- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
لَهُم مِّن جَهَنَّمَ مِهَادࣱ وَمِن فَوۡقِهِمۡ غَوَاشࣲۚ وَكَذَ ٰلِكَ نَجۡزِی ٱلظَّـٰلِمِینَ
41. Mereka mempunyai tikar tidur dari api neraka dan di atas mereka ada selimut (api neraka)[1]. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang zalim.
42.
Adapun orang-orang yang
beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh, -Kami tidak memikulkan kewajiban
kepada diri seseorang melainkan sekedar kesanggupannya-, mereka itulah
penghuni-penghuni syurga; mereka kekal di dalamnya.
43.
Dan Kami cabut segala macam
dendam yang berada di dalam dada mereka; mengalir di bawah mereka sungai-sungai
dan mereka berkata: “Segala puji bagi Allah yang telah menunjuki kami kepada
(syurga) ini, dan kami sekali-kali tidak akan mendapat petunjuk kalau Allah
tidak memberi kami petunjuk, sesungguhnya telah datang Rasul-Rasul Tuhan kami,
membawa kebenaran”. Dan diserukan kepada mereka: “Itulah syurga yang diwariskan
kepadamu, disebabkan apa yang dahulu kamu kerjakan”.
44.
Dan penghuni-penghuni
syurga berseru kepada penghuni-penghuni neraka (dengan mengatakan):
“Sesungguhnya kami dengan sebenarnya telah memperoleh apa yang Tuhan kami
menjanjikannya kepada kami. Maka apakah kamu telah memperoleh dengan sebenarnya
apa (azab) yang Tuhan kamu menjanjikannya (kepadamu)?”. Mereka (penduduk
neraka) menjawab: “Betul”. Kemudian seorang penyeru (malaikat) mengumumkan
diantara kedua golongan itu: “Kutukan Allah ditimpakan kepada orang-orang yang
zalim”.
45.
(Yaitu) orang-orang yang
menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah dan menginginkan agar jalan itu
menjadi bengkok, dan mereka kafir kepada kehidupan akhirat.
46.
Dan diantara keduanya
(penghuni syurga dan neraka) ada batas, dan di atas A’raaf[2]
itu ada orang-orang yang mengenal masing-masing dari dua golongan itu dengan
tanda-tanda mereka. Dan mereka menyeru penduduk syurga dengan mengatakan:
“Salaamun ‘alaikum[3]. Mereka belum lagi
memasukinya, sedang mereka ingin segera (memasukinya).
47.
Dan apabila pandangan mereka
dialihkan ke arah penghuni neraka, mereka berkata: “Ya Tuhan kami, janganlah
Engkau tempatkan kami bersama-sama orang-orang yang zalim itu”.
48.
Dan orang-orang yang di
atas A’raaf memanggil beberapa orang (pemuka-pemuka orang kafir) yang mereka
mengenalnya dengan tanda-tandanya dengan mengatakan: “Harta yang kamu kumpulkan
dan apa yang selalu kamu sombongkan itu, tidaklah memberi manfaat kepadamu.”
49.
(Orang-orang yang di atas
A’raaf bertanya kepada penghuni neraka): “Itukah orang[4]
yang kamu telah bersumpah bahwa mereka tidak akan mendapat rahmat dari Allah?”.
(Kepada mereka dikatakan) “Masuklah ke dalam syurga, tidak ada kekhawatiran
terhadapmu dan tidak (pula) kamu bersedih hati”.
50.
Dan penghuni neraka menyeru
penghuni syurga (dengan mengatakan): “Limpahkanlah kepada kami sedikit air atau
makanan yang telah direjekikan Allah kepadamu”. Mereka (penghuni syurga)
menjawab: “Sesungguhnya Allah telah mengharamkan keduanya (air dan makan) bagi
orang-orang kafir”.
51.
(Yaitu) orang-orang yang
menjadikan agama mereka main-main dan senda gurau, dan kehidupan dunia telah
menipu mereka. Karena itu pada hari (kiamat) ini, Kami melupakan mereka
sebagaimana mereka melupakan pertemuan mereka dengan hari ini, dan
(sebagaimana) mereka selalu mengingkari ayat-ayat Kami.
52.
Dan sesungguhnya Kami telah
mendatangkan sebuah Kitab (Al-Quräan) kepada mereka yang Kami telah
menjelaskannya atas dasar pengetahuan Kami[5];
menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.
53.
Tiadalah mereka
menunggu-nunggu kecuali (terlaksananya kebenaran) Al-Quräan itu. Pada hari
datangnya kebenaran pemberitaan Al-Quräan itu, berkatalah orang-orang yang
melupakannya[6] sebelum itu: “Sesungguhnya
telah datang Rasul-Rasul Tuhan kami membawa yang hak, maka adakah bagi kami
pemberi syafa’at yang akan memberi syafa’at bagi kami, atau dapatkah kami
dikembalikan (ke dunia) sehingga kami dapat beramal yang lain dari yang pernah
kami amalkan?”. Sungguh mereka telah merugikan diri mereka sendiri dan telah
lenyaplah dari mereka Tuhan-Tuhan yang mereka ada-adakan.
Siapakah Tuhan semesta alam
dan bagaimana bermohon kepada-Nya?
54.
Sesungguhnya Tuhan kamu
ialah Allah yang telah menciptakan langit dan Bumi dalam enam masa, lalu Dia
bersemayam di atas ‘arasy[7].
Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan
(diciptakan-Nya pula) matahari, bulan, dan bintang-bintang; (masing-masing)
tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak
Allah sendiri, Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.
55.
Berdo’alah kepada Tuhanmu
dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang melampaui batas[8].
56.
Dan janganlah kamu membuat
kerusakan di muka Bumi sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdo’alah kepada-Nya
dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan).
Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.
Bukti kekuasaan Allah membangkitkan manusia sesudah
mati.
57.
Dan Dia lah yang meniupkan
angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan),
hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah
yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu. Maka Kami keluarkan dengan
sebab hujan itu pelbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan
orang-orang yang telah mati, supaya kamu mengambil pelajaran.
58.
Adapun tanah yang baik,
tanam-tanamannya tumbuh (dengan subur) dengan seizing Allah, sedang tanah yang
tidak subur, tanam-tanamannya hanya tumbuh merana. Demikianlah Kami
mengulang-ulangi tanda-tanda kebesaran (Kami) bagi orang-orang yang bersyukur.
Sebelumnya ....... Selanjutnya .......
[1] Mereka terkepung dalam api
neraka.
[2] Tempat yang tertinggi di
atas syurga dan neraka.
[3] Mudah-mudahan Allah
melimpahkan kesejahteraan atas kamu.
[4] Penghuni syurga.
[5] Atas dasar pengetahuan Allah
tentang apa yang menjadi kemashlahatan bagi hamba-hamba-Nya di dunia dan
akhirat.
[6] Orang-orang yang tidak
beramal sebagaimana yang digariskan oleh Al-Quraan.
[7] Suatu sifat Allah yang
wajib kita imani, sesuai dengan kebesaran Allah dan kesucian-Nya.
[8] Tidak melampaui batas
tentang yang diminta dan cara meminta.
Komentar