- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Ajakan kepada agama Tauhid “Millatu Ibrahim”.
قُلۡ یَـٰۤأَهۡلَ ٱلۡكِتَـٰبِ تَعَالَوۡا۟ إِلَىٰ
كَلِمَةࣲ سَوَاۤءِۭ بَیۡنَنَا وَبَیۡنَكُمۡ أَلَّا نَعۡبُدَ إِلَّا ٱللَّهَ وَلَا
نُشۡرِكَ بِهِۦ شَیۡـࣰٔا وَلَا یَتَّخِذَ بَعۡضُنَا بَعۡضًا أَرۡبَابࣰا مِّن دُونِ
ٱللَّهِۚ فَإِن تَوَلَّوۡا۟ فَقُولُوا۟ ٱشۡهَدُوا۟ بِأَنَّا مُسۡلِمُونَ
64.
Katakanlah: “Hai Ahli
Kitab, marilah kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan
antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allāh dan tidak kita
persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian
yang lain sebagai Tuhan selain dari
Allāh. Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka: “Saksikanlah, bahwa
kami adalah orang-orang yang menyerahkan diri (kepada Allāh)”.
یَـٰۤأَهۡلَ ٱلۡكِتَـٰبِ لِمَ تُحَاۤجُّونَ فِیۤ
إِبۡرَ ٰهِیمَ وَمَاۤ أُنزِلَتِ ٱلتَّوۡرَىٰةُ وَٱلۡإِنجِیلُ إِلَّا مِنۢ
بَعۡدِهِۦۤۚ أَفَلَا تَعۡقِلُونَ
65.
Hai Ahli Kitab, mengapa
kamu berbantah-bantahan[1]
tentang hal Ibrahim, padahal Taurat dan Injil tidak diturunkan melainkan
sesudah Ibrahim. Apakah kamu tidak berpikir?
هَـٰۤأَنتُمۡ هَـٰۤؤُلَاۤءِ حَـٰجَجۡتُمۡ فِیمَا
لَكُم بِهِۦ عِلۡمࣱ فَلِمَ تُحَاۤجُّونَ فِیمَا لَیۡسَ لَكُم بِهِۦ عِلۡمࣱۚ
وَٱللَّهُ یَعۡلَمُ وَأَنتُمۡ لَا تَعۡلَمُونَ
66.
Beginilah kamu, kamu ini
(sewajarnya) berbantah-bantahan tentang hal
yang kamu ketahui[2],
maka kenapa kamu berbantah-bantahan tentang
hal yang tidak kamu ketahui[3]?;
Allāh mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.
مَا كَانَ إِبۡرَ ٰهِیمُ یَهُودِیࣰّا وَلَا نَصۡرَانِیࣰّا وَلَـٰكِن
كَانَ حَنِیفࣰا مُّسۡلِمࣰا وَمَا كَانَ مِنَ ٱلۡمُشۡرِكِینَ
67.
Ibrahim bukan seorang
Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, akan tetapi dia adalah seorang yang
lurus[4]
lagi menyerahkan diri (kepada Allāh) dan sekali-kali bukanlah dia dari golongan
orang-orang musyrik.
إِنَّ أَوۡلَى ٱلنَّاسِ بِإِبۡرَ ٰهِیمَ
لَلَّذِینَ ٱتَّبَعُوهُ وَهَـٰذَا ٱلنَّبِیُّ وَٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ۗ وَٱللَّهُ
وَلِیُّ ٱلۡمُؤۡمِنِینَ
68.
Sesungguhnya orang yang
paling dekat kepada Ibrahim ialah: orang-orang yang mengikutinya dan Nabi ini
(Muhammad), serta orang-orang yang beriman (kepada Muhammad); dan Allāh adalah
Pelindung semua orang-orang yang beriman.
Sikap Ahli Kitab terhadap orang Islam.
وَدَّت طَّاۤىِٕفَةࣱ مِّنۡ أَهۡلِ ٱلۡكِتَـٰبِ لَوۡ
یُضِلُّونَكُمۡ وَمَا یُضِلُّونَ إِلَّاۤ أَنفُسَهُمۡ وَمَا یَشۡعُرُونَ
69.
Segolongan dari Ahli Kitab
ingin akan menyesatkan kamu, padahal mereka (sebenarnya) tidak menyesatkan
melainkan dirinya sendiri, dan mereka tidak menyadarinya.
یَـٰۤأَهۡلَ ٱلۡكِتَـٰبِ لِمَ تَكۡفُرُونَ
بِـَٔایَـٰتِ ٱللَّهِ وَأَنتُمۡ تَشۡهَدُونَ
70.
Hai Ahli Kitab, mengapa
kamu mengingkari ayat-ayat Allāh[5],
padahal kamu mengetahui (kebenarannya).
یَـٰۤأَهۡلَ ٱلۡكِتَـٰبِ لِمَ تَلۡبِسُونَ ٱلۡحَقَّ
بِٱلۡبَـٰطِلِ وَتَكۡتُمُونَ ٱلۡحَقَّ وَأَنتُمۡ تَعۡلَمُونَ
71.
Hai Ahli Kitab, mengapa
kamu mencampuradukkan yang haq dengan yang
bathil[6],
dan menyembunyikan kebenaran[7]
padahal kamu mengetahui?
وَقَالَت طَّاۤىِٕفَةࣱ مِّنۡ أَهۡلِ ٱلۡكِتَـٰبِ
ءَامِنُوا۟ بِٱلَّذِیۤ أُنزِلَ عَلَى ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ وَجۡهَ ٱلنَّهَارِ
وَٱكۡفُرُوۤا۟ ءَاخِرَهُۥ لَعَلَّهُمۡ یَرۡجِعُونَ
72.
Segolongan (lain) dari Ahli
Kitab berkata (kepada sesamanya): “Perlihatkanlah (seolah-olah) kamu percaya
kepada apa yang diturunkan kepada orang-orang beriman pada permulaan siang dan
ingkarilah ia pada akhirnya supaya mereka (orang-orang mukmin) kembali (kepada
kekafiran)”.
وَلَا تُؤۡمِنُوۤا۟ إِلَّا لِمَن تَبِعَ دِینَكُمۡ
قُلۡ إِنَّ ٱلۡهُدَىٰ هُدَى ٱللَّهِ أَن یُؤۡتَىٰۤ أَحَدࣱ مِّثۡلَ مَاۤ أُوتِیتُمۡ
أَوۡ یُحَاۤجُّوكُمۡ عِندَ رَبِّكُمۡۗ قُلۡ إِنَّ ٱلۡفَضۡلَ بِیَدِ ٱللَّهِ
یُؤۡتِیهِ مَن یَشَاۤءُۗ وَٱللَّهُ وَ ٰسِعٌ عَلِیمٌ
73.
Dan janganlah kamu percaya melainkan kepada orang yang
mengikuti agamamu. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk (yang harus
diikuti) ialah petunjuk Allāh, dan (janganlah kamu percaya) bahwa akan
diberikan kepada seseorang seperti apa yang diberikan kepadamu, dan (jangan
pula kamu percaya) bahwa mereka akan mengalahkan hujjahmu di sisi Tuhanmu”.
Katakanlah: “Sesungguhnya karunia itu di tangan Allāh, Allāh memberikan
karunia-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan Allāh Maha Luas
(pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui”.
یَخۡتَصُّ بِرَحۡمَتِهِۦ مَن یَشَاۤءُۗ وَٱللَّهُ ذُو
ٱلۡفَضۡلِ ٱلۡعَظِیمِ
74.
Allāh menentukan rahmat-Nya kepada
siapa yang dikehendaki-Nya dan Allāh mempunyai karunia yang besar.
Keburukan-keburukan orang
Yahudi.
وَمِنۡ أَهۡلِ ٱلۡكِتَـٰبِ مَنۡ إِن تَأۡمَنۡهُ
بِقِنطَارࣲ یُؤَدِّهِۦۤ إِلَیۡكَ وَمِنۡهُم مَّنۡ إِن تَأۡمَنۡهُ بِدِینَارࣲ لَّا
یُؤَدِّهِۦۤ إِلَیۡكَ إِلَّا مَا دُمۡتَ عَلَیۡهِ قَاۤىِٕمࣰاۗ ذَ ٰلِكَ
بِأَنَّهُمۡ قَالُوا۟ لَیۡسَ عَلَیۡنَا فِی ٱلۡأُمِّیِّـۧنَ سَبِیلࣱ وَیَقُولُونَ
عَلَى ٱللَّهِ ٱلۡكَذِبَ وَهُمۡ یَعۡلَمُونَ
75.
Di antara Ahli Kitab ada
orang yang jika kamu mempercayakan kepadanya harta yang banyak, dikembalikannya
kepadamu dan di antara mereka ada orang yang jika kamu mempercayakan kepadanya
satu dinar, tidak dikembalikannya kepadamu kecuali jika kamu selalu menagihnya.
Yang demikian itu lantaran mereka
mengatakan: “Tidak ada dosa bagi kami terhadap orang-orang ummi[8]”. Mereka berkata dusta kepada Allāh,
padahal mereka mengetahui.
بَلَىٰۚ مَنۡ أَوۡفَىٰ بِعَهۡدِهِۦ وَٱتَّقَىٰ
فَإِنَّ ٱللَّهَ یُحِبُّ ٱلۡمُتَّقِینَ
76.
(Bukan demikian), sebenarnya
siapa yang menepati janji (yang dibuat)nya[9]
dan bertakwa, maka sesungguhnya Allāh menyukai orang-orang yang bertakwa.
إِنَّ ٱلَّذِینَ یَشۡتَرُونَ بِعَهۡدِ ٱللَّهِ
وَأَیۡمَـٰنِهِمۡ ثَمَنࣰا قَلِیلًا أُو۟لَـٰۤىِٕكَ لَا خَلَـٰقَ لَهُمۡ فِی
ٱلۡـَٔاخِرَةِ وَلَا یُكَلِّمُهُمُ ٱللَّهُ وَلَا یَنظُرُ إِلَیۡهِمۡ یَوۡمَ
ٱلۡقِیَـٰمَةِ وَلَا یُزَكِّیهِمۡ وَلَهُمۡ عَذَابٌ أَلِیمٌ
77.
Sesungguhnya orang-orang
yang menukar janji Allāh dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit,
mereka itu tidak mendapat bagian (pahala) di
akhirat, dan Allāh tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat
kepada mereka pada hari kiamat dan tidak (pula) akan mensucikan mereka. Bagi
mereka azab yang pedih.
وَإِنَّ مِنۡهُمۡ لَفَرِیقࣰا یَلۡوُۥنَ أَلۡسِنَتَهُم
بِٱلۡكِتَـٰبِ لِتَحۡسَبُوهُ مِنَ ٱلۡكِتَـٰبِ وَمَا هُوَ مِنَ ٱلۡكِتَـٰبِ
وَیَقُولُونَ هُوَ مِنۡ عِندِ ٱللَّهِ وَمَا هُوَ مِنۡ عِندِ ٱللَّهِ وَیَقُولُونَ
عَلَى ٱللَّهِ ٱلۡكَذِبَ وَهُمۡ یَعۡلَمُونَ
78.
Sesungguhnya di antara
mereka ada segolongan yang memutar-mutar lidahnya membaca Al-Kitab supaya kamu
menyangka yang dibacanya itu sebagian dari Al-Kitab, padahal ia bukan dari
Al-Kitab dan mereka mengatakan: “Ia (yang dibaca itu datang) dari sisi Allāh”,
padahal ia bukan dari sisi Allāh. Mereka berkata dusta terhadap Allāh, sedang
mereka mengetahuinya.
Seorang Nabi tidak akan menyuruh manusia menyembah
dirinya.
مَا كَانَ لِبَشَرٍ أَن یُؤۡتِیَهُ ٱللَّهُ
ٱلۡكِتَـٰبَ وَٱلۡحُكۡمَ وَٱلنُّبُوَّةَ ثُمَّ یَقُولَ لِلنَّاسِ كُونُوا۟
عِبَادࣰا لِّی مِن دُونِ ٱللَّهِ وَلَـٰكِن كُونُوا۟ رَبَّـٰنِیِّـۧنَ بِمَا
كُنتُمۡ تُعَلِّمُونَ ٱلۡكِتَـٰبَ وَبِمَا كُنتُمۡ تَدۡرُسُونَ
79.
Tidak wajar bagi seseorang
manusia yang Allāh berikan kepadanya Al-Kitab hikmah dan kenabian, lalu dia
berkata kepada manusia: “Hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembah bagiku,
bukan penyembah-penyembah bagi Allāh”. Akan tetapi (dia berkata): “Hendaklah
kamu menjadi orang-orang Rabbani[10],
karena kamu selalu mengajarkan Al-Kitab dan disebabkan kamu tetap
mempelajarinya”.
وَلَا یَأۡمُرَكُمۡ أَن تَتَّخِذُوا۟
ٱلۡمَلَـٰۤىِٕكَةَ وَٱلنَّبِیِّـۧنَ أَرۡبَابًاۗ أَیَأۡمُرُكُم بِٱلۡكُفۡرِ بَعۡدَ
إِذۡ أَنتُم مُّسۡلِمُونَ
80.
Dan (tidak wajar pula baginya) menyuruhmu menjadikan
Malaikat dan para Nabi sebagai Tuhan. Apakah (patut) dia menyuruhmu berbuat
kekafiran di waktu kamu sudah (menganut agama) Islam?
Janji para Nabi kepada
Allāh tentang kenabian Muhammad ﷺ.
وَإِذۡ أَخَذَ ٱللَّهُ مِیثَـٰقَ ٱلنَّبِیِّـۧنَ
لَمَاۤ ءَاتَیۡتُكُم مِّن كِتَـٰبࣲ وَحِكۡمَةࣲ ثُمَّ جَاۤءَكُمۡ رَسُولࣱ
مُّصَدِّقࣱ لِّمَا مَعَكُمۡ لَتُؤۡمِنُنَّ بِهِۦ وَلَتَنصُرُنَّهُۥۚ قَالَ
ءَأَقۡرَرۡتُمۡ وَأَخَذۡتُمۡ عَلَىٰ ذَ ٰلِكُمۡ إِصۡرِیۖ قَالُوۤا۟ أَقۡرَرۡنَاۚ قَالَ
فَٱشۡهَدُوا۟ وَأَنَا۠ مَعَكُم مِّنَ ٱلشَّـٰهِدِینَ
81.
Dan (ingatlah) ketika Allāh
mengambil perjanjian dari para Nabi: “Sungguh, apa saja yang Aku berikan
kepadamu berupa kitab dan hikmah, kemudian datang kepadamu seorang Rasul yang
membenarkan apa yang ada padamu, niscaya kamu akan sungguh-sungguh beriman
kepadanya dan menolongnya[11]”.
Allāh berfirman: “Apakah kamu
mengakui dan menerima perjanjian-Ku terhadap yang demikian itu?” Mereka
menjawab: “Kami mengakui”. Allāh berfirman: “Kalau begitu saksikanlah (hari
para Nabi) dan Aku menjadi saksi (pula) bersama kamu”.
فَمَن تَوَلَّىٰ بَعۡدَ ذَ ٰلِكَ فَأُو۟لَـٰۤىِٕكَ هُمُ ٱلۡفَـٰسِقُونَ
82.
Barang siapa yang berpaling sesudah itu, maka mereka
itulah orang-orang yang fasik[12].
أَفَغَیۡرَ دِینِ ٱللَّهِ یَبۡغُونَ وَلَهُۥۤ
أَسۡلَمَ مَن فِی ٱلسَّمَـٰوَ ٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ طَوۡعࣰا وَكَرۡهࣰا وَإِلَیۡهِ
یُرۡجَعُونَ
83.
Apakah mereka mencari agama
yang lain dari agama Allāh, padahal kepada-Nya lah menyerahkan diri segala apa yang di langit dan di bumi,
baik dengan suka maupun terpaksa dan kepada Allāh mereka dikembalikan.
قُلۡ ءَامَنَّا بِٱللَّهِ وَمَاۤ أُنزِلَ عَلَیۡنَا
وَمَاۤ أُنزِلَ عَلَىٰۤ إِبۡرَ ٰهِیمَ وَإِسۡمَـٰعِیلَ وَإِسۡحَـٰقَ وَیَعۡقُوبَ
وَٱلۡأَسۡبَاطِ وَمَاۤ أُوتِیَ مُوسَىٰ وَعِیسَىٰ وَٱلنَّبِیُّونَ مِن رَّبِّهِمۡ
لَا نُفَرِّقُ بَیۡنَ أَحَدࣲ مِّنۡهُمۡ وَنَحۡنُ لَهُۥ مُسۡلِمُونَ
84.
Katakanlah:
“Kami beriman kepada Allāh dan kepada apa yang diturunkan kepada kami dan yang
diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub, dan anak-anaknya, dan apa yang
diberikan kepada Musa, 'Isa, dan para Nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun
di antara mereka dan kami berserah diri kepada-Nya”.
وَمَن یَبۡتَغِ غَیۡرَ ٱلۡإِسۡلَـٰمِ دِینࣰا فَلَن
یُقۡبَلَ مِنۡهُ وَهُوَ فِی ٱلۡـَٔاخِرَةِ مِنَ ٱلۡخَـٰسِرِینَ
85.
Barang siapa mencari agama
selain agama Islam, maka tidaklah akan diterima (agama itu) darinya dan dia di akhirat termasuk orang-orang
yang merugi.
كَیۡفَ یَهۡدِی ٱللَّهُ قَوۡمࣰا كَفَرُوا۟ بَعۡدَ
إِیمَـٰنِهِمۡ وَشَهِدُوۤا۟ أَنَّ ٱلرَّسُولَ حَقࣱّ وَجَاۤءَهُمُ ٱلۡبَیِّنَـٰتُۚ
وَٱللَّهُ لَا یَهۡدِی ٱلۡقَوۡمَ ٱلظَّـٰلِمِینَ
86.
Bagaimana Allāh akan
menunjuki suatu kaum yang kafir sesudah mereka beriman, serta mereka telah
mengakui bahwa Rasul itu (Muhammad) benar-benar Rasul, dan
keterangan-keterangan pun telah datang kepada mereka? Allāh tidak
menunjuki orang-orang yang zalim.
أُو۟لَـٰۤىِٕكَ جَزَاۤؤُهُمۡ أَنَّ عَلَیۡهِمۡ
لَعۡنَةَ ٱللَّهِ وَٱلۡمَلَـٰۤىِٕكَةِ وَٱلنَّاسِ أَجۡمَعِینَ
87.
Mereka itu balasannya ialah: bahwasanya laknat Allāh
ditimpakan kepada mereka (demikian pula) laknat para Malaikat dan manusia
seluruhnya.
خَـٰلِدِینَ فِیهَا لَا یُخَفَّفُ عَنۡهُمُ
ٱلۡعَذَابُ وَلَا هُمۡ یُنظَرُونَ
88.
Mereka kekal di dalamnya, tidak diringankan siksa dari
mereka, dan tidak (pula) mereka diberi tangguh.
إِلَّا ٱلَّذِینَ تَابُوا۟ مِنۢ بَعۡدِ ذَ ٰلِكَ
وَأَصۡلَحُوا۟ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَفُورࣱ رَّحِیمٌ
89.
Kecuali orang-orang yang taubat sesudah (kafir) itu dan mengadakan perbaikan. Karena
sesungguhnya Allāh Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
إِنَّ ٱلَّذِینَ كَفَرُوا۟ بَعۡدَ إِیمَـٰنِهِمۡ
ثُمَّ ٱزۡدَادُوا۟ كُفۡرࣰا لَّن تُقۡبَلَ تَوۡبَتُهُمۡ وَأُو۟لَـٰۤىِٕكَ هُمُ
ٱلضَّاۤلُّونَ
90.
Sesungguhnya orang-orang kafir sesudah beriman, kemudian bertambah
kekafirannya, tidaklah akan diterima taubatnya dan
mereka itulah orang-orang yang sesat.
إِنَّ ٱلَّذِینَ كَفَرُوا۟ وَمَاتُوا۟ وَهُمۡ
كُفَّارࣱ فَلَن یُقۡبَلَ مِنۡ أَحَدِهِم مِّلۡءُ ٱلۡأَرۡضِ ذَهَبࣰا وَلَوِ
ٱفۡتَدَىٰ بِهِۦۤۗ أُو۟لَـٰۤىِٕكَ لَهُمۡ عَذَابٌ أَلِیمࣱ وَمَا لَهُم مِّن
نَّـٰصِرِینَ
91.
Sesungguhnya orang-orang
yang kafir dan mati sedang mereka tetap dalam kekafirannya, maka tidaklah akan
diterima dari seseorang di antara mereka emas sepenuh bumi, walaupun mereka
menebus diri dengan emas (yang sebanyak) itu. Bagi mereka itulah siksa yang pedih dan sekali-kali
mereka tidak mendapat penolong”.
[1]Orang Yahudi dan Nasrani menganggap Ibrahim itu
dari golongannya masing-masing. Lalu Allāh membantah mereka dengan alasan bahwa
Ibrahim itu datang sebelum mereka.
[2]Yakni tentang Nabi Musa عليه السلام,
'Isa عليه السلام, dan Muhammad ﷺ.
[3]Yakni tentang hal Ibrahim عليه السلام.
[4]Jauh dari syirik
(mempersekutukan Allāh) dan jauh dari kesesatan.
[5]Ayat-ayat Allāh diturunkan
kepada Nabi Muhammad ﷺ.
[6]Menutupi firman-firman
Allāh yang termaktub dalam Taurat dan Injil dengan perkataan-perkataan yang
dibuat-buat mereka (Ahli Kitab) sendiri.
[7]Kebenaran tentang kenabian
Nabi Muhammad ﷺ yang tersebut dalam Taurat dan Injil.
[8]Yang mereka maksud dalam
ayat ini adalah orang Arab.
[9]Yang telah dibuat seseorang
baik terhadap sesame manusia maupun terhadap Allāh.
[10]Rabbani ialah orang yang
sempurna ilmu dan takwanya kepada Allāh SWT.
[11]Para Nabi berjanji kepada
Allāh SWT bahwa bilamana datang seorang Rasul bernama Muhammad mereka akan
beriman kepadanya dan menolongnya. Perjanjian para Nabi ini mengikat pula para
umatnya.
[12]Fasik ialah orang yang tidak mengindahkan perintah Allāh SWT.
Komentar