- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Laknat terhadap orang-orang yang
menyembunyikan ayat-ayat Allāh dan terhadap orang-orang kafir.
إِنَّ ٱلَّذِینَ یَكۡتُمُونَ مَاۤ
أَنزَلۡنَا مِنَ ٱلۡبَیِّنَـٰتِ وَٱلۡهُدَىٰ مِنۢ بَعۡدِ مَا بَیَّنَّـٰهُ
لِلنَّاسِ فِی ٱلۡكِتَـٰبِ أُو۟لَـٰۤىِٕكَ یَلۡعَنُهُمُ ٱللَّهُ وَیَلۡعَنُهُمُ
ٱللَّـٰعِنُونَ
159.
Sesungguhnya
orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa
keterangan-keterangan (yang jelals) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya
kepada manusia dalam Al-Kitab, mereka itu dilaknati Allāh dan dilaknati (pula)
oleh semua (makhluk) yang dapat melaknati.
إِلَّا ٱلَّذِینَ تَابُوا۟ وَأَصۡلَحُوا۟
وَبَیَّنُوا۟ فَأُو۟لَـٰۤىِٕكَ أَتُوبُ عَلَیۡهِمۡ وَأَنَا ٱلتَّوَّابُ ٱلرَّحِیمُ
160.
Kecuali mereka
yang telah taubat dan mengadakan perbaikan dan menerangkan (kebenaran) maka
terhadap mereka itulah Aku menerima taubatnya dan Aku lah Yang Maha Penerima
taubat lagi Maha Penyayang.
إِنَّ ٱلَّذِینَ
كَفَرُوا۟ وَمَاتُوا۟ وَهُمۡ كُفَّارٌ أُو۟لَـٰۤىِٕكَ عَلَیۡهِمۡ لَعۡنَةُ ٱللَّهِ
وَٱلۡمَلَـٰۤىِٕكَةِ وَٱلنَّاسِ أَجۡمَعِینَ
161.
Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan mereka
mati dalam keadaan kafir mereka itu mendapat laknat Allāh, para Malaikat, dan
manusia seluruhnya.
خَـٰلِدِینَ
فِیهَا لَا یُخَفَّفُ عَنۡهُمُ ٱلۡعَذَابُ وَلَا هُمۡ یُنظَرُونَ
162.
Mereka kekal di dalam laknat itu; tidak akan
diringankan siksa dari mereka dan tidak (pula) mereka diberi tangguh.
Allāh yang berkuasa dan yang menentukan.
وَإِلَـٰهُكُمۡ إِلَـٰهࣱ وَ ٰحِدࣱۖ لَّاۤ إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلرَّحۡمَـٰنُ ٱلرَّحِیمُ
163.
Dan Tuhanmu adalah
Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan melainkan Dia Yang Maha Pemurah lagi Maha
Penyayang.
إِنَّ فِی خَلۡقِ ٱلسَّمَـٰوَ ٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ وَٱخۡتِلَـٰفِ ٱلَّیۡلِ وَٱلنَّهَارِ وَٱلۡفُلۡكِ
ٱلَّتِی تَجۡرِی فِی ٱلۡبَحۡرِ بِمَا یَنفَعُ ٱلنَّاسَ وَمَاۤ أَنزَلَ ٱللَّهُ
مِنَ ٱلسَّمَاۤءِ مِن مَّاۤءࣲ فَأَحۡیَا بِهِ ٱلۡأَرۡضَ بَعۡدَ مَوۡتِهَا وَبَثَّ
فِیهَا مِن كُلِّ دَاۤبَّةࣲ وَتَصۡرِیفِ ٱلرِّیَـٰحِ وَٱلسَّحَابِ ٱلۡمُسَخَّرِ
بَیۡنَ ٱلسَّمَاۤءِ وَٱلۡأَرۡضِ لَـَٔایَـٰتࣲ لِّقَوۡمࣲ یَعۡقِلُونَ
164.
Sesungguhnya dalam
penciptaan langit dan bumi serta silih
bergantinya malam dan siang serta bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia dan apa
yang Allāh turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan
bumi sesudah mati (kering)nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan,
dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh
(terdapatlah) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allāh) bagi kaum yang
memikirkan.
وَمِنَ ٱلنَّاسِ
مَن یَتَّخِذُ مِن دُونِ ٱللَّهِ أَندَادࣰا یُحِبُّونَهُمۡ كَحُبِّ ٱللَّهِۖ
وَٱلَّذِینَ ءَامَنُوۤا۟ أَشَدُّ حُبࣰّا لِّلَّهِۗ وَلَوۡ یَرَى ٱلَّذِینَ
ظَلَمُوۤا۟ إِذۡ یَرَوۡنَ ٱلۡعَذَابَ أَنَّ ٱلۡقُوَّةَ لِلَّهِ جَمِیعࣰا وَأَنَّ
ٱللَّهَ شَدِیدُ ٱلۡعَذَابِ
165.
Dan di antara
manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allāh mereka
mencintainya sebagaimana mencintai Allāh. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat
cintanya kepada Allāh. Dan seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu[1] mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada
hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allāh semuanya, dan bahwa Allāh amat
berat siksa-Nya (niscaya mereka menyesal).
إِذۡ تَبَرَّأَ
ٱلَّذِینَ ٱتُّبِعُوا۟ مِنَ ٱلَّذِینَ ٱتَّبَعُوا۟ وَرَأَوُا۟ ٱلۡعَذَابَ
وَتَقَطَّعَتۡ بِهِمُ ٱلۡأَسۡبَابُ
166.
(Yaitu)
ketika orang-orang yang diikuti itu berlepas diri dari orang-orang yang
mengikutinya dan mereka melihat siksa dan segala hubungan antara mereka
terputus sama sekali.
وَقَالَ
ٱلَّذِینَ ٱتَّبَعُوا۟ لَوۡ أَنَّ لَنَا كَرَّةࣰ فَنَتَبَرَّأَ مِنۡهُمۡ كَمَا
تَبَرَّءُوا۟ مِنَّاۗ كَذَ ٰلِكَ یُرِیهِمُ
ٱللَّهُ أَعۡمَـٰلَهُمۡ حَسَرَ ٰتٍ عَلَیۡهِمۡۖ وَمَا هُم بِخَـٰرِجِینَ مِنَ ٱلنَّارِ
167.
Dan berkatalah
orang-orang yang mengikut: “Seandainya kami dapat kembali (ke dunia) pasti kami
akan berlepas diri dari mereka sebagaimana mereka berlepas diri dari kami”.
Demikianlah Allāh memperlihatkan kepada mereka amal perbuatannya menjadi
sesalan bagi mereka; dan sekali-kali mereka tidak akan keluar dari api neraka.
یَـٰۤأَیُّهَا
ٱلنَّاسُ كُلُوا۟ مِمَّا فِی ٱلۡأَرۡضِ حَلَـٰلࣰا طَیِّبࣰا وَلَا تَتَّبِعُوا۟
خُطُوَ ٰتِ
ٱلشَّیۡطَـٰنِۚ إِنَّهُۥ لَكُمۡ عَدُوࣱّ مُّبِینٌ
168.
Hai sekalian
manusia makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi dan
janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan
itu adalah musuh yang nyata bagimu.
إِنَّمَا
یَأۡمُرُكُم بِٱلسُّوۤءِ وَٱلۡفَحۡشَاۤءِ وَأَن تَقُولُوا۟ عَلَى ٱللَّهِ مَا لَا
تَعۡلَمُونَ
169.
Sesungguhnya
syaitan itu hanya menyuruhmu berbuat jahat dan keji serta mengada-adakan
terhadap Allāh apa yang kamu tidak ketahui.
وَإِذَا قِیلَ
لَهُمُ ٱتَّبِعُوا۟ مَاۤ أَنزَلَ ٱللَّهُ قَالُوا۟ بَلۡ نَتَّبِعُ مَاۤ
أَلۡفَیۡنَا عَلَیۡهِ ءَابَاۤءَنَاۤۚ أَوَلَوۡ كَانَ ءَابَاۤؤُهُمۡ لَا
یَعۡقِلُونَ شَیۡـࣰٔا وَلَا یَهۡتَدُونَ
170.
Dan apabila dikatakan kepada mereka: “Ikutilah
apa yang telah diturunkan Allāh!”. Mereka menjawab: “(Tidak), tetapi kami hanya
mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami”.
“(Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak
mengetahui suatu apapun dan tidak mendapat petunjuk?”.
وَمَثَلُ
ٱلَّذِینَ كَفَرُوا۟ كَمَثَلِ ٱلَّذِی یَنۡعِقُ بِمَا لَا یَسۡمَعُ إِلَّا
دُعَاۤءࣰ وَنِدَاۤءࣰۚ صُمُّۢ بُكۡمٌ عُمۡیࣱ فَهُمۡ لَا یَعۡقِلُونَ
171.
Dan perumpamaan
(orang yang menyeru) orang-orang kafir adalah seperti penggembala yang
memanggil binatang yang tidak mendengar selain panggilan dan seruan saja[2].
Mereka tuli bisu buta maka (oleh sebab itu) mereka tidak mengerti.
Makanan yang halal dan yang haram.
یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟
كُلُوا۟ مِن طَیِّبَـٰتِ مَا رَزَقۡنَـٰكُمۡ وَٱشۡكُرُوا۟ لِلَّهِ إِن كُنتُمۡ
إِیَّاهُ تَعۡبُدُونَ
172.
Hai orang-orang
yang beriman makanlah di antara rezki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu
dan bersyukurlah kepada Allāh jika benar-benar hanya kepada-Nya kamu menyembah.
إِنَّمَا حَرَّمَ عَلَیۡكُمُ ٱلۡمَیۡتَةَ
وَٱلدَّمَ وَلَحۡمَ ٱلۡخِنزِیرِ وَمَاۤ أُهِلَّ بِهِۦ لِغَیۡرِ ٱللَّهِۖ فَمَنِ
ٱضۡطُرَّ غَیۡرَ بَاغࣲ وَلَا عَادࣲ فَلَاۤ إِثۡمَ عَلَیۡهِۚ إِنَّ ٱللَّهَ غَفُورࣱ
رَّحِیمٌ
173.
Sesungguhnya Allāh
hanya mengharamkan bagimu bangkai, darang, daging babi, dan binatang yang
(ketika disembelih) disebut (nama) selain Allāh[3].
Tetapi barang siapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang ia tidak
menginginkannya dan tidak (pula) melampui batas maka tidak ada dosa baginya.
Sesungguhnya Allāh Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
إِنَّ ٱلَّذِینَ
یَكۡتُمُونَ مَاۤ أَنزَلَ ٱللَّهُ مِنَ ٱلۡكِتَـٰبِ وَیَشۡتَرُونَ بِهِۦ ثَمَنࣰا
قَلِیلًا أُو۟لَـٰۤىِٕكَ مَا یَأۡكُلُونَ فِی بُطُونِهِمۡ إِلَّا ٱلنَّارَ وَلَا
یُكَلِّمُهُمُ ٱللَّهُ یَوۡمَ ٱلۡقِیَـٰمَةِ وَلَا یُزَكِّیهِمۡ وَلَهُمۡ عَذَابٌ
أَلِیمٌ
174.
Sesungguhnya
orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah diturunkan Allāh yaitu Al-Kitab
dan menjualnya dengan harga yang sedikit (murah), mereka itu sebenarnya tidak
memakan (tidak menelan) ke dalam perutnya melainkan api[4]
dan Allāh tidak akan berbicara[5]
kepada mereka pada hari kiamat dan tidak menyucikan mereka, dan bagi mereka siksa yang amat pedih.
أُو۟لَـٰۤىِٕكَ
ٱلَّذِینَ ٱشۡتَرَوُا۟ ٱلضَّلَـٰلَةَ بِٱلۡهُدَىٰ وَٱلۡعَذَابَ بِٱلۡمَغۡفِرَةِۚ
فَمَاۤ أَصۡبَرَهُمۡ عَلَى ٱلنَّارِ
175.
Mereka itulah orang-orang yang membeli
kesesatan dengan petunjuk dan siksa dengan ampunan. Maka alangkah beraninya mereka menentang api neraka.
ذَ ٰلِكَ بِأَنَّ
ٱللَّهَ نَزَّلَ ٱلۡكِتَـٰبَ بِٱلۡحَقِّۗ وَإِنَّ ٱلَّذِینَ ٱخۡتَلَفُوا۟ فِی
ٱلۡكِتَـٰبِ لَفِی شِقَاقِۭ بَعِیدٍ
176.
Yang demikian itu
karena Allāh telah menurunkan Al-Kitab dengan membawa kebenaran, dan
sesungguhnya orang-orang yang berselisih tentang (kebenaran) Al-Kitab itu
adalah dalam penyimpangan yang jauh (dari kebenaran).
Pokok-pokok
kebaktian.
لَّیۡسَ ٱلۡبِرَّ أَن تُوَلُّوا۟ وُجُوهَكُمۡ
قِبَلَ ٱلۡمَشۡرِقِ وَٱلۡمَغۡرِبِ وَلَـٰكِنَّ ٱلۡبِرَّ مَنۡ ءَامَنَ بِٱللَّهِ
وَٱلۡیَوۡمِ ٱلۡـَٔاخِرِ وَٱلۡمَلَـٰۤىِٕكَةِ وَٱلۡكِتَـٰبِ وَٱلنَّبِیِّـۧنَ
وَءَاتَى ٱلۡمَالَ عَلَىٰ حُبِّهِۦ ذَوِی ٱلۡقُرۡبَىٰ وَٱلۡیَتَـٰمَىٰ
وَٱلۡمَسَـٰكِینَ وَٱبۡنَ ٱلسَّبِیلِ وَٱلسَّاۤىِٕلِینَ وَفِی ٱلرِّقَابِ
وَأَقَامَ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتَى ٱلزَّكَوٰةَ وَٱلۡمُوفُونَ بِعَهۡدِهِمۡ إِذَا
عَـٰهَدُوا۟ۖ وَٱلصَّـٰبِرِینَ فِی ٱلۡبَأۡسَاۤءِ وَٱلضَّرَّاۤءِ وَحِینَ
ٱلۡبَأۡسِۗ أُو۟لَـٰۤىِٕكَ ٱلَّذِینَ صَدَقُوا۟ۖ وَأُو۟لَـٰۤىِٕكَ هُمُ
ٱلۡمُتَّقُو
177.
Bukanlah
menghadapkan wajahmu ke arah Timur dan Barat itu suatu kebaktian akan tetapi
sesungguhnya kebaktian itu ialah beriman kepada
Allāh, hari kemudian, para malaikat, kitab-kitab, dan para Nabi; serta memberikan harta yang dicintainya kepada
kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan
pertolongan), orang-orang yang meminta-minta, dan (memerdekakan) hamba sahaya; serta mendirikan
shalat dan menunaikan zakat; serta orang-orang
yang menepati janjinya apabila ia berjanji;
serta orang-orang yang sabar dalam kesempitan,
penderitaan, dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar
(imannya), dan mereka itulah orang-orang yang
bertakwa.
Qishaash dan
hikmatnya.
یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟
كُتِبَ عَلَیۡكُمُ ٱلۡقِصَاصُ فِی ٱلۡقَتۡلَىۖ ٱلۡحُرُّ بِٱلۡحُرِّ وَٱلۡعَبۡدُ
بِٱلۡعَبۡدِ وَٱلۡأُنثَىٰ بِٱلۡأُنثَىٰۚ فَمَنۡ عُفِیَ لَهُۥ مِنۡ أَخِیهِ شَیۡءࣱ
فَٱتِّبَاعُۢ بِٱلۡمَعۡرُوفِ وَأَدَاۤءٌ إِلَیۡهِ بِإِحۡسَـٰنࣲۗ ذَ ٰلِكَ تَخۡفِیفࣱ مِّن رَّبِّكُمۡ وَرَحۡمَةࣱۗ فَمَنِ ٱعۡتَدَىٰ بَعۡدَ
ذَ ٰلِكَ فَلَهُۥ عَذَابٌ أَلِیمٌ
178.
Hai orang-orang
yang beriman diwajibkan atas kamu qishaash
berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh; orang merdeka dengan orang merdeka,
hamba dengan hamba, dan wanita dengan wanita. Maka barang siapa mendapat
suatu pemaafan dari saudaranya hendaklah (yang memaafkan) mengikuti dengan cara
yang baik dan hendaklah (yang diberi maaf) membayar (diat) kepada yang memberi
maaf dengan cara yang baik (pula). Yang demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhanmu dan suatu rahmat.
Barang siapa yang melampaui batas sesudah itu maka baginya siksa yang sangat
pedih[6].
وَلَكُمۡ فِی ٱلۡقِصَاصِ حَیَوٰةࣱ
یَـٰۤأُو۟لِی ٱلۡأَلۡبَـٰبِ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُونَ
179.
Dan dalam qishaash
itu ada (jaminan kelangsungan) hidup bagimu hai orang-orang yang berakal supaya
kamu bertakwa.
SEBELUMNYA ..... SELANJUTNYA .....
[1]Orang-orang yang menyembah selain Allāh.
[2]Dipersamakan dengan binatang yang tidak mengerti
seruan penggembalanya.
[3]Haram pula jika daging yang disembelih tersebut
disebutkan nama Allāh tetapi disebut pula nama selain Allāh.
[4]Maksudnya dapat menyebabkan mereka masuk api neraka.
[5]Tidak berbicara dengan kasih sayang.
[6]Qishaash adalah mengambil pembalasan yang sama.
Tidak dilakukan bila yang membunuh mendapat kemaafan dari ahli waris yang
terbunuh yaitu dengan membayar diat (ganti rugi) yang wajar. Pembayaran diat
diminta dengan baik (umpamanya dengan tidak mendesak yang membunuh), dan yang
membunuh hendaklah membayarnya dengan baik (umpamanya tidak menunda-nunda
pembayaran). Jika ahli waris korban, sesudah Allāh SWT menjelaskan hukum-hukum
ini, membunuh yang bukan si pembunuh, atau membunuh si pembunuh setelah
menerima diat, maka terhadapnya di dunia diambil qishaash dan di akhirat dia
mendapat siksa yang pedih.
Komentar