- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Teguran kepada sebagian sahabatt yang tidak berdisiplin.
أَمۡ حَسِبۡتُمۡ أَن تَدۡخُلُوا۟ ٱلۡجَنَّةَ وَلَمَّا
یَعۡلَمِ ٱللَّهُ ٱلَّذِینَ جَـٰهَدُوا۟ مِنكُمۡ وَیَعۡلَمَ ٱلصَّـٰبِرِینَ
142.
Apakah kamu mengira bahwa
kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allāh orang-orang yang berjihad[1]
di antaramu, dan belum nyata orang-orang yang sabar.
وَلَقَدۡ كُنتُمۡ تَمَنَّوۡنَ ٱلۡمَوۡتَ مِن قَبۡلِ
أَن تَلۡقَوۡهُ فَقَدۡ رَأَیۡتُمُوهُ وَأَنتُمۡ تَنظُرُونَ
143.
Sesungguhnya kamu
mengharapkan mati (syahid) sebelum kamu menghadapinya; (sekarang) sungguh kamu
telah melihatnya sedang kamu mengetahuinya[2].
وَمَا مُحَمَّدٌ إِلَّا رَسُولࣱ قَدۡ خَلَتۡ مِن
قَبۡلِهِ ٱلرُّسُلُۚ أَفَإِی۟ن مَّاتَ أَوۡ قُتِلَ ٱنقَلَبۡتُمۡ عَلَىٰۤ
أَعۡقَـٰبِكُمۡۚ وَمَن یَنقَلِبۡ عَلَىٰ عَقِبَیۡهِ فَلَن یَضُرَّ ٱللَّهَ
شَیۡـࣰٔاۗ وَسَیَجۡزِی ٱللَّهُ ٱلشَّـٰكِرِینَ
144.
Muhammad itu hanyalah
seorang Rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang Rasul[3].
Apakah jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barang
siapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat
kepada Allāh sedikitpun, dan Allāh akan memberi balasan kepada orang-orang yang
bersyukur.
وَمَا كَانَ لِنَفۡسٍ أَن تَمُوتَ إِلَّا بِإِذۡنِ
ٱللَّهِ كِتَـٰبࣰا مُّؤَجَّلࣰاۗ وَمَن یُرِدۡ ثَوَابَ ٱلدُّنۡیَا نُؤۡتِهِۦ
مِنۡهَا وَمَن یُرِدۡ ثَوَابَ ٱلۡـَٔاخِرَةِ نُؤۡتِهِۦ مِنۡهَاۚ وَسَنَجۡزِی
ٱلشَّـٰكِرِینَ
145.
Sesuatu yang
bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allāh,
(Allāh menetapkan) ketetapan yang tertentu waktunya. Barang siapa menghendaki pahala dunia, Kami berikan
kepadanya pahala dunia itu. Dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, Kami
berikan (pula) kepadanya pahala akhirat itu. Dan Kami
akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.
وَكَأَیِّن مِّن نَّبِیࣲّ قَـٰتَلَ مَعَهُۥ
رِبِّیُّونَ كَثِیرࣱ فَمَا وَهَنُوا۟ لِمَاۤ أَصَابَهُمۡ فِی سَبِیلِ ٱللَّهِ
وَمَا ضَعُفُوا۟ وَمَا ٱسۡتَكَانُوا۟ۗ وَٱللَّهُ یُحِبُّ ٱلصَّـٰبِرِینَ
146.
Dan berapa banyaknya Nabi-nabi yang berperang
bersama-sama mereka, sejumlah besar dari para
pengikut(nya) yang bertakwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana
yang menimpa mereka di jalan Allāh, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah
(kepada musuh). Allāh menyukai orang-orang yang bersabar.
وَمَا كَانَ قَوۡلَهُمۡ
إِلَّاۤ أَن قَالُوا۟ رَبَّنَا ٱغۡفِرۡ لَنَا ذُنُوبَنَا وَإِسۡرَافَنَا فِیۤ
أَمۡرِنَا وَثَبِّتۡ أَقۡدَامَنَا وَٱنصُرۡنَا عَلَى ٱلۡقَوۡمِ ٱلۡكَـٰفِرِینَ
147.
Tidak ada doa mereka selain
ucapan: “Ya Tuhan kami,
ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebihan dalam urusan kami[4] dan tetapkanlah pendirian kami,
dan tolonglah kami terhadap kaum yang kafir”.
فَـَٔاتَىٰهُمُ ٱللَّهُ ثَوَابَ ٱلدُّنۡیَا وَحُسۡنَ
ثَوَابِ ٱلۡـَٔاخِرَةِۗ وَٱللَّهُ یُحِبُّ ٱلۡمُحۡسِنِینَیَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ
ءَامَنُوۤا۟ إِن تُطِیعُوا۟ ٱلَّذِینَ كَفَرُوا۟ یَرُدُّوكُمۡ عَلَىٰۤ
أَعۡقَـٰبِكُمۡ فَتَنقَلِبُوا۟ خَـٰسِرِینَ
148.
Karena itu Allāh memberikan
kepada mereka pahala di dunia[5]
dan pahala yang baik di akhirat. Dan Allāh menyukai orang-orang yang berbuat
kebaikan.
Peringatan supaya waspada terhadap ajakan orang-orang
kafir.
یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوۤا۟ إِن تُطِیعُوا۟
ٱلَّذِینَ كَفَرُوا۟ یَرُدُّوكُمۡ عَلَىٰۤ أَعۡقَـٰبِكُمۡ فَتَنقَلِبُوا۟
خَـٰسِرِینَ
149.
Hai orang-orang yang
beriman, jika kamu menaati orang-orang yang kafir itu, niscaya mereka
mengembalikan kamu ke belakang (kepada kekafiran); lalu jadilah kamu
orang-orang yang rugi.
بَلِ ٱللَّهُ مَوۡلَىٰكُمۡۖ وَهُوَ خَیۡرُ
ٱلنَّـٰصِرِینَ
150.
Tetapi (ikutilah Allāh),
Allāh lah Pelindungmu, dan Dia lah sebaik-baik Penolong.
سَنُلۡقِی فِی قُلُوبِ ٱلَّذِینَ كَفَرُوا۟ ٱلرُّعۡبَ
بِمَاۤ أَشۡرَكُوا۟ بِٱللَّهِ مَا لَمۡ یُنَزِّلۡ بِهِۦ سُلۡطَـٰنࣰاۖ
وَمَأۡوَىٰهُمُ ٱلنَّارُۖ وَبِئۡسَ مَثۡوَى ٱلظَّـٰلِمِینَ
151.
Akan Kami masukkan ke dalam
hati orang-orang kafir rasa takut, disebabkan mereka mempersekutukan Allāh
dengan sesuatu yang Allāh sendiri tidak menurunkan keterangan tentang itu. Tempat mereka ialah neraka; dan itulah seburuk-buruk
tempat tinggal orang-orang yang zalim.
Sebab-sebab kekalahan umat Islam dalam
perang Uhud.
وَلَقَدۡ صَدَقَكُمُ ٱللَّهُ وَعۡدَهُۥۤ إِذۡ
تَحُسُّونَهُم بِإِذۡنِهِۦۖ حَتَّىٰۤ إِذَا فَشِلۡتُمۡ وَتَنَـٰزَعۡتُمۡ فِی
ٱلۡأَمۡرِ وَعَصَیۡتُم مِّنۢ بَعۡدِ مَاۤ أَرَىٰكُم مَّا تُحِبُّونَۚ مِنكُم مَّن
یُرِیدُ ٱلدُّنۡیَا وَمِنكُم مَّن یُرِیدُ ٱلۡـَٔاخِرَةَۚ ثُمَّ صَرَفَكُمۡ
عَنۡهُمۡ لِیَبۡتَلِیَكُمۡۖ وَلَقَدۡ عَفَا عَنكُمۡۗ وَٱللَّهُ ذُو فَضۡلٍ عَلَى
ٱلۡمُؤۡمِنِینَ
152.
Dan sesungguhnya Allāh
telah memenuhi janji-Nya kepada kamu, ketika kamu membunuh mereka dengan
izin-Nya sampai pada saat kamu lemah dan berselisih dalam urusan itu[6]
dan mendurhakai perintah (Rasul) sesudah Allāh memperlihatkan kepadamu apa yang
kamu sukai[7];
di antara kamu ada orang yang menghendaki
dunia dan di antara kamu ada orang yang menghendaki akhirat. Kemudian Allāh
memalingkan kamu dari mereka[8]
untuk menguji kamu; dan sesungguhnya Allāh telah memaafkan kamu. Dan Allāh mempunyai karunia (yang dilimpahkan) atas
orang-orang yang beriman.
إِذۡ تُصۡعِدُونَ وَلَا تَلۡوُۥنَ عَلَىٰۤ أَحَدࣲ
وَٱلرَّسُولُ یَدۡعُوكُمۡ فِیۤ أُخۡرَىٰكُمۡ فَأَثَـٰبَكُمۡ غَمَّۢا بِغَمࣲّ
لِّكَیۡلَا تَحۡزَنُوا۟ عَلَىٰ مَا فَاتَكُمۡ وَلَا مَاۤ أَصَـٰبَكُمۡۗ وَٱللَّهُ
خَبِیرُۢ بِمَا تَعۡمَلُونَ
153.
Ketika kamu lari dan tidak
menoleh kepada seseorangpun, sedang Rasul yang berada di antara kawan-kawanmmu
yang lain memanggil kamu, karena itu Allāh menimpakan atas kamu kesedihan atas
kesedihan[9],
supaya kamu jangan bersedih hati terhadap apa yang luput dari kamu dan terhadap apa yang menimpa kamu.
Allāh Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
ثُمَّ أَنزَلَ عَلَیۡكُم مِّنۢ بَعۡدِ ٱلۡغَمِّ
أَمَنَةࣰ نُّعَاسࣰا یَغۡشَىٰ طَاۤىِٕفَةࣰ مِّنكُمۡۖ وَطَاۤىِٕفَةࣱ قَدۡ
أَهَمَّتۡهُمۡ أَنفُسُهُمۡ یَظُنُّونَ بِٱللَّهِ غَیۡرَ ٱلۡحَقِّ ظَنَّ
ٱلۡجَـٰهِلِیَّةِۖ یَقُولُونَ هَل لَّنَا مِنَ ٱلۡأَمۡرِ مِن شَیۡءࣲۗ قُلۡ إِنَّ
ٱلۡأَمۡرَ كُلَّهُۥ لِلَّهِۗ یُخۡفُونَ فِیۤ أَنفُسِهِم مَّا لَا یُبۡدُونَ لَكَۖ
یَقُولُونَ لَوۡ كَانَ لَنَا مِنَ ٱلۡأَمۡرِ شَیۡءࣱ مَّا قُتِلۡنَا هَـٰهُنَاۗ قُل
لَّوۡ كُنتُمۡ فِی بُیُوتِكُمۡ لَبَرَزَ ٱلَّذِینَ كُتِبَ عَلَیۡهِمُ ٱلۡقَتۡلُ
إِلَىٰ مَضَاجِعِهِمۡۖ وَلِیَبۡتَلِیَ ٱللَّهُ مَا فِی صُدُورِكُمۡ وَلِیُمَحِّصَ
مَا فِی قُلُوبِكُمۡۚ وَٱللَّهُ عَلِیمُۢ بِذَاتِ ٱلصُّدُورِ
154.
Kemudian setelah kamu
berduka cita Allāh menurunkan kepada kamu keamanan (berupa) kantuk yang
meliputi segolongan dari kamu[10],
sedang segolongan lagi[11]
telah dicemaskan oleh diri mereka sendiri; mereka menyangka yang tidak benar
terhadap Allāh seperti sangkaan jahiliyah[12].
Mereka berkata: “Apakah ada
bagi kita barang sesuatu (hak campur tangan) dalam urusan ini?” Katakanlah: “Sesungguhnya
urusan itu seluruhnya di tangan Allāh”. Mereka menyembunyikan di dalam hati mereka apa yang tidak mereka
terangkan kepadamu; mereka berkata: “Sekiranya ada bagi kita barang sesuatu
(hak campur tangan) dalam urusan ini, niscaya kita tidak akan dibunuh
(dikalahkan) disini”. Katakanlah: “Sekiranya kamu
berada di rumahmu, niscaya orang-orang yang telah ditakdirkan akan mati
terbunuh itu keluar (juga) ke tempat mereka terbunuh”. Dan Allāh (berbuat demikian) untuk menguji apa
yang ada dalam dadamu dan untuk membersihkan apa yang ada dalam hatimu. Allāh
Maha Mengetahui isi hati.
إِنَّ ٱلَّذِینَ تَوَلَّوۡا۟ مِنكُمۡ یَوۡمَ ٱلۡتَقَى
ٱلۡجَمۡعَانِ إِنَّمَا ٱسۡتَزَلَّهُمُ ٱلشَّیۡطَـٰنُ بِبَعۡضِ مَا كَسَبُوا۟ۖ
وَلَقَدۡ عَفَا ٱللَّهُ عَنۡهُمۡۗ إِنَّ ٱللَّهَ غَفُورٌ حَلِیمٌ
155.
Bahwasanya orang-orang di
antara kamu yang berpaling pada hari bertemu
dua pasukan itu[13],
sesungguhnya mereka digelincirkan oleh syaitan, disebabkan sebagian kesalahan
yang telah mereka perbuat (di masa lampau) dan sesungguhnya Allāh telah memberi
maaf kepada mereka. Sesungguhnya Allāh Maha Pengampun lagi Maha Penyantun.
SEBELUMNYA ..... SELANJUTNYA .....
[1]Jihad dapat berarti 1. Berperang untuk menegakkan
Islam dan melindungi orang-orang Islam; 2. Memerangi hawa nafsu; 3.
Mendermakan harta benda untuk kebaikan Islam dan umat Islam; 4. Memberantas
yang batil dan menegakkan yang hak.
[2]Sebelum perang Uhud banyak
sahabat terutama yang tidak turut perang Badar menganjurkan agar Nabi Muhammad ﷺ keluar
dari Madinah memerangi orang-orang kafir.
[3]Seorang manusia yang diangkat oleh Allāh menjadi
Rasul. Rasul-rasul sebelumnya
telah wafat. Ada yang karena
terbunuh ada pula yang karena sakit biasa. Oleh karena itu Nabi Muhammad ﷺ juga akan wafat seperti halnya para Rasul yang
terdahulu. Di waktu perang Uhud tersiarlah berita bahwa Nabi Muhammad ﷺ terbunuh. Berita ini mengacaukan barisan kaum
muslimin, sehingga ada yang bermaksud meminta perlindungan kepada Abu Sofyan
(pemimpin kaum Quraisy). Sementara itu orang-orang munafik mengatakan bahwa
kalau Muhammad itu seorang Nabi tentulah dia tidak akan mati terbunuh. Maka
Allāh menurunkan ayat ini untuk menenteramkan hati kaum muslimin dan membantah
kata-kata kaum munafik itu, (Sahih Bukhari bab Jihad). Abu Bakar r.a.
mengemukakan ayat ini yang mana terjadi pula kegelisahan di kalangan para
sahabat di hari wafatnya Nabi Muhammad ﷺ
untuk menenteramkan Umar Ibnul Chattab r.a. dan para sahabat yang tidak percaya
tentang kewafatan Nabi itu, (Sahih Bukhari bab Ketakwaan Sahabat).
[4]Melampaui batas-batas hukum yang telah ditetapkan
Allāh ﷻ.
[5]Dapat berupa kemenangan, memperoleh harta
rampasan, pujian, dll.
[6]Urusan pelaksanaan perintah Nabi Muhammad ﷺ karena beliau telah memmerintahkan agar regu pemanah
tetap bertahan pada tempat yang telah ditunjukkan oleh beliau dalam keadaan
bagaimanapun.
[7]Kemenangan dan harta rampasan.
[8]Kaum muslimin tidak berhasil mengalahkan mereka.
[9]Sedih karena tidak menaati perintah Rasul yang
mengakibatkan kekalahan.
[10]Orang-orang Islam yang kuat keyakinannya.
[11]Orang-orang Islam yang masih ragu-ragu.
[12]Sangkaan bahwa kalau Nabi Muhammad ﷺ itu benar-benar Nabi, Rasulullāh, tentu tidak dapat
dikalahkan dalam peperangan.
[13]Pasukan kamum muslimin dan pasukan kaum musyrikin.
Komentar