- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
قَالُوا۟ وَأَقۡبَلُوا۟ عَلَیۡهِم مَّاذَا تَفۡقِدُونَ
71.
Mereka menjawab, sambil menghadap kepada mereka: “Barang apakah yang hilang
dari kalian?”
قَالُوا۟
نَفۡقِدُ صُوَاعَ ٱلۡمَلِكِ وَلِمَن جَاۤءَ بِهِۦ حِمۡلُ بَعِیرࣲ وَأَنَا۠ بِهِۦ
زَعِیمٌ
72.
Mereka berkata: “Kami kehilangan
piala raja, dan siapa yang dapat mengembalikannya akan memperoleh bahan makanan
(seberat) beban unta, dan aku menjamin terhadapnya”.
قَالُوا۟
تَٱللَّهِ لَقَدۡ عَلِمۡتُم مَّا جِئۡنَا لِنُفۡسِدَ فِی ٱلۡأَرۡضِ وَمَا كُنَّا
سَـٰرِقِینَ
73.
Saudara-saudara Yusuf menjawab: “Demi Allāh
sesungguhnya kalian mengetahui bahwa kami datang bukan untuk membuat kerusakan di negeri ini dan kami bukanlah pencuri”.
قَالُوا۟
فَمَا جَزَ ٰۤؤُهُۥۤ إِن كُنتُمۡ كَـٰذِبِینَ
74.
Mereka berkata: “Tetapi apa balasannya jika kalian
betul-betul pendusta?”
قَالُوا۟
جَزَ ٰۤؤُهُۥ مَن وُجِدَ فِی رَحۡلِهِۦ فَهُوَ جَزَ ٰۤؤُهُۥۚ كَذَ ٰلِكَ نَجۡزِی ٱلظَّـٰلِمِینَ
75.
Mereka menjawab: “Balasannya ialah pada siapa
diketemukan (barang yang hilang) dalam karungnya maka dia sendirilah balasannya
(tebusannya)[1].
Demikianlah kami memberikan pembalasan kepada orang-orang yang zalim”.
فَبَدَأَ
بِأَوۡعِیَتِهِمۡ قَبۡلَ وِعَاۤءِ أَخِیهِ ثُمَّ ٱسۡتَخۡرَجَهَا مِن وِعَاۤءِ أَخِیهِۚ
كَذَ ٰلِكَ كِدۡنَا لِیُوسُفَۖ مَا كَانَ لِیَأۡخُذَ أَخَاهُ فِی دِینِ ٱلۡمَلِكِ
إِلَّاۤ أَن یَشَاۤءَ ٱللَّهُۚ نَرۡفَعُ دَرَجَـٰتࣲ مَّن نَّشَاۤءُۗ وَفَوۡقَ
كُلِّ ذِی عِلۡمٍ عَلِیمٌ
76.
Maka mulailah Yusuf (memeriksa) karung-karung mereka
sebelum karung saudaranya sendiri. Kemudian dia mengeluarkan piala raja itu
dari karung saudaranya.. demikianlah Kami atur untuk (mencapai maksud) Yusuf.
Tidaklah patut Yusuf menghukum saudaranya menurut undang-undang raja kecuali
Allāh menghendaki. Kami tinggikan derajat
orang yang Kami kehendaki, tetapi di atas tiap-tiap orang
yang berpengetahuan itu ada lagi Yang Maha Mengetahui.
قَالُوۤا۟
إِن یَسۡرِقۡ فَقَدۡ سَرَقَ أَخࣱ لَّهُۥ مِن قَبۡلُۚ فَأَسَرَّهَا یُوسُفُ فِی
نَفۡسِهِۦ وَلَمۡ یُبۡدِهَا لَهُمۡۚ قَالَ أَنتُمۡ شَرࣱّ مَّكَانࣰاۖ وَٱللَّهُ
أَعۡلَمُ بِمَا تَصِفُونَ
77.
Mereka berkata: “Jika ia mencuri maka sesungguhnya
telah pernah mencuri pula saudaranya sebelum itu”. Maka Yusuf menyembunyikan
kejengkelan itu pada dirinya dan tidak menampakkannya kepada mereka. Dia berkata (dalam hati): “Kalian lebih buruk kedudukannya (sifat-sifat) dan Allāh
Maha Mengetahui apa yang kalian terangkan itu”.
قَالُوا۟
یَـٰۤأَیُّهَا ٱلۡعَزِیزُ إِنَّ لَهُۥۤ أَبࣰا شَیۡخࣰا كَبِیرࣰا فَخُذۡ أَحَدَنَا
مَكَانَهُۥۤۖ إِنَّا نَرَىٰكَ مِنَ ٱلۡمُحۡسِنِینَ
78.
Mereka berkata: “Wahai Al-Aziz, sesungguhnya ia
mempunyai ayah yang sudah lanjut usianya, lantaran itu ambillah salah seorang
dari kami sebagai gantinya, sesungguhnya kami melihat kamu termasuk
orang-orang yang berbuat baik”.
قَالَ
مَعَاذَ ٱللَّهِ أَن نَّأۡخُذَ إِلَّا مَن وَجَدۡنَا مَتَـٰعَنَا عِندَهُۥۤ
إِنَّاۤ إِذࣰا لَّظَـٰلِمُونَ
79.
Berkata Yusuf: “Aku mohon perlindungan kepada Allāh
dari menahan seseorang kecuali orang yang kami ketemukan harta benda kami
padanya, jika kami berbuat demikian niscaya kami adalah orang-orang yang
zalim”.
فَلَمَّا
ٱسۡتَیۡـَٔسُوا۟ مِنۡهُ خَلَصُوا۟ نَجِیࣰّاۖ قَالَ كَبِیرُهُمۡ أَلَمۡ
تَعۡلَمُوۤا۟ أَنَّ أَبَاكُمۡ قَدۡ أَخَذَ عَلَیۡكُم مَّوۡثِقࣰا مِّنَ ٱللَّهِ
وَمِن قَبۡلُ مَا فَرَّطتُمۡ فِی یُوسُفَۖ فَلَنۡ أَبۡرَحَ ٱلۡأَرۡضَ حَتَّىٰ یَأۡذَنَ
لِیۤ أَبِیۤ أَوۡ یَحۡكُمَ ٱللَّهُ لِیۖ وَهُوَ خَیۡرُ ٱلۡحَـٰكِمِینَ
80.
Tatkala mereka berputus asa dari (putusan) Yusuf[2] mereka menyendiri sambil
berunding dengan berbisik-bisik. Berkatalah yang tertua di antara mereka:
“Tidakkah kalian ketahui bahwa sesungguhnya ayah kalian telah mengambil janji
kalian dengan nama Allāh dan sebelum itu kalian telah menyia-nyiakan Yusuf. Sebab
itu aku tidak akan meninggalkan negeri Mesir sampai ayahku mengizinkan kepadaku
(untuk kembali) atau Allāh memberi keputusan terhadapku, dan Dia adalah Hakim
yang sebaik-baiknya”.
ٱرۡجِعُوۤا۟
إِلَىٰۤ أَبِیكُمۡ فَقُولُوا۟ یَـٰۤأَبَانَاۤ إِنَّ ٱبۡنَكَ سَرَقَ وَمَا
شَهِدۡنَاۤ إِلَّا بِمَا عَلِمۡنَا وَمَا كُنَّا لِلۡغَیۡبِ حَـٰفِظِینَ
81.
“Kembalilah kepada ayah kalian dan katakanlah: ‘Wahai
ayah kami, sesungguhnya anakmu telah mencuri dan kami hanya menyaksikan apa
yang kami ketahui dan sekali-kali kami tidak dapat menjaga (mengetahui) perihal yang ghaib’.
وَسۡـَٔلِ
ٱلۡقَرۡیَةَ ٱلَّتِی كُنَّا فِیهَا وَٱلۡعِیرَ ٱلَّتِیۤ أَقۡبَلۡنَا فِیهَاۖ
وَإِنَّا لَصَـٰدِقُونَ
82.
‘Dan tanyalah (penduduk) negeri yang kami berada disana dan kafilah yang kami datang bersamanya,
dan sesungguhnya kami adalah orang-orang yang benar’”.
قَالَ
بَلۡ سَوَّلَتۡ لَكُمۡ أَنفُسُكُمۡ أَمۡرࣰاۖ فَصَبۡرࣱ جَمِیلٌۖ عَسَى ٱللَّهُ أَن یَأۡتِیَنِی
بِهِمۡ جَمِیعًاۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلۡعَلِیمُ ٱلۡحَكِیمُ
83.
Ya'qub berkata: “Hanya diri kalian sendirilah yang
memandang baik perbuatan (yang buruk) itu, maka kesabaran yang baik itulah
(kesabaranku), semoga Allāh mendatangkan
mereka semua kepadaku, sesungguhnya Dia lah yang Maha Mengetahui lagi Maha
Bijaksana”.
وَتَوَلَّىٰ
عَنۡهُمۡ وَقَالَ یَـٰۤأَسَفَىٰ عَلَىٰ یُوسُفَ وَٱبۡیَضَّتۡ عَیۡنَاهُ مِنَ ٱلۡحُزۡنِ
فَهُوَ كَظِیمٌ
84.
Dan Ya'qub berpaling dari mereka seraya berkata:
“Aduhai duka citaku terhadap Yusuf”, dan kedua matanya menjadi putih karena
kesedihan tetapi dia adalah seseorang yang menahan amarahnya (terhadap
anak-anaknya).
قَالُوا۟
تَٱللَّهِ تَفۡتَؤُا۟ تَذۡكُرُ یُوسُفَ حَتَّىٰ تَكُونَ حَرَضًا أَوۡ تَكُونَ مِنَ
ٱلۡهَـٰلِكِینَ
85.
Mereka berkata: “Demi Allāh senantiasa kamu mengingati
Yusuf sehingga kamu mengidap penyakit yang berat atau termasuk orang-orang yang
binasa”.
قَالَ
إِنَّمَاۤ أَشۡكُوا۟ بَثِّی وَحُزۡنِیۤ إِلَى ٱللَّهِ وَأَعۡلَمُ مِنَ ٱللَّهِ مَا
لَا تَعۡلَمُونَ
86.
Ya'qub menjawab: “Sesungguhnya hanyalah kepada Allāh
aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku; dan aku mengetahui dari Allāh apa
yang kalian tidak ketahui”.
یَـٰبَنِیَّ
ٱذۡهَبُوا۟ فَتَحَسَّسُوا۟ مِن یُوسُفَ وَأَخِیهِ وَلَا تَا۟یۡـَٔسُوا۟ مِن
رَّوۡحِ ٱللَّهِۖ إِنَّهُۥ لَا یَا۟یۡـَٔسُ مِن رَّوۡحِ ٱللَّهِ إِلَّا ٱلۡقَوۡمُ ٱلۡكَـٰفِرُونَ
87.
“Hai anak-anakku, pergilah kalian maka carilah berita tentang
Yusuf dan saudaranya dan jangan kalian berputus asa dari rahmat Allāh; karena
sesungguhnya tidak berputus asa dari rahmat Allāh kecuali
kaum yang kafir”.
فَلَمَّا
دَخَلُوا۟ عَلَیۡهِ قَالُوا۟ یَـٰۤأَیُّهَا ٱلۡعَزِیزُ مَسَّنَا وَأَهۡلَنَا ٱلضُّرُّ
وَجِئۡنَا بِبِضَـٰعَةࣲ مُّزۡجَىٰةࣲ فَأَوۡفِ لَنَا ٱلۡكَیۡلَ وَتَصَدَّقۡ عَلَیۡنَاۤۖ
إِنَّ ٱللَّهَ یَجۡزِی ٱلۡمُتَصَدِّقِینَ
88.
Maka ketika mereka masuk ke (tempat) Yusuf mereka
berkata: “Hai Al Aziz, kai dan keluarga kami telah ditimpa kesengsaraan dan
kami datang membawa barang-barang yang tidak berharga, sebab itu sempurnakanlah
sukatan untuk kami dan bersedekahlah untuk kami, sesungguhnya Allāh memberi
pembalasan kepada orang-orang yang bersedekah”.
قَالَ
هَلۡ عَلِمۡتُم مَّا فَعَلۡتُم بِیُوسُفَ وَأَخِیهِ إِذۡ أَنتُمۡ جَـٰهِلُونَ
89.
Yusuf berkata: “Apakah kalian mengetahui (kejelekan)
apa yang telah kalian lakukan terhadap Yusuf dan saudaranya ketika kalian tidak
mengetahui (akibat) perbuatan kalian itu?”
قَالُوۤا۟
أَءِنَّكَ لَأَنتَ یُوسُفُۖ قَالَ أَنَا۠ یُوسُفُ وَهَـٰذَاۤ أَخِیۖ قَدۡ مَنَّ ٱللَّهُ
عَلَیۡنَاۤۖ إِنَّهُۥ مَن یَتَّقِ وَیَصۡبِرۡ فَإِنَّ ٱللَّهَ لَا یُضِیعُ أَجۡرَ ٱلۡمُحۡسِنِینَ
90.
Mereka bertanya: “Apakah kamu ini sesungguhnya Yusuf?”
Yusuf menjawab: “Akulah Yusuf dan ini saudaraku (Bunyamin),
Allāh telah melimpahkan karunia-Nya kepada kami”. Sesungguhnya barang siapa
yang bertakwa
dan bersabar maka sesungguhnya Allāh tidak menyia-nyiakan pahala
orang-orang yang berbuat baik.
قَالُوا۟
تَٱللَّهِ لَقَدۡ ءَاثَرَكَ ٱللَّهُ عَلَیۡنَا وَإِن كُنَّا لَخَـٰطِـِٔینَ
91.
Mereka berkata: “Demi Allāh, sesungguhnya Allāh telah
melebihkan kamu atas kami dan sesungguhnya kami adalah orang-orang yang
bersalah (berdosa)”.
قَالَ
لَا تَثۡرِیبَ عَلَیۡكُمُ ٱلۡیَوۡمَۖ یَغۡفِرُ ٱللَّهُ لَكُمۡۖ وَهُوَ أَرۡحَمُ ٱلرَّ ٰحِمِینَ
92.
Yusuf berkata: “Pada hari ini tidak ada cercaan terhadap kalian,
semoga Allāh mengampuni kalian, dan Dia Maha Penyayang di antara para penyayang”.
ٱذۡهَبُوا۟
بِقَمِیصِی هَـٰذَا فَأَلۡقُوهُ عَلَىٰ وَجۡهِ أَبِی یَأۡتِ بَصِیرࣰا وَأۡتُونِی
بِأَهۡلِكُمۡ أَجۡمَعِینَ
93.
“Pergilah kamu dengan membawa baju gamisku ini lalu letakkanlah ia ke wajah ayahku nanti dia akan
melihat kembali; dan bawalah keluarga kalian semuanya kepadaku”.
SEBELUMNYA ..... SELANJUTNYA .....
[1]Menurut syariat Nabi Ya'qub
عليه السلام
barang siapa yang mencuri maka hukumannya adalah si pencuri dijadikan budak
satu tahun.
[2]Putusan Yusuf yang menolak permintaan mereka untuk menukar Bunyamin dengan saudaranya yang lain.
Komentar