- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Kebangkitan dan keruntuhan suatu bangsa tergantung pada sikap dan tindakan mereka sendiri.
لَهُ ۥ مُعَقِّبَـٰتٌ مِّنۢ بَيۡنِ يَدَيۡهِ وَمِنۡ
خَلۡفِهِۦ يَحۡفَظُونَهُ ۥ مِنۡ أَمۡرِ ٱللَّهِ ۗ
إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوۡمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُواْ مَا
بِأَنفُسِہِمۡ ۗ وَإِذَآ أَرَادَ ٱللَّهُ بِقَوۡمٍ سُوٓءًا
فَلَا مَرَدَّ لَهُ ۥ ۚ
وَمَا لَهُم مِّن دُونِهِۦ مِن وَالٍ
11.
Bagi manusia ada Malaikat-malaikat
yang selalu mengikutinya bergiliran, dari antara kedua tangannya (depan)
dan dari belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allāh[1]. Sesungguhnya Allāh
tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan[2] dengan diri mereka sendiri. Dan bila Allāh menghendaki
keburukan terhadap suatu kaum maka tidak ada yang dapat menolaknya. Dan
sekali-kali tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia.
Tanda-tanda keesaan Allāh ﷻ.
هُوَ ٱلَّذِى يُرِيڪُمُ ٱلۡبَرۡقَ
خَوۡفًا وَطَمَعًا وَيُنشِئُ ٱلسَّحَابَ ٱلثِّقَالَ
12.
Dia lah Tuhan yang memperlihatkan kilat kepada
kalian untuk menimbulkan ketakutan dan harapan; dan Dia mengadakan awan
mendung.
وَيُسَبِّحُ
ٱلرَّعۡدُ بِحَمۡدِهِۦ وَٱلۡمَلَـٰٓٮِٕكَةُ مِنۡ خِيفَتِهِۦ وَيُرۡسِلُ ٱلصَّوَٲعِقَ
فَيُصِيبُ بِہَا مَن يَشَآءُ وَهُمۡ يُجَـٰدِلُونَ فِى ٱللَّهِ وَهُوَ
شَدِيدُ ٱلۡمِحَالِ
13.
Dan guruh itu bertasbih dengan memuji Allāh,
(demikian pula) para Malaikat karena takut kepada-Nya. Dan Allāh melepaskan
halilintar lalu menimpakan kepada siapa yang
Dia kehendaki. Namun mereka berbantah-bantahan tentang Allāh. Dan Dia lah Tuhan
Yang Maha Keras siksa(Nya).
لَهُ ۥ دَعۡوَةُ ٱلۡحَقِّ ۖ وَٱلَّذِينَ
يَدۡعُونَ مِن دُونِهِۦ لَا يَسۡتَجِيبُونَ لَهُم بِشَىۡءٍ إِلَّا كَبَـٰسِطِ
كَفَّيۡهِ إِلَى ٱلۡمَآءِ لِيَبۡلُغَ فَاهُ وَمَا هُوَ بِبَـٰلِغِهِۦ ۚ
وَمَا دُعَآءُ ٱلۡكَـٰفِرِينَ إِلَّا فِى ضَلَـٰلٍ
14.
Hanya bagi Allāh lah doa yang benar. Dan
berhala-berhala yang mereka sembah selain Allāh tidak dapat memperkenankan
sesuatupun bagi mereka melainkan seperti orang yang membukakan kedua telapak
tangannya ke dalam air supaya sampai mulutnya
dan tidaklah itu sampai kepadanya[3], dan tidaklah berdoa
orang-orang kafir melainkan dalam kesesatan.
وَلِلَّهِ
يَسۡجُدُ مَن فِى ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضِ طَوۡعًا وَكَرۡهًا وَظِلَـٰلُهُم بِٱلۡغُدُوِّ وَٱلۡأَصَالِ
15.
Dan semua sujud kepada Allāh segala yang di langit dan di
bumi baik dengan kemauan sendiri maupun terpaksa dan (sujud pula) bayangan
mereka di waktu pagi dan petang.
قُلۡ
مَن رَّبُّ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضِ قُلِ ٱللَّهُ ۚ قُلۡ
أَفَٱتَّخَذۡتُم مِّن دُونِهِۦۤ أَوۡلِيَآءَ لَا يَمۡلِكُونَ لِأَنفُسِهِمۡ
نَفۡعًا وَلَا ضَرًّا ۚ قُلۡ هَلۡ يَسۡتَوِى ٱلۡأَعۡمَىٰ وَٱلۡبَصِيرُ
أَمۡ هَلۡ تَسۡتَوِى ٱلظُّلُمَـٰتُ وَٱلنُّورُ
ۗ أَمۡ جَعَلُواْ لِلَّهِ
شُرَكَآءَ خَلَقُواْ كَخَلۡقِهِۦ فَتَشَـٰبَهَ ٱلۡخَلۡقُ عَلَيۡہِمۡ ۚ قُلِ
ٱللَّهُ خَـٰلِقُ كُلِّ شَىۡءٍ وَهُوَ ٱلۡوَٲحِدُ ٱلۡقَهَّـٰرُ
16.
Katakanlah (Muhammad):
“Siapakah Tuhan langit dan bumi?” Jawablah: “Allāh”. Katakanlah: “Pantaskah
kalian mengambil pelindung-pelindung selain Allāh padahal mereka tidak kuasa
mendatangkan manfaat maupun menolak mudarat bagi dirinya sendiri?”. Katakanlah:
“Apakah sama orang yang buta dengan yang dapat melihat? Atau samakah yang gelap
dengan yang terang? Apakah mereka menjadikan sekutu-sekutu bagi Allāh yang
dapat menciptakan seperti penciptaan-Nya sehingga kedua ciptaan itu serupa
menurut pandangan mereka?” Katakanlah: “Allāh adalah Pencipta segala sesuatu dan
Dia Tuhan Yang Maha Esa, Maha Perkasa.”
أَنزَلَ
مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءً فَسَالَتۡ أَوۡدِيَةُۢ بِقَدَرِهَا فَٱحۡتَمَلَ ٱلسَّيۡلُ
زَبَدًا رَّابِيًا ۚ وَمِمَّا يُوقِدُونَ عَلَيۡهِ فِى ٱلنَّارِ ٱبۡتِغَآءَ
حِلۡيَةٍ أَوۡ مَتَـٰعٍ زَبَدٌ مِّثۡلُهُ ۥ ۚ كَذَٲلِكَ
يَضۡرِبُ ٱللَّهُ ٱلۡحَقَّ وَٱلۡبَـٰطِلَ
ۚ فَأَمَّا ٱلزَّبَدُ فَيَذۡهَبُ
جُفَآءً ۖ وَأَمَّا مَا يَنفَعُ ٱلنَّاسَ فَيَمۡكُثُ فِى
ٱلۡأَرۡضِ ۚ كَذَٲلِكَ يَضۡرِبُ ٱللَّهُ ٱلۡأَمۡثَالَ
17.
Allāh telah menurunkan air
(hujan) dari langit maka mengalirlah ia di lembah-lembah menurut ukurannya.
Maka arus itu membawa buih yang mengembang. Dan dari apa yang mereka bakar padanya
(logam) dalam api (dilebur)
untuk membuat perhiasan atau alat-alat, ada (pula) buihnya seperti buih arus
itu. Demikianlah Allāh membuat
perumpamaan (tentang) yang benar dan yang bathil. Adapun buih itu akan hilang
tidak berharga, dan adapun yang memberikan
manfaat kepada manusia maka ia tetap di bumi. Demikianlah Allāh membuat
perumpamaan-perumpamaan[4]
TIAP-TIAP MANUSIA
MEMPEROLEH BALASAN ATAS PERBUATANNYA MASING-MASING
لِلَّذِينَ
ٱسۡتَجَابُواْ لِرَبِّہِمُ ٱلۡحُسۡنَىٰ
ۚ وَٱلَّذِينَ لَمۡ يَسۡتَجِيبُواْ
لَهُ ۥ لَوۡ أَنَّ لَهُم مَّا فِى ٱلۡأَرۡضِ
جَمِيعًا وَمِثۡلَهُ ۥ مَعَهُ ۥ لَٱفۡتَدَوۡاْ بِهِۦۤ ۚ
أُوْلَـٰٓٮِٕكَ لَهُمۡ سُوٓءُ ٱلۡحِسَابِ وَمَأۡوَٮٰهُمۡ جَهَنَّمُ ۖ
وَبِئۡسَ ٱلۡمِهَادُ
18.
Bagi orang-orang yang memenuhi seruan Tuhannya
(disediakan) pembalasan yang baik; dan bagi orang-orang yang tidak memenuhi
seruan Tuhannya seandainya bahwa bagi mereka
apa yang di bumi semuanya dan sebanyak besertanya (ditambah isi bumi) niscaya
mereka (akan) menebus dengannya. Orang-orang itu baginya hisab yang
buruk, dan tempat kediaman mereka Jahannam, dan itulah seburuk-buruk tempat
kediaman.
أَفَمَن يَعۡلَمُ أَنَّمَآ أُنزِلَ
إِلَيۡكَ مِن رَّبِّكَ ٱلۡحَقُّ كَمَنۡ هُوَ أَعۡمَىٰٓ ۚ
إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُوْلُواْ ٱلۡأَلۡبَـٰبِ
19.
Adakah orang yang
mengetahui bahwasanya apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itu benar, sama
dengan orang yang buta? Sesungguhnya hanya orang berakal yang dapat mengambil
pelajaran.
ٱلَّذِينَ يُوفُونَ بِعَهۡدِ ٱللَّهِ
وَلَا يَنقُضُونَ ٱلۡمِيثَـٰقَ
20.
(yaitu) orang-orang yang (mereka) memenuhi janji dengan
Allāh dan (mereka) tidak merusak perjanjian.
وَٱلَّذِينَ
يَصِلُونَ مَآ أَمَرَ ٱللَّهُ بِهِۦۤ أَن يُوصَلَ وَيَخۡشَوۡنَ رَبَّہُمۡ
وَيَخَافُونَ سُوٓءَ ٱلۡحِسَابِ
21.
Dan orang-orang yang (mereka) menghubungkan apa-apa yang Allāh
perintahkan supaya dihubungkan, dan mereka takut kepada Tuhannya dan takut
kepada hisab yang buruk.
وَٱلَّذِينَ
صَبَرُواْ ٱبۡتِغَآءَ وَجۡهِ رَبِّہِمۡ وَأَقَامُواْ ٱلصَّلَوٰةَ وَأَنفَقُواْ
مِمَّا رَزَقۡنَـٰهُمۡ سِرًّا وَعَلَانِيَةً وَيَدۡرَءُونَ بِٱلۡحَسَنَةِ ٱلسَّيِّئَةَ
أُوْلَـٰٓٮِٕكَ لَهُمۡ عُقۡبَى ٱلدَّارِ
22.
Dan orang-orang yang (mereka)
bersabar karena mencari wajah (keridaan) Tuhannya dan mendirikan shalat, dan
menafkahkan sebagian rezki yang Kami berikan kepada mereka secara sembunyi-sembunyi
ataupun terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan
(yang baik).
جَنَّـٰتُ
عَدۡنٍ يَدۡخُلُونَہَا وَمَن صَلَحَ مِنۡ ءَابَآٮِٕہِمۡ وَأَزۡوَٲجِهِمۡ
وَذُرِّيَّـٰتِہِمۡ ۖ وَٱلۡمَلَـٰٓٮِٕكَةُ يَدۡخُلُونَ عَلَيۡہِم
مِّن كُلِّ بَابٍ
23.
(Yaitu) surga ‘Adn yang mereka masuk ke dalamnya
bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, istri-istrinya,
dan anak cucunya, sedangkan para Malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari
semua pintu.
سَلَـٰمٌ
عَلَيۡكُم بِمَا صَبَرۡتُمۡ ۚ فَنِعۡمَ عُقۡبَى ٱلدَّارِ
24.
(sambil mengucapkan): “Salaamun ‘alaikum bimaa shabartum.”, alangkah baiknya tempat
kesudahan itu.
[1]Ada Malaikat yang menjaga (Khafazah) dan ada yang
mencatat (Raqib dan ‘Atid).
[2]Allāh ﷻ
tidak akan mengubah keadaan suatu kaum selama mereka tidak mengubah sebab-sebab
kemunduran mereka.
[3]Perumpamaan bagi orang-orang yang berdoa kepada
berhala, tidak akan terkabul.
[4]Allāh membuat perumpamaan tentang yang benar dan yang bathil, seperti air dan logam bermanfaat sedangkan buih tidak ada gunanya.
Komentar