوۡمِ ٱلدِّینِ

4.            Yang menguasai[4] hari pembalasan[5].

 

إِیَّاكَ نَعۡبُدُ وَإِیَّاكَ نَسۡتَعِینُ

5.            Hanya Engkau lah yang kami sembah[6], dan hanya kepada Engkau lah kami mohon pertolongan[7].


ٱهۡدِنَا ٱلصِّرَ ٰطَ ٱلۡمُسۡتَقِیمَ

6.            Tunjukilah[8] kami ke jalan yang lurus.

 

صِرَ ٰطَ ٱلَّذِینَ أَنۡعَمۡتَ عَلَیۡهِمۡ غَیۡرِ ٱلۡمَغۡضُوبِ عَلَیۡهِمۡ وَلَا ٱلضَّاۤلِّینَ

7.    (Yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat[9].

BACA SEBELUMNYA .....             BACA SELANJUTNYA  .....

[1]Saya memulai membaca Al-Faatihah ini dengan menyebut nama Allah. Setiap pekerjaan yang baik itu hendaknya dimulai dengan menyebut nama Allah, seperti: makan, minum, menyembelih binatang untuk dimakan, dsb. Allah ialah Zat yang Maha Suci, yang berhak disembah dengan sebenar-benarnya; yang tidak membutuhkan makhluk-Nya, tetapi makhluk membutuhkan-Nya. Ar-Rahmaan (Maha Pemurah), salah satu dari nama Allah yang memberi pengertian bahwa Allah melimpahkan karunia-Nya kepada makhluk-Nya, sedang Ar-Rahiim (Maha Penyayang) memberi pengertian, bahwa Allah senantiasa bersifat rahmat yang menyebabkan Allah selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada makhluk-Nya.

[2]Alhamdu (segala puji), memuji orang adalah karena perbuatannya yang baik yang dikerjakan dengan kemauannya sendiri. Maka memuji Allah berarti menyanjung-Nya karena perbuatan-Nya yang baik. Lain halnya dengan syukur yang berarti mengakui keutamaan seseorang terhadap nikmat yang diberikannya. Kita menghadapkan segala puji kepada Allah adalah karena Allah sumber dari segala kebaikan yang patut dipuji.

[3]Rabb (Tuhan), berarti Tuhan yang ditaati, yang Memiliki, Mendidik, dan Memelihara. Lafaz “Rabb” tidak dapat dipakai selain untuk Tuhan kecuali kalau ada sambungannya, contoh: “rabbulbait” (tuan rumah). ‘Aalamiin (semesta alam), semua yang diciptakan Tuhan yang terdiri dari berbagai macam seperti alam manusia, alam hewan, alam tumbuh-tumbuhan, benda-benda mati, dsb. Allah pencipta semua alam-alam itu.

[4]Maalik (Yang menguasai), dengan memanjangkan “mim” itu berarti pemilik (yang empunya). Dapat pula dibaca dengan “Malik” dengan memendekkan “mim”, berarti “raja”.

[5]Yaumiddin (hari pembalasan), hari yang pada waktu itu setiap manusia menerima pembalasan amalannya yang baik maupun yang buruk. Disebut juga yaumulqiyaamah, yaumulhisaab, dsb.

[6]Na’budu diambil dari kata ibaadat, kepatuhan dan ketundukan yang                 ditimbulkan oleh perasaan tentang kebesaran Allah, sebagai Tuhan yang                disembah, karena berkeyakinan bahwa Allah mempunyai kekuasaan yang               mutlak terhadapnya.

[7] Nasta’iin (minta pertolongan), diambil dari kata isti’anaah, mengharapkan       bantuan untuk dapat menyelesaikan suatu pekerjaan yang tidak sanggup                 diselesaikan dengan tangan sendiri.

[8] Ihdina (tunjukilah kami), diambil dari kata hidayah, memberi pimpinan ke      suatu jalan yang benar. Maksudnya bukan sekedar memberi pimpinan, namun         juga memberi taufik.

     [9] Semua golongan yang menyimpang dari ajaran Islam. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENUTUP TAFSIR SURAT 2. AL-BAQARAH (SAPI BETINA)

   PENUTUP   Kesimpulan surat Al-Baqarah adalah:   1.             Menjelaskan beberapa hukum dalam agama Islam. 2.             Mengemukakan beberapa perumpamaan. 3.             Mengemukakan hujjah-hujjah.   Persesuaian surat Al-Baqarah dengan surat Ali ‘Imran adalah:   1.             Dalam surat Al-Baqarah disebutkan Nabi Adam عليه السلام yang langsung diciptakan Allāh, sedangkan dalam surat Ali 'Imran disebutkan tentang kelahiran Nabi Isa عليه السلام yang kedua-duanya dijadikan Allāh menyimpang dari kebiasaan.   2.             Dalam surat Al-Baqarah sifat dan perbuatan orang-orang Yahudi dibentangkan secara luas, disertai dengan hujjah untuk mematahkan ...

TAFSIR SURAT 114. AN-NĀS (MANUSIA)

بِالسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُاللهِ وَبَرَكَاتُهُ   MUQADDIMAH   Termasuk golongan surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Al-Falaq. Nama An-Naas diambil dari kata An-Naas yang sering disebut dalam surat ini, yang artinya “manusia”.   Pokok-pokok isinya: Perintah kepada manusia agar berlindung kepada Allah dari segala macam kejahatan yang datang kedalam jiwa manusia dari jin dan manusia. ALLAH PELINDUNG MANUSIA DARI KEJAHATAN BISIKAN SYAITAN DAN MANUSIA.   قُلۡ أَعُوذُ بِرَبِّ ٱلنَّاسِ 1.              Katakanlah: “Aku berlindung kepada Tuhan manusia;   مَلِكِ ٱلنَّاسِ 2.              Raja manusia;   إِلَـٰهِ ٱلنَّاسِ 3.              Sembahan manusia;   مِن شَرِّ ٱلۡوَسۡوَاسِ ٱلۡخَنَّاسِ 4.        ...

PENUTUP TAFSIR SURAT 5. AL-MĀIDAH (HIDANGAN)

    PENUTUP   Surat Al-Māidah mengemukakan: a.             bagaimana seharusnya orang mukmin bersikap baik terhadap sesamanya maupun terhadap orang yang bukan mukmin; b.             manfaat memenuhi janji prasetia kepada Allāh; c.             perjanjian yang dilakukan oleh sesama manusia; dan d.             ketauhidan Allāh.   HUBUNGAN SURAT AL-MĀIDAH DENGAN  SURAT AL-AN’ĀM   1.             Surat Al-Māidah mengemukakan hujjah terhadap Ahli Kitab, sedang surat Al-An’ām mengemukakan hujjah terhadap kaum musyrik. 2.             Surat Al-An’ām memuat makanan-makanan yang diharamkan dan binatang sembelihan secara g...