- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
TANDA-TANDA KEBESARAN ALLĀH
Wahyu dan dasar-dasar kebenarannya.
الۤرۚ تِلۡكَ ءَایَـٰتُ ٱلۡكِتَـٰبِ ٱلۡحَكِیمِ
1.
Alif laam raa.[1] Inilah ayat-ayat Al-Quräan
yang penuh hikmah.
أَكَانَ لِلنَّاسِ عَجَبًا أَنۡ أَوۡحَیۡنَاۤ إِلَىٰ
رَجُلࣲ مِّنۡهُمۡ أَنۡ أَنذِرِ ٱلنَّاسَ وَبَشِّرِ ٱلَّذِینَ ءَامَنُوۤا۟ أَنَّ
لَهُمۡ قَدَمَ صِدۡقٍ عِندَ رَبِّهِمۡۗ قَالَ ٱلۡكَـٰفِرُونَ إِنَّ هَـٰذَا
لَسَـٰحِرࣱ مُّبِینٌ
2.
Patutkah menjadi keheranan bagi manusia bahwa Kami
mewahyukan kepada seorang laki-laki di antara mereka: “Berilah peringatan
kepada manusia dan gembirakanlah orang-orang beriman bahwa mereka mempunyai kedudukan
yang tinggi di sisi Tuhan mereka”. Orang-orang kafir berkata: “Sesungguhnya
orang ini (Muhammad) adalah tukang sihir yang nyata”.
إِنَّ رَبَّكُمُ ٱللَّهُ ٱلَّذِی خَلَقَ ٱلسَّمَـٰوَ ٰتِ
وَٱلۡأَرۡضَ فِی سِتَّةِ أَیَّامࣲ ثُمَّ ٱسۡتَوَىٰ عَلَى ٱلۡعَرۡشِۖ یُدَبِّرُ ٱلۡأَمۡرَۖ
مَا مِن شَفِیعٍ إِلَّا مِنۢ بَعۡدِ إِذۡنِهِۦۚ ذَ ٰلِكُمُ ٱللَّهُ رَبُّكُمۡ فَٱعۡبُدُوهُۚ أَفَلَا
تَذَكَّرُونَ
3.
Sesungguhnya Tuhan kalian ialah Allāh yang menciptakan langit dan
bumi dalam enam masa kemudian bersemayam di atas ‘Arsy (singgasana)
untuk mengatur segala urusan. Tiada seorangpun yang akan memberi syafa'at
kecuali sesudah ada izin-Nya. (Zat) yang demikian itulah Allāh, Tuhan kalian,
maka sembahlah Dia. Apakah kalian tidak mengambil pelajaran?
إِلَیۡهِ مَرۡجِعُكُمۡ جَمِیعࣰاۖ وَعۡدَ ٱللَّهِ
حَقًّاۚ إِنَّهُۥ یَبۡدَؤُا۟ ٱلۡخَلۡقَ ثُمَّ یُعِیدُهُۥ لِیَجۡزِیَ ٱلَّذِینَ
ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ بِٱلۡقِسۡطِۚ وَٱلَّذِینَ كَفَرُوا۟
لَهُمۡ شَرَابࣱ مِّنۡ حَمِیمࣲ وَعَذَابٌ أَلِیمُۢ بِمَا كَانُوا۟ یَكۡفُرُونَ
4.
(Karena) kepada-Nya lah kalian semuanya akan kembali;
sebagai janji yang benar dari Allāh, sesungguhnya Allāh menciptakan makhluk
pada permulaannya kemudian mengulanginya (menghidupkannya) kembali (sesudah
berbangkit), agar Dia memberi pembalasan kepada orang-orang yang beriman dan
yang mengerjakan amal saleh dengan adil. Dan untuk orang-orang kafir disediakan
minuman air yang panas dan azab yang pedih disebabkan kekafiran mereka.
هُوَ ٱلَّذِی جَعَلَ ٱلشَّمۡسَ ضِیَاۤءࣰ وَٱلۡقَمَرَ
نُورࣰا وَقَدَّرَهُۥ مَنَازِلَ لِتَعۡلَمُوا۟ عَدَدَ ٱلسِّنِینَ وَٱلۡحِسَابَۚ مَا
خَلَقَ ٱللَّهُ ذَ ٰلِكَ إِلَّا بِٱلۡحَقِّۚ یُفَصِّلُ ٱلۡـَٔایَـٰتِ
لِقَوۡمࣲ یَعۡلَمُونَ
5.
Dia lah yang membuat matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya
manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu supaya kalian
mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allāh tidak
menciptakan yang demikian itu melainkan dengan kebenaran[2].
Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui.
إِنَّ فِی ٱخۡتِلَـٰفِ ٱلَّیۡلِ وَٱلنَّهَارِ وَمَا
خَلَقَ ٱللَّهُ فِی ٱلسَّمَـٰوَ ٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ لَـَٔایَـٰتࣲ لِّقَوۡمࣲ یَتَّقُونَ
6.
Sesungguhnya pada perputaran malam dan siang itu dan pada yang diciptakan Allāh di
langit dan di bumi terdapat tanda-tanda (kekuasaan-Nya) bagi orang-orang yang
bertakwa.
Pembalasan terhadap penerimaan dan pengingkaran wahyu.
إِنَّ ٱلَّذِینَ لَا یَرۡجُونَ لِقَاۤءَنَا وَرَضُوا۟
بِٱلۡحَیَوٰةِ ٱلدُّنۡیَا وَٱطۡمَأَنُّوا۟ بِهَا وَٱلَّذِینَ هُمۡ عَنۡ ءَایَـٰتِنَا
غَـٰفِلُونَ
7.
Sesungguhnya orang-orang yang tidak mengharapkan
(tidak percaya) pertemuan dengan Kami, dan merasa puas dengan kehidupan dunia
serta merasa tenteram dengan kehidupan dunia itu dan orang-orang yang
melalaikan ayat-ayat Kami,
أُو۟لَـٰۤىِٕكَ مَأۡوَىٰهُمُ ٱلنَّارُ بِمَا كَانُوا۟
یَكۡسِبُونَ
8.
Mereka itu tempatnya adalah di neraka, disebabkan apa
yang selalu mereka kerjakan.
إِنَّ ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ
یَهۡدِیهِمۡ رَبُّهُم بِإِیمَـٰنِهِمۡۖ تَجۡرِی مِن تَحۡتِهِمُ ٱلۡأَنۡهَـٰرُ فِی
جَنَّـٰتِ ٱلنَّعِیمِ
9.
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan
amal-amal saleh, mereka diberi petunjuk oleh Tuhan mereka karena keimanannya[3], di bawah mereka mengalir
sungai-sungai di dalam surga yang penuh kenikmatan.
دَعۡوَىٰهُمۡ فِیهَا سُبۡحَـٰنَكَ ٱللَّهُمَّ وَتَحِیَّتُهُمۡ
فِیهَا سَلَـٰمࣱۚ وَءَاخِرُ دَعۡوَىٰهُمۡ أَنِ ٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلۡعَـٰلَمِینَ
10.
Doa[4] mereka di dalamnya
ialah”subhaanakallaahumma”[5], dan salam penghormatan
mereka ialah: “salam”[6]. Dan penutup doa mereka
ialah: “alhamdulillaahirabbil’aalamiin”[7].
وَلَوۡ یُعَجِّلُ ٱللَّهُ لِلنَّاسِ ٱلشَّرَّ ٱسۡتِعۡجَالَهُم
بِٱلۡخَیۡرِ لَقُضِیَ إِلَیۡهِمۡ أَجَلُهُمۡۖ فَنَذَرُ ٱلَّذِینَ لَا یَرۡجُونَ
لِقَاۤءَنَا فِی طُغۡیَـٰنِهِمۡ یَعۡمَهُونَ
11.
Dan kalau sekiranya Allāh menyegerakan kejahatan bagi
manusia seperti permintaan mereka untuk menyegerakan kebaikan, pastilah
diakhiri umur mereka. Akan tetapi Kami biarkan orang-orang yang tidak
mengharapkan pertemuan dengan Kami, bergelimang di dalam kesesatan mereka.
وَإِذَا مَسَّ ٱلۡإِنسَـٰنَ ٱلضُّرُّ دَعَانَا
لِجَنۢبِهِۦۤ أَوۡ قَاعِدًا أَوۡ قَاۤىِٕمࣰا فَلَمَّا كَشَفۡنَا عَنۡهُ ضُرَّهُۥ
مَرَّ كَأَن لَّمۡ یَدۡعُنَاۤ إِلَىٰ ضُرࣲّ مَّسَّهُۥۚ كَذَ ٰلِكَ
زُیِّنَ لِلۡمُسۡرِفِینَ مَا كَانُوا۟ یَعۡمَلُونَ
12.
Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdoa kepada
Kami dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan
bahaya itu darinya dia (kembali) melalui (jalan yang sesat) seolah-olah dia
tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang pernah
menimpanya. Begitulah orang-orang yang melampaui batas itu memandang baik apa
yang selalu mereka kerjakan.
وَلَقَدۡ أَهۡلَكۡنَا ٱلۡقُرُونَ مِن قَبۡلِكُمۡ
لَمَّا ظَلَمُوا۟ وَجَاۤءَتۡهُمۡ رُسُلُهُم بِٱلۡبَیِّنَـٰتِ وَمَا كَانُوا۟ لِیُؤۡمِنُوا۟ۚ
كَذَ ٰلِكَ نَجۡزِی ٱلۡقَوۡمَ ٱلۡمُجۡرِمِینَ
13.
Dan sesungguhnya Kami telah membinasakan umat-umat
yang sebelum kalian ketika mereka berbuat kezaliman, padahal para Rasul mereka
telah datang kepada mereka dengan membawa keterangan-keterangan yang nyata,
tetapi mereka sekali-kali tidak hendak beriman. Demikianlah Kami memberi
balasan kepada orang-orang yang berbuat dosa.
ثُمَّ جَعَلۡنَـٰكُمۡ خَلَـٰۤىِٕفَ فِی ٱلۡأَرۡضِ
مِنۢ بَعۡدِهِمۡ لِنَنظُرَ كَیۡفَ تَعۡمَلُونَ
14.
Kemudian Kami jadikan kalian para pengganti (mereka)
di muka bumi sesudah mereka supaya Kami memperhatikan bagaimana kalian berbuat .
وَإِذَا تُتۡلَىٰ عَلَیۡهِمۡ ءَایَاتُنَا بَیِّنَـٰتࣲ
قَالَ ٱلَّذِینَ لَا یَرۡجُونَ لِقَاۤءَنَا ٱئۡتِ بِقُرۡءَانٍ غَیۡرِ هَـٰذَاۤ
أَوۡ بَدِّلۡهُۚ قُلۡ مَا یَكُونُ لِیۤ أَنۡ أُبَدِّلَهُۥ مِن تِلۡقَاۤىِٕ نَفۡسِیۤۖ
إِنۡ أَتَّبِعُ إِلَّا مَا یُوحَىٰۤ إِلَیَّۖ إِنِّیۤ أَخَافُ إِنۡ عَصَیۡتُ رَبِّی
عَذَابَ یَوۡمٍ عَظِیمٍ
15.
Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami
yang nyata, orang-orang yang tidak mengharapkan pertemuan dengan Kami berkata:
“Datangkanlah Al-Quräan yang lain dari ini[8], atau gantilah dia[9]. Katakanlah: “Tidaklah
patut bagiku menggantinya dari pihak diriku sendiri. Aku tidak mengikut kecuali
apa yang diwahyukan kepadaku. Sesungguhnya aku – jika mendurhakai Tuhanku –
takut kepada siksa hari yang besar (kiamat)”.
قُل لَّوۡ شَاۤءَ ٱللَّهُ مَا تَلَوۡتُهُۥ عَلَیۡكُمۡ
وَلَاۤ أَدۡرَىٰكُم بِهِۦۖ فَقَدۡ لَبِثۡتُ فِیكُمۡ عُمُرࣰا مِّن قَبۡلِهِۦۤۚ
أَفَلَا تَعۡقِلُونَ
16. Katakanlah: “Jikalau Allāh menghendaki, niscaya tidak kubacakan dia kepada kalian dan Allāh tidak (pula) memberitahukannya kepada kalian. Sesungguhnya aku telah tinggal bersama kalian beberapa lama sebelumnya[10]. Apakah kalian tidak memikirkannya?”
فَمَنۡ أَظۡلَمُ مِمَّنِ ٱفۡتَرَىٰ عَلَى ٱللَّهِ
كَذِبًا أَوۡ كَذَّبَ بِـَٔایَـٰتِهِۦۤۚ إِنَّهُۥ لَا یُفۡلِحُ ٱلۡمُجۡرِمُونَ
17.
Maka siapakah yang lebih zalim daripada orang yang
mengada-adakan kedustaan terhadap Allāh atau mendustakan ayat-ayat-Nya?
Sesungguhnya tiadalah beruntung orang-orang yang berbuat dosa.
وَیَعۡبُدُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِ مَا لَا یَضُرُّهُمۡ
وَلَا یَنفَعُهُمۡ وَیَقُولُونَ هَـٰۤؤُلَاۤءِ شُفَعَـٰۤؤُنَا عِندَ ٱللَّهِۚ قُلۡ
أَتُنَبِّـُٔونَ ٱللَّهَ بِمَا لَا یَعۡلَمُ فِی ٱلسَّمَـٰوَ ٰتِ
وَلَا فِی ٱلۡأَرۡضِۚ سُبۡحَـٰنَهُۥ وَتَعَـٰلَىٰ عَمَّا یُشۡرِكُونَ
18.
Dan mereka menyembah selain dari Allāh apa yang tidak
mendatangkan kemudharatan kepada mereka dan tidak (pula) kemanfaatan. Dan
mereka berkata: “Mereka itu adalah pemberi syafa'at kepada kami di sisi Allāh”.
Katakanlah: “Apakah kalian mengabarkan kepada Allāh apa yang tidak
diketahui-Nya baik di langit dan tidak (pula) di bumi?”[11] Maha Suci Allāh dan Maha Tinggi dari apa yang
mereka sekutukan (itu).
SEBELUMNYA ..... SELANJUTNYA .....
[1]Huruf-huruf abjad yang
terletak pada permulaan sebagian dari surat-surat Al-Qurän seperti:
aliflāmmiim, aliflaamraa, aliflaammiim shad, dan sebagainya. Di antara ahli
tafsir ada yang menyerahkan pengertiannya kepada Allāh karena dipandang
termasuk ayat-ayat mutasyabihāt, dan ada pula yang menafsirkannya. Golongan
yang menafsirkannya ada yang memandangnya sebagai nama surat dan ada pula yang
berpendapat bahwa huruf-huruf abjad itu gunanya untuk menarik perhatian para
pendengar supaya memperhatikan Al-Qurän itu, dan untuk mengisyaratkan bahwa
Al-Qurän itu diturunkan dalam bahasa Arab yang tersusun dari huruf-huruf abjad.
Kalau mereka tidak percaya bahwa Al-Qurän diturunkan dari Allāh dan hanya
buatan Muhammad ﷺ semata, maka cobalah mereka buat yang semacam Al-Qurän itu.
[2]Menciptakannya tidak
percuma dan penuh hikmah.
[3]Dibimbing oleh Allāh untuk
mengerjakan amal-amal yang mengantarkan ke surga.
[4]Puja dan puji kepada Allāh.
[5]Maha Suci Engkau wahai
Tuhan kami.
[6]Sejahtera dari segala
bencana.
[7]Segala puji bagi Allāh
Tuhan semesta alam.
[8]Maksudnya datangkan yang
selain Al-Quräan.
[9]Maksudnya isinya diganti
dengan yang menyenangkan mereka.
[10]Sebelum Al-Quräan
diturunkan.
[11]Ejekan terhadap orang-orang yang menyembah berhala yang menyangka bahwa berhala itu dapat memberi syafa'at di sisi Allāh.
Komentar