- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
KEWAJIBAN TERHADAP ALLĀH DAN TERHADAP SESAMA MANUSIA
وَٱعۡبُدُوا۟ ٱللَّهَ وَلَا
تُشۡرِكُوا۟ بِهِۦ شَیۡـࣰٔاۖ وَبِٱلۡوَ ٰلِدَیۡنِ
إِحۡسَـٰنࣰا وَبِذِی ٱلۡقُرۡبَىٰ وَٱلۡیَتَـٰمَىٰ وَٱلۡمَسَـٰكِینِ وَٱلۡجَارِ ذِی
ٱلۡقُرۡبَىٰ وَٱلۡجَارِ ٱلۡجُنُبِ وَٱلصَّاحِبِ بِٱلۡجَنۢبِ وَٱبۡنِ ٱلسَّبِیلِ
وَمَا مَلَكَتۡ أَیۡمَـٰنُكُمۡۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا یُحِبُّ مَن كَانَ مُخۡتَالࣰا
فَخُورًا
36.
Sembahlah
olehmu akan Allāh, janganlah
kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin,
tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh[1], teman sejawat, ibnu sabil[2] dan hamba sahaya kamu.
Sesungguhnya Allāh tidak menyukai orang-orang yang
sombong dan membanggakan diri.
ٱلَّذِینَ یَبۡخَلُونَ وَیَأۡمُرُونَ ٱلنَّاسَ
بِٱلۡبُخۡلِ وَیَكۡتُمُونَ مَاۤ ءَاتَىٰهُمُ ٱللَّهُ مِن فَضۡلِهِۦۗ وَأَعۡتَدۡنَا
لِلۡكَـٰفِرِینَ عَذَابࣰا مُّهِینࣰا
37.
(Yaitu) orang-orang yang
kikir, dan menyuruh orang lain berbuat kikir, dan menyembunyikan
karunia Allāh yang telah diberikan-Nya kepada mereka. Dan Kami telah menyediakan untuk orang-orang kafir[3] siksa yang menghinakan.
وَٱلَّذِینَ یُنفِقُونَ أَمۡوَ ٰلَهُمۡ رِئَاۤءَ ٱلنَّاسِ وَلَا یُؤۡمِنُونَ بِٱللَّهِ وَلَا
بِٱلۡیَوۡمِ ٱلۡـَٔاخِرِۗ وَمَن یَكُنِ ٱلشَّیۡطَـٰنُ لَهُۥ قَرِینࣰا فَسَاۤءَ
قَرِینࣰا
38.
Dan (juga) orang-orang yang
menafkahkan harta-harta mereka karena riya[4] kepada manusia, dan
orang-orang yang tidak beriman kepada Allāh dan kepada hari kemudian. Barang
siapa yang mengambil syaitan itu menjadi temannya, maka syaitan itu adalah
teman yang seburuk-buruknya.
وَمَاذَا عَلَیۡهِمۡ لَوۡ ءَامَنُوا۟
بِٱللَّهِ وَٱلۡیَوۡمِ ٱلۡـَٔاخِرِ وَأَنفَقُوا۟ مِمَّا رَزَقَهُمُ ٱللَّهُۚ
وَكَانَ ٱللَّهُ بِهِمۡ عَلِیمًا
39.
Apakah kemudharatannya bagi
mereka, kalau mereka beriman kepada Allāh dan hari kemudian dan menafkahkan sebagian rezki yang telah diberikan Allāh kepada
mereka? Dan Allāh Maha Mengetahui (keadaan) mereka.
إِنَّ ٱللَّهَ لَا یَظۡلِمُ مِثۡقَالَ
ذَرَّةࣲۖ وَإِن تَكُ حَسَنَةࣰ یُضَـٰعِفۡهَا وَیُؤۡتِ مِن لَّدُنۡهُ أَجۡرًا عَظِیمࣰا
40.
Sesungguhnya Allāh tidak
menganiaya seseorang walaupun sebesar zarrah, dan jika ada kebajikan sebesar
zarrah, niscaya Allāh akan melipatgandakannya dan memberikan dari sisi-Nya
pahala yang besar[5].
فَكَیۡفَ إِذَا جِئۡنَا مِن كُلِّ
أُمَّةِۭ بِشَهِیدࣲ وَجِئۡنَا بِكَ عَلَىٰ هَـٰۤؤُلَاۤءِ شَهِیدࣰا
41.
Maka bagaimanakah (halnya
orang kafir nanti), apabila Kami mendatangkan seorang
saksi (Rasul) dari tiap-tiap umat dan Kami mendatangkan kamu (Muhammad)
sebagai saksi atas mereka itu (umatmu)[6].
یَوۡمَىِٕذࣲ یَوَدُّ ٱلَّذِینَ
كَفَرُوا۟ وَعَصَوُا۟ ٱلرَّسُولَ لَوۡ تُسَوَّىٰ بِهِمُ ٱلۡأَرۡضُ وَلَا یَكۡتُمُونَ
ٱللَّهَ حَدِیثࣰا
42.
Di hari itu orang-orang
kafir dan orang-orang yang mendurhakai Rasul, ingin supaya mereka disamaratakan
dengan tanah[7],
dan mereka tidak dapat menyembunyikan (dari Allāh) sesuatu kejadianpun.
KESUCIAN
LAHIR DAN BATIN
Kesucian
lahir dan batin dalam sembahyang.
یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟
لَا تَقۡرَبُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَأَنتُمۡ سُكَـٰرَىٰ حَتَّىٰ تَعۡلَمُوا۟ مَا
تَقُولُونَ وَلَا جُنُبًا إِلَّا عَابِرِی سَبِیلٍ حَتَّىٰ تَغۡتَسِلُوا۟ۚ وَإِن
كُنتُم مَّرۡضَىٰۤ أَوۡ عَلَىٰ سَفَرٍ أَوۡ جَاۤءَ أَحَدࣱ مِّنكُم مِّنَ ٱلۡغَاۤىِٕطِ
أَوۡ لَـٰمَسۡتُمُ ٱلنِّسَاۤءَ فَلَمۡ تَجِدُوا۟ مَاۤءࣰ فَتَیَمَّمُوا۟ صَعِیدࣰا
طَیِّبࣰا فَٱمۡسَحُوا۟ بِوُجُوهِكُمۡ وَأَیۡدِیكُمۡۗ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَفُوًّا
غَفُورًا
43.
Hai orang-orang yang
beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu
mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri masjid) sedang kamu dalam
keadaan junub[8],
terkecuali sekedar berlalu,
hingga kamu mandi (lebih dahulu). Dan jika kamu sakit atau sedang dalam
perjalanan atau datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan,
kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang
baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allāh Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun[ik7] .
Orang-orang yang tidak suci batinnya dan ancaman
Allāh terhadap mereka.
أَلَمۡ تَرَ إِلَى ٱلَّذِینَ أُوتُوا۟
نَصِیبࣰا مِّنَ ٱلۡكِتَـٰبِ یَشۡتَرُونَ ٱلضَّلَـٰلَةَ وَیُرِیدُونَ أَن
تَضِلُّوا۟ ٱلسَّبِیلَ
44.
Apakah kamu tidak melihat
orang-orang yang telah diberi bagian dari Al-Kitab (Taurat)? Mereka membeli
(memilih) kesesatan (dengan petunjuk) dan mereka bermaksud supaya kamu tersesat
(menyimpang) dari jalan (yang benar).
وَٱللَّهُ أَعۡلَمُ
بِأَعۡدَاۤىِٕكُمۡۚ وَكَفَىٰ بِٱللَّهِ وَلِیࣰّا وَكَفَىٰ بِٱللَّهِ نَصِیرࣰا
45.
Dan Allāh lebih mengetahui
(daripada kamu) tentang musuh-musuhmu. Dan cukuplah Allāh menjadi
Pelindung (bagimu). Dan cukuplah
Allāh menjadi Penolong (bagimu).
مِّنَ ٱلَّذِینَ هَادُوا۟ یُحَرِّفُونَ
ٱلۡكَلِمَ عَن مَّوَاضِعِهِۦ وَیَقُولُونَ سَمِعۡنَا وَعَصَیۡنَا وَٱسۡمَعۡ غَیۡرَ
مُسۡمَعࣲ وَرَ ٰعِنَا لَیَّۢا بِأَلۡسِنَتِهِمۡ وَطَعۡنࣰا فِی ٱلدِّینِۚ
وَلَوۡ أَنَّهُمۡ قَالُوا۟ سَمِعۡنَا وَأَطَعۡنَا وَٱسۡمَعۡ وَٱنظُرۡنَا لَكَانَ
خَیۡرࣰا لَّهُمۡ وَأَقۡوَمَ وَلَـٰكِن لَّعَنَهُمُ ٱللَّهُ بِكُفۡرِهِمۡ فَلَا یُؤۡمِنُونَ
إِلَّا قَلِیلࣰا
46.
Yaitu orang-orang Yahudi, mereka mengubah perkataan dari tempat-tempatnya[9]. Mereka berkata: “Kami mendengar, tetapi kami
tidak mau menurutinya”[10]. Dan (mereka mengatakan pula):
“Dengarlah, sedang kamu sebenarnya tidak dapat mendengar apa-apa[11]”, dan (mereka mengatakan):
“Rā’inā”[12], dengan memutar-mutarkan lidahnya dan
mencela agama. Sekirannya mereka mengatakan: “Kami mendengar dan menurut, dan
dengarlah, dan perhatikanlah kami”, tentulah itu lebih baik bagi mereka dan
lebih tepat, akan tetapi Allāh mengutuk mereka, karena kekafiran mereka. Mereka
tidak beriman kecuali iman yang sangat tipis.
یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ أُوتُوا۟ ٱلۡكِتَـٰبَ
ءَامِنُوا۟ بِمَا نَزَّلۡنَا مُصَدِّقࣰا لِّمَا مَعَكُم مِّن قَبۡلِ أَن نَّطۡمِسَ
وُجُوهࣰا فَنَرُدَّهَا عَلَىٰۤ أَدۡبَارِهَاۤ أَوۡ نَلۡعَنَهُمۡ كَمَا لَعَنَّاۤ
أَصۡحَـٰبَ ٱلسَّبۡتِۚ وَكَانَ أَمۡرُ ٱللَّهِ مَفۡعُولًا
47.
Hai orang-orang yang telah
diberi Al-Kitab, berimanlah kamu dengan apa yang telah Kami turunkan
(Al-Quräan) yang membenarkan Kitab yang ada pada kamu sebelum Kami mengubah
muka(mu), lalu Kami putarkan ke belakang[13] atau Kami kutuki mereka
sebagaimana Kami telah mengutuki orang-orang (yang berbuat maksiat) pada hari Sabtu[14]. Dan ketetapan Allāh
pasti berlaku.
إِنَّ ٱللَّهَ لَا یَغۡفِرُ أَن یُشۡرَكَ
بِهِۦ وَیَغۡفِرُ مَا دُونَ ذَ ٰلِكَ لِمَن
یَشَاۤءُۚ وَمَن یُشۡرِكۡ بِٱللَّهِ فَقَدِ ٱفۡتَرَىٰۤ إِثۡمًا عَظِیمًا
48.
Sesungguhnya Allāh tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala
dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa yang mempersekutukan Allāh, maka sungguh ia telah berbuat dosa
yang besar.
أَلَمۡ تَرَ إِلَى ٱلَّذِینَ یُزَكُّونَ
أَنفُسَهُمۚ بَلِ ٱللَّهُ یُزَكِّی مَن یَشَاۤءُ وَلَا یُظۡلَمُونَ فَتِیلًا
49.
Tiadakah kamu melihat
orang-orang yang menganggap dirinya bersih?[15] Sebenarnya Allāh
membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya dan mereka tidak dianiaya sedikitpun.
ٱنظُرۡ كَیۡفَ یَفۡتَرُونَ عَلَى ٱللَّهِ
ٱلۡكَذِبَۖ وَكَفَىٰ بِهِۦۤ إِثۡمࣰا مُّبِینًا
50.
Perhatikanlah, betapakah
mereka mengada-adakan dusta terhadap Allāh? Dan cukuplah perbuatan itu menjadi
dosa yang nyata (bagi mereka).
أَلَمۡ تَرَ إِلَى ٱلَّذِینَ أُوتُوا۟
نَصِیبࣰا مِّنَ ٱلۡكِتَـٰبِ یُؤۡمِنُونَ بِٱلۡجِبۡتِ وَٱلطَّـٰغُوتِ وَیَقُولُونَ
لِلَّذِینَ كَفَرُوا۟ هَـٰۤؤُلَاۤءِ أَهۡدَىٰ مِنَ ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ سَبِیلًا
51.
Tidakkah kamu memperhatikan
orang-orang yang diberi bagian dari Al-Kitab?
Mereka percaya kepada yang disembah selain Allāh dan
thaghut[16], dan mengatakan kepada
orang-orang kafir (musyrik Mekah), bahwa mereka itu lebih benar jalannya dari
orang-orang yang beriman.
أُو۟لَـٰۤىِٕكَ ٱلَّذِینَ لَعَنَهُمُ ٱللَّهُۖ
وَمَن یَلۡعَنِ ٱللَّهُ فَلَن تَجِدَ لَهُۥ نَصِیرًا
52.
Mereka itulah orang yang dikutuki Allāh. Barang
siapa yang dikutuk Allāh, niscaya kamu sekali-kali tidak akan memperoleh
penolong baginya.
أَمۡ لَهُمۡ نَصِیبࣱ مِّنَ ٱلۡمُلۡكِ
فَإِذࣰا لَّا یُؤۡتُونَ ٱلنَّاسَ نَقِیرًا
53.
Ataukah ada bagi mereka
bagian dari kerajaan (kekuasaan)? Sekalipun ada, mereka tidak akan memberikan sedikitpun (kebajikan) kepada manusia[17].
أَمۡ یَحۡسُدُونَ ٱلنَّاسَ عَلَىٰ
مَاۤ ءَاتَىٰهُمُ ٱللَّهُ مِن فَضۡلِهِۦۖ فَقَدۡ ءَاتَیۡنَاۤ ءَالَ إِبۡرَ ٰهِیمَ ٱلۡكِتَـٰبَ وَٱلۡحِكۡمَةَ وَءَاتَیۡنَـٰهُم مُّلۡكًا
عَظِیمࣰا
54.
Ataukah mereka dengki
kepada manusia (Muhammad) lantaran karunia[18] yang Allāh telah berikan
kepada manusia itu? Sesungguhnya Kami telah memberikan Kitab dan Hikmah kepada
keluarga Ibrahim, dan Kami telah memberikan kepadanya kerajaan yang besar.
فَمِنۡهُم مَّنۡ ءَامَنَ بِهِۦ
وَمِنۡهُم مَّن صَدَّ عَنۡهُۚ وَكَفَىٰ بِجَهَنَّمَ سَعِیرًا
55.
Maka di antara mereka
(orang-orang yang dengki itu), ada orang-orang yang beriman kepadanya, dan di
antara mereka ada orang-orang yang menghalangi (manusia) dari beriman
kepadanya. Dan cukuplah (bagi mereka) Jahannam yang menyala-nyala.
إِنَّ ٱلَّذِینَ كَفَرُوا۟ بِـَٔایَـٰتِنَا
سَوۡفَ نُصۡلِیهِمۡ نَارࣰا كُلَّمَا نَضِجَتۡ جُلُودُهُم بَدَّلۡنَـٰهُمۡ جُلُودًا
غَیۡرَهَا لِیَذُوقُوا۟ ٱلۡعَذَابَۗ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَزِیزًا حَكِیمࣰا
56.
Sesungguhnya orang-orang
yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam
neraka, setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit
yang lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allāh Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
وَٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ
سَنُدۡخِلُهُمۡ جَنَّـٰتࣲ تَجۡرِی مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَـٰرُ خَـٰلِدِینَ فِیهَاۤ
أَبَدࣰاۖ لَّهُمۡ فِیهَاۤ أَزۡوَ ٰجࣱ مُّطَهَّرَةࣱۖ
وَنُدۡخِلُهُمۡ ظِلࣰّا ظَلِیلًا
57.
Dan orang-orang yang
beriman dan mengerjakan amalan-amalan yang saleh, kelak akan Kami masukkan
mereka ke dalam surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya. Mereka di sana mempunyai
istri-istri yang suci, dan Kami masukkan mereka ke tempat yang teduh lagi
nyaman.
SEBELUMNYA ..... SELANJUTNYA .....
[1]Dekat
dan jauh ini ada yang mengartikan tempat, hubungan kekeluargaan, dan ada pula diartikan antara yang Muslim dan yang bukan.
[2]Orang yang dalam perjalanan yang bukan
maksiat yang kehabisan bekal. Termasuk juga anak yang tidak diketahui
ibu-bapaknya.
[3]Maksudnya kafir terhadap nikmat Allāh,
ialah karena kikir, menyuruh orang lain berbuat kikir. Menyembunyikan karunia
Allāh berarti tidak mensyukuri nikmat Allāh.
[4]Melakukan sesuatu karena ingin dilihat dan dipuji
orang.
[5]Allāh tidak akan mengurangi pahala meskipun
sebesar zarrah, malah akan melipatgandakannya meskipun amalan itu sebesar
zarrah.
[6]Seorang Rasul menjadi saksi atas perbuatan
tiap-tiap umatnya, apakah perbuatan itu sesuai dengan perintah dan larangan
Allāh atau tidak.
[7]Mereka dikuburkan atau hancur menjadi tanah.
[8]Menurut ahli tafsir dalam ayat ini juga
termuat larangan bersembahyang bagi orang junub yang belum mandi.
[9]Mengubah arti kata-kata, tempat, atau menambah dan
mengurangi.
[10]Mereka mengatakan: “Kami
mendengar”, sedangkan hati mereka mengatakan: “Kami tidak mau menuruti”.
[11]Maksudnya
mereka mengatakan: “Dengarlah”, tetapi hati mereka mengatakan “Mudah-mudahan
kamu tidak dapat mendengarkan (tuli)”.
[12]“Rā’inā” artinya sudilah kamu
memperhatikan kami. Di kala para sahabat menghadapkan kata ini kepada
Rasulullāh, orang Yahudi pun menggunakannya dengan digumam seakan-akan menyebut
“rā ina” padahal “ru’ūnah” yang berarti kebodohan yang sangat sebagai ejekan
kepada Rasulullāh. Itulah sebabnya Allāh menyuruh para sahabat mengganti kata
“rā ina” menjadi “unzhurna” yang memiliki arti sama.
[13]Menurut kebanyakan mufassirin, maksudnya
mengubah muka mereka lalu diputar ke belakang sebagai penghinaan.
[14]Lihat surat Al-Baqarah
ayat 65 dan surat Al-A'rāf ayat 163.
[15]Maksudnya orang-orang Yahudi dan Nasrani
yang menganggap dirinya bersih. Lihat surat Al-Baqarah
ayat 80 dan 111 serta surat Al-Māidah ayat 18.
[16]Thagut adalah syaitan dan apa saja yang disembah
selain dari Allāh ﷻ.
[17]Orang-orang yang tidak dapat memberikan
kebaikan kepada manusia atau masyarakatnya, tidak selayaknya ikut memegang
jabatan dalam pemerintahan.
[18]Kenabian, Al-Quräan, dan kemenangan.
Komentar