- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Sesungguhnya manusia adalah satu umat yang memeluk agama yang sama.
وَمَا كَانَ ٱلنَّاسُ إِلَّاۤ أُمَّةࣰ وَ ٰحِدَةࣰ
فَٱخۡتَلَفُوا۟ۚ وَلَوۡلَا كَلِمَةࣱ سَبَقَتۡ مِن رَّبِّكَ لَقُضِیَ بَیۡنَهُمۡ فِیمَا
فِیهِ یَخۡتَلِفُونَ
19.
Manusia
dahulu hanyalah satu umat, kemudian mereka berselisih[1]. Kalau
tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dari Tuhanmu dahulu[2],
pastilah telah diberi keputusan di antara mereka[3] apa yang mereka perselisihkan itu.
وَیَقُولُونَ لَوۡلَاۤ أُنزِلَ عَلَیۡهِ ءَایَةࣱ مِّن
رَّبِّهِۦۖ فَقُلۡ إِنَّمَا ٱلۡغَیۡبُ لِلَّهِ فَٱنتَظِرُوۤا۟ إِنِّی مَعَكُم
مِّنَ ٱلۡمُنتَظِرِینَ
20.
Dan
mereka berkata: “Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) suatu keterangan
(mukjizat) dari Tuhannya?” Katakanlah: “Sesungguhnya yang ghaib itu[4] kepunyaan Allāh; sebab itu tunggu (sajalah) oleh
kalian. Sesungguhnya aku bersama kalian adalah termasuk orang-orang yang
menunggu.”
Perlakuan
Allāh yang penuh rahmat.
وَإِذَاۤ أَذَقۡنَا ٱلنَّاسَ رَحۡمَةࣰ مِّنۢ بَعۡدِ
ضَرَّاۤءَ مَسَّتۡهُمۡ إِذَا لَهُم مَّكۡرࣱ فِیۤ ءَایَاتِنَاۚ قُلِ ٱللَّهُ
أَسۡرَعُ مَكۡرًاۚ إِنَّ رُسُلَنَا یَكۡتُبُونَ مَا تَمۡكُرُونَ
21.
Dan apabila Kami membuat manusia
merasakan suatu rahmat, sesudah (datang) bahaya menimpa mereka, tiba-tiba
mereka mempunyai rancangan tipu daya dalam (menentang)
tanda-tanda kekuasaan Kami. Katakanlah: “Allāh lebih cepat pembalasannya”.
Sesungguhnya para Malaikat Kami selalu menuliskan rancangan
tipu daya kalian.
هُوَ ٱلَّذِی یُسَیِّرُكُمۡ فِی ٱلۡبَرِّ وَٱلۡبَحۡرِۖ
حَتَّىٰۤ إِذَا كُنتُمۡ فِی ٱلۡفُلۡكِ وَجَرَیۡنَ بِهِم بِرِیحࣲ طَیِّبَةࣲ
وَفَرِحُوا۟ بِهَا جَاۤءَتۡهَا رِیحٌ عَاصِفࣱ وَجَاۤءَهُمُ ٱلۡمَوۡجُ مِن كُلِّ
مَكَانࣲ وَظَنُّوۤا۟ أَنَّهُمۡ أُحِیطَ بِهِمۡ دَعَوُا۟ ٱللَّهَ مُخۡلِصِینَ لَهُ ٱلدِّینَ
لَىِٕنۡ أَنجَیۡتَنَا مِنۡ هَـٰذِهِۦ لَنَكُونَنَّ مِنَ ٱلشَّـٰكِرِینَ
22.
Dia lah Tuhan yang menjadikan kalian dapat berjalan di
daratan, (berlayar) di lautan, sehingga apabila kalian berada di dalam bahtera
dan meluncurlah bahtera itu membawa orang-orang yang ada di dalamnya dengan
tiupan angin yang baik, dan mereka bergembira karenanya, (tiba-tiba) datanglah
angin badai dan gelombang dari segenap penjuru menimpanya, dan mereka yakin
bahwa mereka telah terkepung (bahaya), lalu mereka berdoa kepada Allāh dengan
mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya semata, (seraya berkata) “Sesungguhnya jika Engkau
menyelamatkan kami dari bahaya ini, pasti kami akan termasuk orang-orang yang
bersyukur”.
فَلَمَّاۤ أَنجَىٰهُمۡ إِذَا هُمۡ یَبۡغُونَ فِی ٱلۡأَرۡضِ
بِغَیۡرِ ٱلۡحَقِّۗ یَـٰۤأَیُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّمَا بَغۡیُكُمۡ عَلَىٰۤ
أَنفُسِكُمۖ مَّتَـٰعَ ٱلۡحَیَوٰةِ ٱلدُّنۡیَاۖ ثُمَّ إِلَیۡنَا مَرۡجِعُكُمۡ فَنُنَبِّئُكُم
بِمَا كُنتُمۡ تَعۡمَلُونَ
23.
(Tetapi) setelah Allāh menyelamatkan mereka tiba-tiba
mereka berbuat kezaliman di muka bumi tanpa (alasan) yang benar. Hai manusia, sesungguhnya
(bencana) kezaliman kalian akan menimpa diri kalian sendiri; (hasil kezaliman
kalian) itu hanyalah kenikmatan hidup duniawi, kemudian kepada Kami lah kalian
kembali, maka Kami kabarkan kepada kalian
apa yang telah kalian kerjakan.
إِنَّمَا مَثَلُ ٱلۡحَیَوٰةِ ٱلدُّنۡیَا كَمَاۤءٍ
أَنزَلۡنَـٰهُ مِنَ ٱلسَّمَاۤءِ فَٱخۡتَلَطَ بِهِۦ نَبَاتُ ٱلۡأَرۡضِ مِمَّا یَأۡكُلُ
ٱلنَّاسُ وَٱلۡأَنۡعَـٰمُ حَتَّىٰۤ إِذَاۤ أَخَذَتِ ٱلۡأَرۡضُ زُخۡرُفَهَا وَٱزَّیَّنَتۡ
وَظَنَّ أَهۡلُهَاۤ أَنَّهُمۡ قَـٰدِرُونَ عَلَیۡهَاۤ أَتَىٰهَاۤ أَمۡرُنَا لَیۡلًا
أَوۡ نَهَارࣰا فَجَعَلۡنَـٰهَا حَصِیدࣰا كَأَن لَّمۡ تَغۡنَ بِٱلۡأَمۡسِۚ كَذَ ٰلِكَ
نُفَصِّلُ ٱلۡـَٔایَـٰتِ لِقَوۡمࣲ یَتَفَكَّرُونَ
24.
Sesungguhnya perumpamaan kehidupan duniawi itu adalah
seperti air yang Kami turunkan dari langit maka
tumbuhlah dengan suburnya karena air itu tanaman bumi, di antaranya ada yang
dimakan manusia dan binatang ternak. Hingga apabila bumi itu telah sempurna
keindahannya dan memakai (pula) perhiasannya[5], dan para pemiliknya
mengira bahwa mereka pasti menguasainya[6] tiba-tiba datanglah
kepadanya azab Kami di waktu malam atau siang lalu Kami jadikan laksana tanaman
yang sudah disabit seakan-akan belum pernah tumbuh kemarin. Demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat (Kami) kepada orang-orang yang
berpikir.
Seruan
Allāh ke Darussalam dan penolakan terhadapnya.
وَٱللَّهُ یَدۡعُوۤا۟ إِلَىٰ دَارِ ٱلسَّلَـٰمِ وَیَهۡدِی
مَن یَشَاۤءُ إِلَىٰ صِرَ ٰطࣲ مُّسۡتَقِیمٍ
25.
Allāh menyeru (manusia) ke Darussalam (surga) dan
menunjuki orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus (Islam)[7].
لِّلَّذِینَ أَحۡسَنُوا۟ ٱلۡحُسۡنَىٰ وَزِیَادَةࣱۖ
وَلَا یَرۡهَقُ وُجُوهَهُمۡ قَتَرࣱ وَلَا ذِلَّةٌۚ أُو۟لَـٰۤىِٕكَ أَصۡحَـٰبُ ٱلۡجَنَّةِۖ
هُمۡ فِیهَا خَـٰلِدُونَ
26.
Bagi orang-orang yang berbuat baik ada pahala yang
terbaik (surga) dan tambahannya[8], dan muka mereka tidak
ditutupi debu hitam dan tidak (pula) kehinaan[9]. Mereka itulah penghuni
surga, mereka kekal di dalamnya.
وَٱلَّذِینَ كَسَبُوا۟ ٱلسَّیِّـَٔاتِ جَزَاۤءُ سَیِّئَةِۭ
بِمِثۡلِهَا وَتَرۡهَقُهُمۡ ذِلَّةࣱۖ مَّا لَهُم مِّنَ ٱللَّهِ مِنۡ عَاصِمࣲۖ
كَأَنَّمَاۤ أُغۡشِیَتۡ وُجُوهُهُمۡ قِطَعࣰا مِّنَ ٱلَّیۡلِ مُظۡلِمًاۚ
أُو۟لَـٰۤىِٕكَ أَصۡحَـٰبُ ٱلنَّارِۖ هُمۡ فِیهَا خَـٰلِدُونَ
27.
Dan orang-orang yang mengerjakan kejahatan (mendapat)
balasan yang setimpal dan mereka ditutupi kehinaan, tidak ada bagi mereka
seorang pelindung pun dari (azab) Allāh, seakan-akan muka mereka ditutupi
dengan kepingan-kepingan malam yang gelap gulita. Mereka itulah penghuni
neraka; mereka kekal di dalamnya.
وَیَوۡمَ نَحۡشُرُهُمۡ جَمِیعࣰا ثُمَّ نَقُولُ
لِلَّذِینَ أَشۡرَكُوا۟ مَكَانَكُمۡ أَنتُمۡ وَشُرَكَاۤؤُكُمۡۚ فَزَیَّلۡنَا بَیۡنَهُمۡۖ
وَقَالَ شُرَكَاۤؤُهُم مَّا كُنتُمۡ إِیَّانَا تَعۡبُدُونَ
28.
(Ingatlah) suatu hari (ketika itu) Kami mengumpulkan
mereka semuanya, kemudian Kami berkata kepada orang-orang yang mempersekutukan:
“Tetaplah kalian dan sekutu-sekutu kalian di tempat kalian itu”. Lalu Kami pisahkan mereka dan berkatalah sekutu-sekutu mereka: “Kamu
sekali-kali tidak pernah menyembah kami”.
فَكَفَىٰ بِٱللَّهِ شَهِیدَۢا بَیۡنَنَا وَبَیۡنَكُمۡ
إِن كُنَّا عَنۡ عِبَادَتِكُمۡ لَغَـٰفِلِینَ
29.
“Dan cukuplah Allāh menjadi saksi antara kami dengan
kalian bahwa kami tidak tahu menahu tentang penyembahan kalian”[10].
هُنَالِكَ تَبۡلُوا۟ كُلُّ نَفۡسࣲ مَّاۤ أَسۡلَفَتۡۚ
وَرُدُّوۤا۟ إِلَى ٱللَّهِ مَوۡلَىٰهُمُ ٱلۡحَقِّۖ وَضَلَّ عَنۡهُم مَّا كَانُوا۟ یَفۡتَرُونَ
30.
Di tempat itu (padang masyar) tiap-tiap diri merasakan
pembalasan dari apa yang telah dikerjakannya dahulu dan mereka dikembalikan
kepada Allāh Pelindung mereka yang sebenarnya dan lenyaplah dari mereka apa
yang mereka ada-adakan.
[1]Semula satu keluarga kemudian berkembang biak dan
berselisih pendapat karena berbeda kepentingan hingga berubah kepercayaan
kepada Tuhan. Kemudian turunlah Nabi dan Rasul. Baca Al-Baqarah ayat 213.
[2]Perselisihan manusia akan diputuskan di akhirat.
[3]Diberi keputusan di dunia.
[4]Maksudnya tentang mukjizat.
[5]Bumi yang indah dengan gunung-gunung dan lembahnya
telah menghijau dengan tanaman.
[6]Dapat memetik hasilnya.
[7]Tempat yang penuh kedamaian dan keselamatan.
Hidayah Allāh berupa akal dan wahyu untuk mencapai kebahagiaan dunia dan
akhirat.
[8]Kenikmatan melihat Allāh.
[9]Berseri-seri tanpa ada tanda kesusahan.
[10]Orang yang menyembah berhala itu sesungguhnya bukan menyembah berhala melainkan hawa nafsu mereka sendiri. Hawa nafsu merekalah yang menyuruh menyembah berhala.
Komentar