- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Kisah Nabi Nuh عليه السلام.
وَلَقَدۡ أَرۡسَلۡنَا نُوحًا إِلَىٰ قَوۡمِهِۦۤ إِنِّی
لَكُمۡ نَذِیرࣱ مُّبِینٌ
25.
Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada
kaumnya, (dia berkata): “Sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan yang nyata
bagi kalian”,
أَن لَّا تَعۡبُدُوۤا۟ إِلَّا ٱللَّهَۖ إِنِّیۤ
أَخَافُ عَلَیۡكُمۡ عَذَابَ یَوۡمٍ أَلِیمٍ
26.
“Agar kalian tidak menyembah selain Allāh sesungguhnya
aku takut kalian akan ditimpa azab (pada) hari yang sangat menyedihkan”.
فَقَالَ ٱلۡمَلَأُ ٱلَّذِینَ كَفَرُوا۟ مِن قَوۡمِهِۦ
مَا نَرَىٰكَ إِلَّا بَشَرࣰا مِّثۡلَنَا وَمَا نَرَىٰكَ ٱتَّبَعَكَ إِلَّا ٱلَّذِینَ
هُمۡ أَرَاذِلُنَا بَادِیَ ٱلرَّأۡیِ وَمَا نَرَىٰ لَكُمۡ عَلَیۡنَا مِن فَضۡلِۭ
بَلۡ نَظُنُّكُمۡ كَـٰذِبِینَ
27.
Maka berkatalah para pemimpin yang kafir dari kaumnya:
“Kami tidak melihat kamu melainkan seorang manusia seperti kami dan kami tidak
melihat orang yang mengikuti kamu melainkan orang-orang yang hina dina di
antara kami yang lekas percaya saja, dan kami tidak melihat kamu memiliki
sesuatu kelebihan apapun atas kami bahkan kami yakin bahwa kam u adalah
orang-orang yang dusta”.
قَالَ یَـٰقَوۡمِ أَرَءَیۡتُمۡ إِن كُنتُ عَلَىٰ بَیِّنَةࣲ
مِّن رَّبِّی وَءَاتَىٰنِی رَحۡمَةࣰ مِّنۡ عِندِهِۦ فَعُمِّیَتۡ عَلَیۡكُمۡ
أَنُلۡزِمُكُمُوهَا وَأَنتُمۡ لَهَا كَـٰرِهُونَ
28.
Berkata Nuh: “Hai kaumku, bagaimana pikiran kalian
jika aku ada mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku, di diberinya aku rahmat
dari sisi-Nya tetapi rahmat itu disamarkan bagi kalian, apa akan kami
paksakankah kalian menerimanya padahal kalian tidak menyukainya?”
وَیَـٰقَوۡمِ لَاۤ أَسۡـَٔلُكُمۡ عَلَیۡهِ مَالًاۖ
إِنۡ أَجۡرِیَ إِلَّا عَلَى ٱللَّهِۚ وَمَاۤ أَنَا۠ بِطَارِدِ ٱلَّذِینَ
ءَامَنُوۤا۟ۚ إِنَّهُم مُّلَـٰقُوا۟ رَبِّهِمۡ وَلَـٰكِنِّیۤ أَرَىٰكُمۡ قَوۡمࣰا
تَجۡهَلُونَ
29.
Dan
(dia berkata): “ Hai kaumku, aku tiada meminta harta benda kepada kalian bagi
seruanku. Upahku
hanyalah dari Allāh dan aku sekali-kali tidak akan mengusir orang-orang yang
telah beriman, sesungguhnya mereka akan bertemu dengan Tuhannya akan tetapi aku
memandang kalian suatu kaum yang tidak mengetahui”.
وَیَـٰقَوۡمِ مَن یَنصُرُنِی مِنَ ٱللَّهِ إِن
طَرَدتُّهُمۡۚ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ
30.
Dan (dia berkata): “Hai kaumku, siapakah yang akan
menolongku dari (azab) Allāh jika aku mengusir mereka, tidakkah kalian
mengambil pelajaran[1]?”
وَلَاۤ أَقُولُ لَكُمۡ عِندِی خَزَاۤىِٕنُ ٱللَّهِ
وَلَاۤ أَعۡلَمُ ٱلۡغَیۡبَ وَلَاۤ أَقُولُ إِنِّی مَلَكࣱ وَلَاۤ أَقُولُ لِلَّذِینَ
تَزۡدَرِیۤ أَعۡیُنُكُمۡ لَن یُؤۡتِیَهُمُ ٱللَّهُ خَیۡرًاۖ ٱللَّهُ أَعۡلَمُ
بِمَا فِیۤ أَنفُسِهِمۡ إِنِّیۤ إِذࣰا لَّمِنَ ٱلظَّـٰلِمِینَ
31.
“Dan aku tidak mengatakan kepada kalian: ‘Aku
mempunyai gudang-gudang rezki dan kekayaan dari Allāh’, dan aku tiada
mengetahui yang ghaib, dan tidak (pula) aku
mengatakan: ‘Bahwa sesungguhnya aku adalah Malaikat’, dan tidak pula aku mengatakan
kepada orang-orang yang dipandang hina oleh penglihatan kalian: ‘Sekali-kali
Allāh tidak akan mendatangkan kebaikan kepada mereka’. Allāh lebih mengetahui
apa yang ada pada diri mereka, sesungguhnya aku kalau begitu termasuk
orang-orang yang zalim”.
قَالُوا۟ یَـٰنُوحُ قَدۡ جَـٰدَلۡتَنَا فَأَكۡثَرۡتَ
جِدَ ٰلَنَا فَأۡتِنَا بِمَا تَعِدُنَاۤ إِن كُنتَ مِنَ ٱلصَّـٰدِقِینَ
32.
Mereka berkata: “Hai Nuh, sesungguhnya kamu telah
berbantah dengan kami dan kamu telah memperpanjang bantahanmu terhadap kami,
karena itu datangkanlah kepada kami azab yang kamu ancamkan kepada kami jika
kamu termasuk orang-orang yang benar”.
قَالَ إِنَّمَا یَأۡتِیكُم بِهِ ٱللَّهُ إِن شَاۤءَ
وَمَاۤ أَنتُم بِمُعۡجِزِینَ
33.
Nuh menjawab: “Hanyalah Allāh yang akan mendatangkan
azab itu kepada kalian jika Dia menghendaki dan kalian tidak dapat melepaskan
diri”.
وَلَا یَنفَعُكُمۡ نُصۡحِیۤ إِنۡ أَرَدتُّ أَنۡ
أَنصَحَ لَكُمۡ إِن كَانَ ٱللَّهُ یُرِیدُ أَن یُغۡوِیَكُمۡۚ هُوَ رَبُّكُمۡ
وَإِلَیۡهِ تُرۡجَعُونَ
34.
Dan tidaklah bermanfaat kepada kalian nasihatku jika
aku hendak memberi nasihat kepada kalian sekiranya Allāh hendak menyesatkan
kalian; Dia adalah Tuhan kalian dan kepada-Nya lah kalian dikembalikan.
أَمۡ یَقُولُونَ ٱفۡتَرَىٰهُۖ قُلۡ إِنِ ٱفۡتَرَیۡتُهُۥ
فَعَلَیَّ إِجۡرَامِی وَأَنَا۠ بَرِیۤءࣱ مِّمَّا تُجۡرِمُونَ
35.
Malahan kaum Nuh itu berkata: “Dia hanya membuat-buat
nasihatnya”. Katakanlah: “Jika aku membuat-buat nasihat itu maka hanya akulah
yang memikul dosaku dan aku berlepas diri dari dosa yang kalian perbuat”.
وَأُوحِیَ إِلَىٰ نُوحٍ أَنَّهُۥ لَن یُؤۡمِنَ مِن
قَوۡمِكَ إِلَّا مَن قَدۡ ءَامَنَ فَلَا تَبۡتَىِٕسۡ بِمَا كَانُوا۟ یَفۡعَلُونَ
36.
Dain diwahyukan kepada Nuh bahwasanya sekali-kali
tidak akan beriman di antara kaummu kecuali orang yang telah beriman, karena
itu janganlah bersedih hati tentang apa yang selalu mereka kerjakan.
وَٱصۡنَعِ ٱلۡفُلۡكَ بِأَعۡیُنِنَا وَوَحۡیِنَا وَلَا
تُخَـٰطِبۡنِی فِی ٱلَّذِینَ ظَلَمُوۤا۟ إِنَّهُم مُّغۡرَقُونَ
37.
Dan buatlah bahtera itu dengan pengawasan dan petunjuk
wahyu Kami dan janganlah kamu bicarakan dengan Aku tentang orang-orang yang
zalim itu, karena sesungguhnya mereka itu akan ditenggelamkan.
وَیَصۡنَعُ ٱلۡفُلۡكَ وَكُلَّمَا مَرَّ عَلَیۡهِ
مَلَأࣱ مِّن قَوۡمِهِۦ سَخِرُوا۟ مِنۡهُۚ قَالَ إِن تَسۡخَرُوا۟ مِنَّا فَإِنَّا
نَسۡخَرُ مِنكُمۡ كَمَا تَسۡخَرُونَ
38.
Dan mulailah Nuh membuat bahtera. Dan setiap kali
pemimpin kaumnya berjalan melewati Nuh mereka mengejeknya. Berkatalah Nuh:
“Jika kalian mengejek kami maka sesungguhnya kami (pun) mengejek kalian
sebagaimana kalian mengejek”.
فَسَوۡفَ تَعۡلَمُونَ مَن یَأۡتِیهِ عَذَابࣱ یُخۡزِیهِ
وَیَحِلُّ عَلَیۡهِ عَذَابࣱ مُّقِیمٌ
39.
“Kelak kalian akan mengetahui, siapa-siapa yang akan
ditimpa oleh azab yang menghinakannya dan yang akan ditimpa azab yang kekal”.
حَتَّىٰۤ إِذَا جَاۤءَ أَمۡرُنَا وَفَارَ ٱلتَّنُّورُ
قُلۡنَا ٱحۡمِلۡ فِیهَا مِن كُلࣲّ زَوۡجَیۡنِ ٱثۡنَیۡنِ وَأَهۡلَكَ إِلَّا مَن
سَبَقَ عَلَیۡهِ ٱلۡقَوۡلُ وَمَنۡ ءَامَنَۚ وَمَاۤ ءَامَنَ مَعَهُۥۤ إِلَّا قَلِیلٌ
40.
Hingga bila perintah Kami datang dan dapur telah
memancarkan air[2],
Kami berfirman: “Muatkanlah ke dalam bahtera itu dari tiap-tiap binatang
sepasang (jantan dan betina) dan keluargamu kecuali orang yang telah terdahulu
ketetapan terhadapnya dan orang-orang yang beriman”. Dan tidak beriman bersama
dengan Nuh itu kecuali sedikit.
وَقَالَ ٱرۡكَبُوا۟ فِیهَا بِسۡمِ ٱللَّهِ
مَجۡرٜىٰهَا وَمُرۡسَىٰهَاۤۚ إِنَّ رَبِّی لَغَفُورࣱ رَّحِیمٌ
41.
Dan Nuh berkata: “Naiklah kalian ke dalamnya dengan
(menyebut) nama Allāh di waktu berlayar dan berlabuhnya. Sesungguhnya Tuhanku
benar-benar Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang”.
وَهِیَ تَجۡرِی بِهِمۡ فِی مَوۡجࣲ كَٱلۡجِبَالِ
وَنَادَىٰ نُوحٌ ٱبۡنَهُۥ وَكَانَ فِی مَعۡزِلࣲ یَـٰبُنَیَّ ٱرۡكَب مَّعَنَا وَلَا
تَكُن مَّعَ ٱلۡكَـٰفِرِینَ
42.
Dan bahtera itu berlayar membawa mereka dalam
gelombang laksana gunung. Dan Nuh memanggil anaknya[3] – sedang anak itu berada
di tempat yang jauh terpencil -: “Hai anakku, naiklah (ke kapal) bersama kami
dan janganlah kamu berada bersama-sama orang yang kafir”.
قَالَ سَـَٔاوِیۤ إِلَىٰ جَبَلࣲ یَعۡصِمُنِی مِنَ ٱلۡمَاۤءِۚ
قَالَ لَا عَاصِمَ ٱلۡیَوۡمَ مِنۡ أَمۡرِ ٱللَّهِ إِلَّا مَن رَّحِمَۚ وَحَالَ بَیۡنَهُمَا
ٱلۡمَوۡجُ فَكَانَ مِنَ ٱلۡمُغۡرَقِینَ
43.
Anaknya menjawab: “Aku akan mencari perlindungan ke
gunung yang dapat memeliharaku dari air bah”. Nuh berkata: “Tidak ada yang
melindungi hari ini dari azab Allāh selain Allāh (saja) Yang Maha Penyayang”. Dan
gelombang menjadi penghalang antara keduanya maka jadilah anak itu termasuk
orang-orang yang ditenggelamkan.
وَقِیلَ یَـٰۤأَرۡضُ ٱبۡلَعِی مَاۤءَكِ وَیَـٰسَمَاۤءُ
أَقۡلِعِی وَغِیضَ ٱلۡمَاۤءُ وَقُضِیَ ٱلۡأَمۡرُ وَٱسۡتَوَتۡ عَلَى ٱلۡجُودِیِّۖ
وَقِیلَ بُعۡدࣰا لِّلۡقَوۡمِ ٱلظَّـٰلِمِینَ
44.
Dan difirmankan: “Hai bumi telanlah airmu, dan hai
langit (hujan) berhentilah!” dan airpun disurutkan, perintahpun diselesaikan[4] dan bahtera itupun
berlabuh di atas bukit Judi[5], dan dikatakan: “Binasalah
orang-orang yang zalim”.
وَنَادَىٰ نُوحࣱ رَّبَّهُۥ فَقَالَ رَبِّ إِنَّ ٱبۡنِی
مِنۡ أَهۡلِی وَإِنَّ وَعۡدَكَ ٱلۡحَقُّ وَأَنتَ أَحۡكَمُ ٱلۡحَـٰكِمِینَ
45.
Dan Nuh berseru kepada Tuhannya sambil berkata: “Ya
Tuhanku, sesungguhnya anakku termasuk keluargaku, dan sesungguhnya janji Engkau
itulah yang benar. Dan Engkau adalah Yang Maha Adil di
antara semua hakim”.
قَالَ یَـٰنُوحُ إِنَّهُۥ لَیۡسَ مِنۡ أَهۡلِكَۖ
إِنَّهُۥ عَمَلٌ غَیۡرُ صَـٰلِحࣲۖ فَلَا تَسۡـَٔلۡنِ مَا لَیۡسَ لَكَ بِهِۦ
عِلۡمٌۖ إِنِّیۤ أَعِظُكَ أَن تَكُونَ مِنَ ٱلۡجَـٰهِلِینَ
46.
Allāh berfirman: “Hai Nuh, sesungguhnya dia bukanlah
termasuk keluargamu (yang dijanjikan akan diselamatkan), sesungguhnya ia berbuat yang tidak baik. Oleh sebab itu janganlah kamu memohon kepada-Ku
sesuatu yang kamu tidak mengetahuinya;
sesungguhnya Aku memperingatkan kepadamu supaya kamu jangan termasuk
orang-orang yang tidak berpengetahuan”.
قَالَ رَبِّ إِنِّیۤ أَعُوذُ بِكَ أَنۡ أَسۡـَٔلَكَ
مَا لَیۡسَ لِی بِهِۦ عِلۡمࣱۖ وَإِلَّا تَغۡفِرۡ لِی وَتَرۡحَمۡنِیۤ أَكُن مِّنَ ٱلۡخَـٰسِرِینَ
47.
Nuh berkata: “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku berlindung
kepada Engkau dari memohon kepada Engkau sesuatu yang aku tiada mengetahuinya,
dan sekiranya Engkau tidak memberi ampun kepadaku dan (tidak) menaruh belas
kasihan kepadaku niscaya aku termasuk orang-orang yang merugi”.
قِیلَ یَـٰنُوحُ ٱهۡبِطۡ بِسَلَـٰمࣲ مِّنَّا
وَبَرَكَـٰتٍ عَلَیۡكَ وَعَلَىٰۤ أُمَمࣲ مِّمَّن مَّعَكَۚ وَأُمَمࣱ سَنُمَتِّعُهُمۡ
ثُمَّ یَمَسُّهُم مِّنَّا عَذَابٌ أَلِیمٌ
48.
Difirmankan: “Hai Nuh, turunlah dengan selamat
sejahtera dan penuh keberkatan dari Kami atasmu dan atas umat-umat dari
orang-orang yang bersamamu. Dan (dari umat-umat yang bersamamu itu akan ada) umat-umat
yang Kami beri kesenangan kepada mereka kemudian
mereka akan ditimpa azab yang pedih dari Kami”.
تِلۡكَ مِنۡ أَنۢبَاۤءِ ٱلۡغَیۡبِ نُوحِیهَاۤ إِلَیۡكَۖ
مَا كُنتَ تَعۡلَمُهَاۤ أَنتَ وَلَا قَوۡمُكَ مِن قَبۡلِ هَـٰذَاۖ فَٱصۡبِرۡۖ
إِنَّ ٱلۡعَـٰقِبَةَ لِلۡمُتَّقِینَ
49.
Itu adalah di antara berita-berita penting tentang
yang ghaib yang Kami wahyukan kepadamu (Muhammad); tidak pernah mengetahuinya
dan tidak (pula) kaummu sebelum ini, oleh sebab itu bersabarlah, sesungguhnya
kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa.
SEBELUMNYA ..... SELANJUTNYA .....
[1]Kata-kata ini diucapkan oleh Nabi Nuh عليه السلام sewaktu dia didesak oleh
golongan kafir yang kaya dari kaumnya untuk mengusir golongan yang beriman,
tidak berada, miskin, dan papa.
[2]Maksudnya permukaan bumi yang memancarkan air
hingga menimbulkan taufan.
[3]Namanya Qanäan, sedangkan
putranya yang beriman adalah Sam, Ham, dan Yafits.
[4]Allāh telah melaksanakan janjinya membinasakan
orang kafir dan menyelamatkan orang beriman.
[5]Terletak di Armenia Selatan, berbatasan dengan Mesopotamia.
Komentar