Langsung ke konten utama

SILAKAN DOWNLOAD APLIKASI AMPUH

SILAKAN DOWNLOAD APLIKASI AMPUH
Referensi Hukum dan Filsafat

Featured Post

PENUTUP TAFSIR SURAT 15. AL-HIJR

TAFSIR SURAT 13. AR-RĀD (11-24)

Kebangkitan dan keruntuhan suatu bangsa tergantung pada sikap dan tindakan mereka sendiri.

 

لَهُ  ۥ مُعَقِّبَـٰتٌ مِّنۢ بَيۡنِ يَدَيۡهِ وَمِنۡ خَلۡفِهِۦ يَحۡفَظُونَهُ  ۥ مِنۡ أَمۡرِ ٱللَّهِ   ۗ   إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوۡمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُواْ مَا بِأَنفُسِہِمۡ   ۗ   وَإِذَآ أَرَادَ ٱللَّهُ بِقَوۡمٍ سُوٓءًا فَلَا مَرَدَّ لَهُ  ۥ  ۚ  وَمَا لَهُم مِّن دُونِهِۦ مِن وَالٍ

11.            Bagi manusia ada Malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, dari antara kedua tangannya (depan) dan dari belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allāh[1]. Sesungguhnya Allāh tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan[2] dengan diri mereka sendiri. Dan bila Allāh menghendaki keburukan terhadap suatu kaum maka tidak ada yang dapat menolaknya. Dan sekali-kali tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia.

 

Tanda-tanda keesaan Allāh .

 

هُوَ ٱلَّذِى يُرِيڪُمُ ٱلۡبَرۡقَ خَوۡفًا وَطَمَعًا وَيُنشِئُ ٱلسَّحَابَ ٱلثِّقَالَ

12.            Dia lah Tuhan yang memperlihatkan kilat kepada kalian untuk menimbulkan ketakutan dan harapan; dan Dia mengadakan awan mendung.

 

وَيُسَبِّحُ ٱلرَّعۡدُ بِحَمۡدِهِۦ وَٱلۡمَلَـٰٓٮِٕكَةُ مِنۡ خِيفَتِهِۦ وَيُرۡسِلُ ٱلصَّوَٲعِقَ فَيُصِيبُ بِہَا مَن يَشَآءُ وَهُمۡ يُجَـٰدِلُونَ فِى ٱللَّهِ وَهُوَ شَدِيدُ ٱلۡمِحَالِ

13.            Dan guruh itu bertasbih dengan memuji Allāh, (demikian pula) para Malaikat karena takut kepada-Nya. Dan Allāh melepaskan halilintar lalu menimpakan kepada siapa yang Dia kehendaki. Namun mereka berbantah-bantahan tentang Allāh. Dan Dia lah Tuhan Yang Maha Keras siksa(Nya).

 

لَهُ  ۥ دَعۡوَةُ ٱلۡحَقِّ‌   ۖ   وَٱلَّذِينَ يَدۡعُونَ مِن دُونِهِۦ لَا يَسۡتَجِيبُونَ لَهُم بِشَىۡءٍ إِلَّا كَبَـٰسِطِ كَفَّيۡهِ إِلَى ٱلۡمَآءِ لِيَبۡلُغَ فَاهُ وَمَا هُوَ بِبَـٰلِغِهِۦ  ۚ  وَمَا دُعَآءُ ٱلۡكَـٰفِرِينَ إِلَّا فِى ضَلَـٰلٍ

14.            Hanya bagi Allāh lah doa yang benar. Dan berhala-berhala yang mereka sembah selain Allāh tidak dapat memperkenankan sesuatupun bagi mereka melainkan seperti orang yang membukakan kedua telapak tangannya ke dalam air supaya sampai mulutnya dan tidaklah itu sampai kepadanya[3], dan tidaklah berdoa orang-orang kafir melainkan dalam kesesatan.

 

وَلِلَّهِ يَسۡجُدُ مَن فِى ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضِ طَوۡعًا وَكَرۡهًا وَظِلَـٰلُهُم بِٱلۡغُدُوِّ وَٱلۡأَصَالِ

15.            Dan semua sujud kepada Allāh segala yang di langit dan di bumi baik dengan kemauan sendiri maupun terpaksa dan (sujud pula) bayangan mereka di waktu pagi dan petang.

 

قُلۡ مَن رَّبُّ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضِ قُلِ ٱللَّهُ  ۚ  قُلۡ أَفَٱتَّخَذۡتُم مِّن دُونِهِۦۤ أَوۡلِيَآءَ لَا يَمۡلِكُونَ لِأَنفُسِهِمۡ نَفۡعًا وَلَا ضَرًّا  ۚ  قُلۡ هَلۡ يَسۡتَوِى ٱلۡأَعۡمَىٰ وَٱلۡبَصِيرُ أَمۡ هَلۡ تَسۡتَوِى ٱلظُّلُمَـٰتُ وَٱلنُّورُ   ۗ   أَمۡ جَعَلُواْ لِلَّهِ شُرَكَآءَ خَلَقُواْ كَخَلۡقِهِۦ فَتَشَـٰبَهَ ٱلۡخَلۡقُ عَلَيۡہِمۡ  ۚ  قُلِ ٱللَّهُ خَـٰلِقُ كُلِّ شَىۡءٍ وَهُوَ ٱلۡوَٲحِدُ ٱلۡقَهَّـٰرُ

16.            Katakanlah (Muhammad): “Siapakah Tuhan langit dan bumi?” Jawablah: “Allāh”. Katakanlah: “Pantaskah kalian mengambil pelindung-pelindung selain Allāh padahal mereka tidak kuasa mendatangkan manfaat maupun menolak mudarat bagi dirinya sendiri?”. Katakanlah: “Apakah sama orang yang buta dengan yang dapat melihat? Atau samakah yang gelap dengan yang terang? Apakah mereka menjadikan sekutu-sekutu bagi Allāh yang dapat menciptakan seperti penciptaan-Nya sehingga kedua ciptaan itu serupa menurut pandangan mereka?” Katakanlah: “Allāh adalah Pencipta segala sesuatu dan Dia Tuhan Yang Maha Esa, Maha Perkasa.”

 

أَنزَلَ مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءً فَسَالَتۡ أَوۡدِيَةُۢ بِقَدَرِهَا فَٱحۡتَمَلَ ٱلسَّيۡلُ زَبَدًا رَّابِيًا  ۚ  وَمِمَّا يُوقِدُونَ عَلَيۡهِ فِى ٱلنَّارِ ٱبۡتِغَآءَ حِلۡيَةٍ أَوۡ مَتَـٰعٍ زَبَدٌ مِّثۡلُهُ  ۥ  ۚ  كَذَٲلِكَ يَضۡرِبُ ٱللَّهُ ٱلۡحَقَّ وَٱلۡبَـٰطِلَ  ۚ  فَأَمَّا ٱلزَّبَدُ فَيَذۡهَبُ جُفَآءً‌   ۖ   وَأَمَّا مَا يَنفَعُ ٱلنَّاسَ فَيَمۡكُثُ فِى ٱلۡأَرۡضِ  ۚ  كَذَٲلِكَ يَضۡرِبُ ٱللَّهُ ٱلۡأَمۡثَالَ

17.            Allāh telah menurunkan air (hujan) dari langit maka mengalirlah ia di lembah-lembah menurut ukurannya. Maka arus itu membawa buih yang mengembang. Dan dari apa yang mereka bakar padanya (logam) dalam api (dilebur) untuk membuat perhiasan atau alat-alat, ada (pula) buihnya seperti buih arus itu. Demikianlah Allāh membuat perumpamaan (tentang) yang benar dan yang bathil. Adapun buih itu akan hilang tidak berharga, dan adapun yang memberikan manfaat kepada manusia maka ia tetap di bumi. Demikianlah Allāh membuat perumpamaan-perumpamaan[4]

 

 

TIAP-TIAP MANUSIA MEMPEROLEH BALASAN ATAS PERBUATANNYA MASING-MASING

 

لِلَّذِينَ ٱسۡتَجَابُواْ لِرَبِّہِمُ ٱلۡحُسۡنَىٰ  ۚ  وَٱلَّذِينَ لَمۡ يَسۡتَجِيبُواْ لَهُ  ۥ لَوۡ أَنَّ لَهُم مَّا فِى ٱلۡأَرۡضِ جَمِيعًا وَمِثۡلَهُ  ۥ مَعَهُ  ۥ لَٱفۡتَدَوۡاْ بِهِۦۤ  ۚ  أُوْلَـٰٓٮِٕكَ لَهُمۡ سُوٓءُ ٱلۡحِسَابِ وَمَأۡوَٮٰهُمۡ جَهَنَّمُ‌   ۖ   وَبِئۡسَ ٱلۡمِهَادُ

18.            Bagi orang-orang yang memenuhi seruan Tuhannya (disediakan) pembalasan yang baik; dan bagi orang-orang yang tidak memenuhi seruan Tuhannya seandainya bahwa bagi mereka apa yang di bumi semuanya dan sebanyak besertanya (ditambah isi bumi) niscaya mereka (akan) menebus dengannya. Orang-orang itu baginya hisab yang buruk, dan tempat kediaman mereka Jahannam, dan itulah seburuk-buruk tempat kediaman.

 

أَفَمَن يَعۡلَمُ أَنَّمَآ أُنزِلَ إِلَيۡكَ مِن رَّبِّكَ ٱلۡحَقُّ كَمَنۡ هُوَ أَعۡمَىٰٓ  ۚ  إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُوْلُواْ ٱلۡأَلۡبَـٰبِ

19.            Adakah orang yang mengetahui bahwasanya apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itu benar, sama dengan orang yang buta? Sesungguhnya hanya orang berakal yang dapat mengambil pelajaran.

 

ٱلَّذِينَ يُوفُونَ بِعَهۡدِ ٱللَّهِ وَلَا يَنقُضُونَ ٱلۡمِيثَـٰقَ

20.         (yaitu) orang-orang yang (mereka) memenuhi janji dengan Allāh dan (mereka) tidak merusak perjanjian.

 

وَٱلَّذِينَ يَصِلُونَ مَآ أَمَرَ ٱللَّهُ بِهِۦۤ أَن يُوصَلَ وَيَخۡشَوۡنَ رَبَّہُمۡ وَيَخَافُونَ سُوٓءَ ٱلۡحِسَابِ

21.         Dan orang-orang yang (mereka) menghubungkan apa-apa yang Allāh perintahkan supaya dihubungkan, dan mereka takut kepada Tuhannya dan takut kepada hisab yang buruk.

 

وَٱلَّذِينَ صَبَرُواْ ٱبۡتِغَآءَ وَجۡهِ رَبِّہِمۡ وَأَقَامُواْ ٱلصَّلَوٰةَ وَأَنفَقُواْ مِمَّا رَزَقۡنَـٰهُمۡ سِرًّا وَعَلَانِيَةً وَيَدۡرَءُونَ بِٱلۡحَسَنَةِ ٱلسَّيِّئَةَ أُوْلَـٰٓٮِٕكَ لَهُمۡ عُقۡبَى ٱلدَّارِ

22.         Dan orang-orang yang (mereka) bersabar karena mencari wajah (keridaan) Tuhannya dan mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezki yang Kami berikan kepada mereka secara sembunyi-sembunyi ataupun terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik).

 

جَنَّـٰتُ عَدۡنٍ يَدۡخُلُونَہَا وَمَن صَلَحَ مِنۡ ءَابَآٮِٕہِمۡ وَأَزۡوَٲجِهِمۡ وَذُرِّيَّـٰتِہِمۡ‌   ۖ   وَٱلۡمَلَـٰٓٮِٕكَةُ يَدۡخُلُونَ عَلَيۡہِم مِّن كُلِّ بَابٍ

23.         (Yaitu) surga ‘Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, istri-istrinya, dan anak cucunya, sedangkan para Malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu.

 

سَلَـٰمٌ عَلَيۡكُم بِمَا صَبَرۡتُمۡ  ۚ  فَنِعۡمَ عُقۡبَى ٱلدَّارِ

24.         (sambil mengucapkan): Salaamun ‘alaikum bimaa shabartum., alangkah baiknya tempat kesudahan itu.


SEBELUMNYA .......                                       SELANJUTNYA ....... 



[1]Ada Malaikat yang menjaga (Khafazah) dan ada yang mencatat (Raqib dan ‘Atid).

[2]Allāh tidak akan mengubah keadaan suatu kaum selama mereka tidak mengubah sebab-sebab kemunduran mereka.

[3]Perumpamaan bagi orang-orang yang berdoa kepada berhala, tidak akan terkabul.

[4]Allāh membuat perumpamaan tentang yang benar dan yang bathil, seperti air dan logam bermanfaat sedangkan buih tidak ada gunanya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TAFSIR SURAT 2. AL-BAQARAH (SAPI BETINA) AYAT 142-158

   JUZ 2   KEESAAN TUHAN LAH YANG AKHIRNYA MENANG   Sekitar pemindahan kiblat.   سَیَقُولُ ٱلسُّفَهَاۤءُ مِنَ ٱلنَّاسِ مَا وَلَّىٰهُمۡ عَن قِبۡلَتِهِمُ ٱلَّتِی كَانُوا۟ عَلَیۡهَاۚ قُل لِّلَّهِ ٱلۡمَشۡرِقُ وَٱلۡمَغۡرِبُۚ یَهۡدِی مَن یَشَاۤءُ إِلَىٰ صِرَ ٰ ⁠ طࣲ مُّسۡتَقِیمٍ 142.             Orang-orang yang kurang akalnya [1] di antara manusia akan berkata: “Apakah yang memalingkan mereka (umat Islam) dari kiblatnya (Baitul Maqdis) yang dahulu mereka telah berkiblat kepadanya?”. Katakanlah: “ Kepunyaan Allāh lah Timur dan Barat . Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya ke jalan yang lurus [2] ”.   وَكَذَ ٰ ⁠ لِكَ جَعَلۡنَـٰكُمۡ أُمَّةࣰ وَسَطࣰا لِّتَكُونُوا۟ شُهَدَاۤءَ عَلَى ٱلنَّاسِ وَیَكُونَ ٱلرَّسُولُ عَلَیۡكُمۡ شَهِیدࣰاۗ وَمَا جَعَلۡنَا ٱلۡقِبۡلَةَ ٱلَّتِی كُنتَ عَلَیۡهَاۤ إِلَّا لِنَعۡلَمَ مَن یَتَّبِعُ ٱلرَّسُولَ مِمَّن یَنقَلِبُ عَلَىٰ عَقِبَیۡهِۚ وَإِن كَانَتۡ لَكَبِیرَةً إِلَّا عَلَى ٱلَّذِینَ هَدَى ٱللَّهُۗ وَمَا كَانَ ٱللَّهُ لِیُضِیعَ إِیمَـٰنَكُمۡۚ إِنَّ

PENDAHULUAN TAFSIR SURAT 7. AL-A'RAAF (TEMPAT TERTINGGI)

بِالسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُاللهِ وَبَرَكَاتُهُ   MUQADDIMAH               Surat Al-A'raaf termasuk golongan surat Makkiyah, diturunkan sebelum turunnya surat Al-An'aam dan termasuk golongan surat “Assab ‘uththiwaal” (tujuh surat yang panjang). Dinamakan Al-A'raaf diambil dari ayat 46 yang mengemukakan tentang keadaan orang-orang yang berada di atas Al-A'raaf yaitu: tempat yang tertinggi di batas syurga dan neraka.   Pokok-pokok isinya:   a.             Keimanan:   1)             mentauhidkan Allah dalam berdoa; 2)             beribadat; 3)             hanya Allah sendiri yang mengatur dan menjaga alam; 4)             menciptakan undang-undang dan hukum-hukum untuk mengatur kehidupan manusia di dunia dan di akhirat; 5)             Allah bersemayam di ‘Arsy; 6)             bantahan terhadap kepalsuan syirik; 7)             ketauhidan adalah sesuai fitrah manusia; 8)             Musa berbicara denga

PENDAHULUAN TAFSIR SURAT 67. AL-MULK (KERAJAAN)

بِالسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُاللهِ وَبَرَكَاتُهُ     MUQADDIMAH   Surat ini terdiri dari 30 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Ath-Tuur. Nama Al-Mulk diambil dari kata “Al-Mulk” yang terdapat pada ayat pertama surat ini yang artinya kerajaan atau kekuasaan. Dinamai pula surat ini dengan “At-Tabaarak” (Maha Suci).   Pokok-pokok isinya:   a.             Hidup dan mati ujian bagi manusia; b.             Allah menciptakan langit berlapis-lapis dan semua ciptaan-Nya mempunyai keseimbangan; c.             Perintah Allah untuk memperhatikan isi alam semesta; d.             Azab yang diancamkan kepada orang-orang kafir; e.             Janji Allah kepada orang-orang mukmin; f.              Allah menjadikan bumi sedemikian rupa hingga mudah bagi manusia untuk mencari rezeki; g.             Peringatan Allah kepada manusia tentang sedikitnya mereka yang bersyukur kepada nikmat Allah. BACA SE