- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Cinta perdamaian dan keharusan mempertebal semangat jihad.
وَإِن جَنَحُوا۟ لِلسَّلۡمِ فَٱجۡنَحۡ
لَهَا وَتَوَكَّلۡ عَلَى ٱللَّهِۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِیعُ ٱلۡعَلِیمُ
61.
Dan jika mereka condong
kepada perdamaian, hendaklah kamu (juga) condong kepadanya dan bertawakkallah
kepada Allāh. Sesungguhnya Dia lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
وَإِن یُرِیدُوۤا۟ أَن یَخۡدَعُوكَ
فَإِنَّ حَسۡبَكَ ٱللَّهُۚ هُوَ ٱلَّذِیۤ أَیَّدَكَ بِنَصۡرِهِۦ وَبِٱلۡمُؤۡمِنِینَ
62.
Dan jika mereka bermaksud
hendak menipumu maka sesungguhnya cukuplah Allāh (menjadi pelindungmu). Dia lah yang memperkuatmu dengan
pertolongan-Nya dan dengan para mukmin.
وَأَلَّفَ بَیۡنَ قُلُوبِهِمۡۚ لَوۡ
أَنفَقۡتَ مَا فِی ٱلۡأَرۡضِ جَمِیعࣰا مَّاۤ أَلَّفۡتَ بَیۡنَ قُلُوبِهِمۡ
وَلَـٰكِنَّ ٱللَّهَ أَلَّفَ بَیۡنَهُمۡۚ إِنَّهُۥ عَزِیزٌ حَكِیمٌ
63.
Dan yang mempersatukan hati mereka (orang yang
beriman)[1]. Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan)
yang ada di bumi, niscaya kamu tidak (juga) dapat mempersatukan hati mereka,
akan tetapi Allāh telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Perkasa lagi
Maha Bijaksana.
یَـٰۤأَیُّهَا ٱلنَّبِیُّ حَسۡبُكَ ٱللَّهُ
وَمَنِ ٱتَّبَعَكَ مِنَ ٱلۡمُؤۡمِنِینَ
64.
Hai Nabi, cukuplah Allāh
dan orang-orang mukmin yang mengikutimu (menjadi penolongmu).
یَـٰۤأَیُّهَا ٱلنَّبِیُّ حَرِّضِ ٱلۡمُؤۡمِنِینَ
عَلَى ٱلۡقِتَالِۚ إِن یَكُن مِّنكُمۡ عِشۡرُونَ صَـٰبِرُونَ یَغۡلِبُوا۟ مِا۟ئَتَیۡنِۚ
وَإِن یَكُن مِّنكُم مِّا۟ئَةࣱ یَغۡلِبُوۤا۟ أَلۡفࣰا مِّنَ ٱلَّذِینَ كَفَرُوا۟
بِأَنَّهُمۡ قَوۡمࣱ لَّا یَفۡقَهُونَ
65.
Hai Nabi,[ik1] kobarkanlah semangat para mukmin itu
untuk berperang. Jika ada dua puluh orang yang sabar di antara kamu, niscaya
mereka dapat mengalahkan dua ratus orang musuh. Dan jika ada seratus orang yang
sabar di antara kamu, mereka dapat mengalahkan seribu dari orang-orang kafir,
disebabkan orang-orang kafir itu kaum yang tidak mengerti[2].
ٱلۡـَٔـٰنَ خَفَّفَ ٱللَّهُ عَنكُمۡ
وَعَلِمَ أَنَّ فِیكُمۡ ضَعۡفࣰاۚ فَإِن یَكُن مِّنكُم مِّا۟ئَةࣱ صَابِرَةࣱ یَغۡلِبُوا۟
مِا۟ئَتَیۡنِۚ وَإِن یَكُن مِّنكُمۡ أَلۡفࣱ یَغۡلِبُوۤا۟ أَلۡفَیۡنِ بِإِذۡنِ ٱللَّهِۗ
وَٱللَّهُ مَعَ ٱلصَّـٰبِرِینَ
66.
Sekarang Allāh telah
meringankan kepada kamu dan Dia telah mengetahui bahwa pada diri kamu ada
kelemahan, maka jika ada di antara kamu seratus orang yang
sabar niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus orang[ik2] ,
dan jika di antara kamu ada seribu orang (yang sabar) niscaya mereka dapat
mengalahkan dua ribu orang dengan seizin Allāh. Dan Allāh beserta orang-orang
yang sabar.
مَا كَانَ لِنَبِیٍّ أَن یَكُونَ
لَهُۥۤ أَسۡرَىٰ حَتَّىٰ یُثۡخِنَ فِی ٱلۡأَرۡضِۚ تُرِیدُونَ عَرَضَ ٱلدُّنۡیَا وَٱللَّهُ
یُرِیدُ ٱلۡـَٔاخِرَةَۗ وَٱللَّهُ عَزِیزٌ حَكِیمٌ
67.
Tidak patut bagi seorang
Nabi mempunyai tawanan sebelum ia dapat melumpuhkan musuhnya di muka bumi. Kamu
menghendaki harta benda duniawi sedangkan Allāh menghendaki (pahala) akhirat
(untuk kamu[ik3] ).
Dan Allāh Maha
Kuasa lagi Maha Bijaksana.
لَّوۡلَا كِتَـٰبࣱ مِّنَ ٱللَّهِ
سَبَقَ لَمَسَّكُمۡ فِیمَاۤ أَخَذۡتُمۡ عَذَابٌ عَظِیمٌ
68.
Kalau sekiranya tidak ada
ketetapan yang telah terdahulu dari Allāh, niscaya kamu ditimpa siksaan yang
besar karena tebusan yang kamu ambil.
فَكُلُوا۟ مِمَّا غَنِمۡتُمۡ
حَلَـٰلࣰا طَیِّبࣰاۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَۚ إِنَّ ٱللَّهَ غَفُورࣱ رَّحِیمٌ
69.
Oleh karena itu makanlah dari sebagian rampasan
perang yang telah kamu ambil itu, sebagai makanan yang halal lagi baik. Dan
bertakwalah kepada Allāh, sesungguhnya Allāh Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
یَـٰۤأَیُّهَا ٱلنَّبِیُّ قُل
لِّمَن فِیۤ أَیۡدِیكُم مِّنَ ٱلۡأَسۡرَىٰۤ إِن یَعۡلَمِ ٱللَّهُ فِی قُلُوبِكُمۡ
خَیۡرࣰا یُؤۡتِكُمۡ خَیۡرࣰا مِّمَّاۤ أُخِذَ مِنكُمۡ وَیَغۡفِرۡ لَكُمۡۚ وَٱللَّهُ
غَفُورࣱ رَّحِیمٌ
70.
Hai Nabi, katakanlah kepada
para tawanan yang ada di tanganmu: “Jika Allāh mengetahui ada kebaikan dalam
hati kamu, niscaya Dia akan memberi kamu yang
lebih baik daripada apa yang telah diambil dari kamu dan Dia akan mengampuni
kamu”. Dan Allāh
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
وَإِن یُرِیدُوا۟ خِیَانَتَكَ
فَقَدۡ خَانُوا۟ ٱللَّهَ مِن قَبۡلُ فَأَمۡكَنَ مِنۡهُمۡۗ وَٱللَّهُ عَلِیمٌ حَكِیمٌ
71.
Akan tetapi jika mereka
(tawanan-tawanan itu) bermaksud hendak berkhianat kepadamu maka sesungguhnya
mereka telah pernah berkhianat kepada Allāh sebelum ini, lalu Allāh
menjadikan(mu) berkuasa terhadap mereka. Dan Allāh Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
إِنَّ ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟
وَهَاجَرُوا۟ وَجَـٰهَدُوا۟ بِأَمۡوَ ٰلِهِمۡ وَأَنفُسِهِمۡ
فِی سَبِیلِ ٱللَّهِ وَٱلَّذِینَ ءَاوَوا۟ وَّنَصَرُوۤا۟ أُو۟لَـٰۤىِٕكَ
بَعۡضُهُمۡ أَوۡلِیَاۤءُ بَعۡضࣲۚ وَٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ وَلَمۡ یُهَاجِرُوا۟ مَا
لَكُم مِّن وَلَـٰیَتِهِم مِّن شَیۡءٍ حَتَّىٰ یُهَاجِرُوا۟ۚ وَإِنِ ٱسۡتَنصَرُوكُمۡ
فِی ٱلدِّینِ فَعَلَیۡكُمُ ٱلنَّصۡرُ إِلَّا عَلَىٰ قَوۡمِۭ بَیۡنَكُمۡ وَبَیۡنَهُم
مِّیثَـٰقࣱۗ وَٱللَّهُ بِمَا تَعۡمَلُونَ بَصِیرٌ
72.
Sesungguhnya orang-orang
yang beriman dan berhijrah serta berjihad dengan harta dan jiwanya pada jalan
Allāh dan orang-orang yang memberikan tempat kediaman dan pertolongan (kepada muhajirin), mereka itu satu sama lain saling
melindungi[3].
Dan terhadap orang-orang yang beriman tetapi belum berhijrah, maka tidak ada
kewajiban atas kamu melindungi mereka, sebelum mereka berhijrah. (Akan tetapi)
jika mereka meminta pertolongan kepada kamu dalam (urusan pembelaan) agama, maka
kamu wajib memberikan pertolongan kecuali terhadap kaum yang telah ada
perjanjian antara kamu dan[ik4]
mereka. Dan Allāh
Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.
وَٱلَّذِینَ كَفَرُوا۟ بَعۡضُهُمۡ
أَوۡلِیَاۤءُ بَعۡضٍۚ إِلَّا تَفۡعَلُوهُ تَكُن فِتۡنَةࣱ فِی ٱلۡأَرۡضِ وَفَسَادࣱ
كَبِیرٌ
73.
Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka
menjadi pelindung bagi sebagian yang lain. Jika kamu (hai
muslimin) tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allāh itu[4], niscaya akan terjadi kekacauan di muka bumi
dan kerusakan yang besar.
وَٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟
وَهَاجَرُوا۟ وَجَـٰهَدُوا۟ فِی سَبِیلِ ٱللَّهِ وَٱلَّذِینَ ءَاوَوا۟
وَّنَصَرُوۤا۟ أُو۟لَـٰۤىِٕكَ هُمُ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ حَقࣰّاۚ لَّهُم مَّغۡفِرَةࣱ
وَرِزۡقࣱ كَرِیمٌ
74.
Dan orang-orang yang
beriman dan berhijrah serta berjihad pada jalan Allāh, (begitu pula)
orang-orang yang memberi tempat kediaman dan memberi pertolongan (kepada para muhajir), mereka itulah orang-orang yang
benar-benar beriman. Mereka memperoleh ampunan dan rezki (nikmat) yang mulia.
وَٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ مِنۢ بَعۡدُ
وَهَاجَرُوا۟ وَجَـٰهَدُوا۟ مَعَكُمۡ فَأُو۟لَـٰۤىِٕكَ مِنكُمۡۚ وَأُو۟لُوا۟ ٱلۡأَرۡحَامِ
بَعۡضُهُمۡ أَوۡلَىٰ بِبَعۡضࣲ فِی كِتَـٰبِ ٱللَّهِۚ إِنَّ ٱللَّهَ بِكُلِّ شَیۡءٍ
عَلِیمُۢ
75.
Adapun orang yang beriman sesudah itu, kemudian
berhijrah dan berjihad bersama kamu, maka orang-orang itu termasuk golongan
kamu (juga). Orang-orang yang mempunyai hubungan kerabat itu sebagiannya lebih
berhak terhadap sesamanya (daripada yang bukan kerabat)[5] di dalam kitab Allāh. Sesungguhnya
Allāh Maha Mengetahui segala sesuatu.
SEBELUMNYA ...... SELANJUTNYA .....
[1]Penduduk Madinah yang terdiri dari Aus dan Chasraj
selalu bermusuhan sebelum Nabi Muhammad ﷺ
hijrah ke Madinah. Sesudah Nabi hijrah dan mereka masuk Islam, permusuhan itu
hilang.
[2]Mereka tidak mengerti bahwa berperang itu haruslah
untuk membela keyakinan dan menaati perintah Allāh. Mereka berperang
semata-mata mempertahankan tradisi jahiliah dan maksud duniawi lainnya.
[3]Di antara muhajirin dan Anshar terjalin
persaudaraan yang sangat kuat, membentuk masyarakat yang baik. Sehingga pada permulaan
Islam mereka saling mewarisi seakan-akan mereka bersaudara kandung.
[4]Keharusan adanya persaudaraan yang teguh antarmuslimin.
[5]Yang menjadi dasar mewarisi adalah hubungan kerabat, bukan hanya hubungan persaudaraan keagamaan sebagaimana yang terjadi antara muhajirin dan Anshar pada permulaan Islam.
Komentar