- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Kisah Nabi Syu’aib عليه السلام.
وَإِلَىٰ مَدۡیَنَ أَخَاهُمۡ شُعَیۡبࣰاۚ قَالَ یَـٰقَوۡمِ
ٱعۡبُدُوا۟ ٱللَّهَ مَا لَكُم مِّنۡ إِلَـٰهٍ غَیۡرُهُۥۖ وَلَا تَنقُصُوا۟ ٱلۡمِكۡیَالَ
وَٱلۡمِیزَانَۖ إِنِّیۤ أَرَىٰكُم بِخَیۡرࣲ وَإِنِّیۤ أَخَافُ عَلَیۡكُمۡ عَذَابَ یَوۡمࣲ
مُّحِیطٍ
84.
Dan kepada (penduduk) Madyan (Kami utus) saudara
mereka Syu’aib. Ia berkata: “Hai kaumku, sembahlah Allāh, sekali-kali tiada
Tuhan selain Dia. Dan janganlah kamu kurangi takaran dan timbangan,
sesungguhnya aku melihat kalian dalam keadaan yang baik (mampu) dan
sesungguhnya aku mengkhawatirkan kalian akan
azab hari yang membinasakan (kiamat)”.
وَیَـٰقَوۡمِ أَوۡفُوا۟ ٱلۡمِكۡیَالَ وَٱلۡمِیزَانَ
بِٱلۡقِسۡطِۖ وَلَا تَبۡخَسُوا۟ ٱلنَّاسَ أَشۡیَاۤءَهُمۡ وَلَا تَعۡثَوۡا۟ فِی ٱلۡأَرۡضِ
مُفۡسِدِینَ
85.
“Dan hai kaumku, cukupkanlah
takaran dan timbangan dengan adil, dan janganlah kalian kurangi kepada manusia
hak-hak mereka dan janganlah kalian berbuat kejahatan di muka bumi dengan
membuat kerusakan”.
بَقِیَّتُ ٱللَّهِ خَیۡرࣱ لَّكُمۡ إِن كُنتُم
مُّؤۡمِنِینَۚ وَمَاۤ أَنَا۠ عَلَیۡكُم بِحَفِیظٍ
86.
“Sisa (keuntungan) dari Allāh[1] adalah lebih baik bagi
kalian jika kalian orang-orang yang beriman. Dan aku bukanlah seorang penjaga
atas diri kalian”.
قَالُوا۟ یَـٰشُعَیۡبُ أَصَلَوٰتُكَ تَأۡمُرُكَ أَن
نَّتۡرُكَ مَا یَعۡبُدُ ءَابَاۤؤُنَاۤ أَوۡ أَن نَّفۡعَلَ فِیۤ أَمۡوَ ٰلِنَا
مَا نَشَـٰۤؤُا۟ۖ إِنَّكَ لَأَنتَ ٱلۡحَلِیمُ ٱلرَّشِیدُ
87.
Mereka berkata: “Hai Syu’aib, apakah sembahyangmu
menyuruhmu agar kami meninggalkan apa yang disembah oleh bapak-bapak kami atau
melarang kami berbuat apa yang kami kehendaki tentang harta kami, sesungguhnya
kamu adalah orang yang sangat penyantun lagi berakal[2]”.
قَالَ یَـٰقَوۡمِ أَرَءَیۡتُمۡ إِن كُنتُ عَلَىٰ بَیِّنَةࣲ
مِّن رَّبِّی وَرَزَقَنِی مِنۡهُ رِزۡقًا حَسَنࣰاۚ وَمَاۤ أُرِیدُ أَنۡ
أُخَالِفَكُمۡ إِلَىٰ مَاۤ أَنۡهَىٰكُمۡ عَنۡهُۚ إِنۡ أُرِیدُ إِلَّا ٱلۡإِصۡلَـٰحَ
مَا ٱسۡتَطَعۡتُۚ وَمَا تَوۡفِیقِیۤ إِلَّا بِٱللَّهِۚ عَلَیۡهِ تَوَكَّلۡتُ
وَإِلَیۡهِ أُنِیبُ
88.
Syu'aib berkata: “Hai kaumku, bagaimana pikiran kalian
jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan dianugerahi-Nya aku
dari-Nya rezki yang baik (patutkah aku menyalahi perintah-Nya?). Dan aku berkehendak menyalahi kalian (dengan mengerjakan) apa yang aku
larang kalian darinya. Aku tidak bermaksud kecuali (mendatangkan) perbaikan selama
aku masih sanggup, dan tidak ada taufik bagiku melainkan dengan (pertolongan)
Allāh. Hanya kepada Allāh aku bertawakkal dan kepada-Nya lah aku kembali”.
وَیَـٰقَوۡمِ لَا یَجۡرِمَنَّكُمۡ شِقَاقِیۤ أَن یُصِیبَكُم
مِّثۡلُ مَاۤ أَصَابَ قَوۡمَ نُوحٍ أَوۡ قَوۡمَ هُودٍ أَوۡ قَوۡمَ صَـٰلِحࣲۚ وَمَا
قَوۡمُ لُوطࣲ مِّنكُم بِبَعِیدٍ
89.
“Dan hai kaumku, janganlah hendaknya pertentangan
antara aku (dengan kalian) menyebabkan kalian menjadi jahat hingga kalian
ditimpa azab seperti yang menimpa kaum Nuh atau kaum Hud atau kaum Shaleh,
sedangkan kaum Luth tidak jauh dari kalian”.
وَٱسۡتَغۡفِرُوا۟ رَبَّكُمۡ ثُمَّ تُوبُوۤا۟ إِلَیۡهِۚ
إِنَّ رَبِّی رَحِیمࣱ وَدُودٌ
90.
“Dan mohonlah ampun kepada Tuhan
kalian kemudian bertaubatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku Maha Penyayang lagi Maha
Pengasih”.
قَالُوا۟ یَـٰشُعَیۡبُ مَا نَفۡقَهُ كَثِیرࣰا مِّمَّا
تَقُولُ وَإِنَّا لَنَرَىٰكَ فِینَا ضَعِیفࣰاۖ وَلَوۡلَا رَهۡطُكَ لَرَجَمۡنَـٰكَۖ
وَمَاۤ أَنتَ عَلَیۡنَا بِعَزِیزٍ
91.
Mereka berkata: “Hai Syu'aib, kami tidak banyak
mengerti tentang apa yang kamu katakana itu dan sesungguhnya kami melihat
benar-benar kamu seorang yang lemah di antara kami; kalau tidak karena
keluargamu tentulah kami telah merajam kamu. Sedangkan kamu pun bukanlah
seorang yang berwibawa di sisi kami”.
قَالَ یَـٰقَوۡمِ أَرَهۡطِیۤ أَعَزُّ عَلَیۡكُم مِّنَ
ٱللَّهِ وَٱتَّخَذۡتُمُوهُ وَرَاۤءَكُمۡ ظِهۡرِیًّاۖ إِنَّ رَبِّی بِمَا
تَعۡمَلُونَ مُحِیطٌ
92.
Syu'aib berkata: “Hai kaumku, apakah keluargaku lebih
terhormat menurut pandangan kalian daripada Allāh, sedangkan Dia kalian jadikan
sesuatu yang terbuang di belakang kalian? Sesungguhnya Tuhanku
(pengetahuan-Nya) meliputi apa yang kalian kerjakan”.
وَیَـٰقَوۡمِ ٱعۡمَلُوا۟ عَلَىٰ مَكَانَتِكُمۡ إِنِّی
عَـٰمِلࣱۖ سَوۡفَ تَعۡلَمُونَ مَن یَأۡتِیهِ عَذَابࣱ یُخۡزِیهِ وَمَنۡ هُوَ
كَـٰذِبࣱۖ وَٱرۡتَقِبُوۤا۟ إِنِّی مَعَكُمۡ رَقِیبٌ
93.
“Dan hai kaumku,berbuatlah
menurut kemampuan kalian, sesungguhnya aku pun berbuat. Kelak
kalian akan mengetahui siapa yang akan kedatangan azab yang menghinakannya dan
siapa yang berdusta. Dan tunggulah azab, sesungguhnya aku pun menunggu bersama kalian”.
وَلَمَّا جَاۤءَ أَمۡرُنَا نَجَّیۡنَا شُعَیۡبࣰا وَٱلَّذِینَ
ءَامَنُوا۟ مَعَهُۥ بِرَحۡمَةࣲ مِّنَّا وَأَخَذَتِ ٱلَّذِینَ ظَلَمُوا۟ ٱلصَّیۡحَةُ
فَأَصۡبَحُوا۟ فِی دِیَـٰرِهِمۡ جَـٰثِمِینَ
94.
Dan tatkala datang azab Kami, Kami selamatkan Syu'aib
dan orang-orang yang beriman bersama-sama dengan dia dengan rahmat yang besar
dari Kami, tetapi orang-orang yang zalim dibinasakan oleh satu suara yang
mengguntur, lalu jadilah mereka mati bergelimpangan di rumahnya.
كَأَن لَّمۡ یَغۡنَوۡا۟ فِیهَاۤۗ أَلَا بُعۡدࣰا
لِّمَدۡیَنَ كَمَا بَعِدَتۡ ثَمُودُ
95.
Seolah-olah mereka belum pernah berdiam di tempat itu.
Ingatlah, kebinasaanlah bagi penduduk Madyan sebagaimana kaum Tsamud telah
binasa.
SEBELUMNYA ..... SELANJUTNYA .....
[1]Maksudnya keuntungan yang halal dalam perdagangan
sesudah mencukupkan takaran dan timbangan.
[2]Maksudnya mengejek Nabi Syu’aib عليه السلام.
Komentar