- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
WAHYU ILLAHI MENGHAPUS KEGELAPAN
Al-Quräan memimpin semua umat manusia ke jalan yang terang.
الٓرٰ ۗ كِتٰبٌ اَنْزَلْنٰهُ اِلَيْكَ
لِـتُخْرِجَ النَّا سَ مِنَ الظُّلُمٰتِ اِلَى النُّوْرِ ۙ بِاِ ذْنِ رَبِّهِمْ
اِلٰى صِرَا طِ الْعَزِيْزِ الْحَمِيْدِ
1.
Alif
laam raa, (ini adalah) Kitab yang Kami turunkan
kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya
terang benderang, dengan izin Tuhan mereka yaitu kepada jalan Tuhan
Yang Maha Kuasa lagi Maha Terpuji.
اللّٰهِ الَّذِيْ لَهٗ مَا فِى
السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَ رْضِ ۗ وَوَيْلٌ لِّـلْكٰفِرِيْنَ مِنْ عَذَا بٍ
شَدِيْدِ
2.
Dia
lah Allāh yang memiliki segala apa yang di langit dan di bumi. Dan
kecelakaanlah bagi orang-orang kafir karena siksaan yang sangat pedih.
ٱلَّذِيْنَ يَسْتَحِبُّوْنَ
الْحَيٰوةَ الدُّنْيَا عَلَى الْاٰ خِرَةِ وَيَصُدُّوْنَ عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ
وَيَبْغُوْنَهَا عِوَجًا ۗ اُولٰٓئِكَ فِيْ ضَلٰلٍۢ بَعِيْدٍ
3.
Orang-orang yang lebih
menyukai kehdiupan dunia daripada kehidupan akhirat dan menghalang-halangi
(manusia) dari jalan Allāh dan menginginkan agar jalan Allāh itu bengkok,
mereka itu dalam kesesatan yang jauh.
Musa عليه السلام dan para Rasul
sebelum Muhammad ﷺ adalah pemimpin kaum
mereka masing-masing.
وَمَاۤ اَرْسَلْنَا مِنْ رَّسُوْلٍ
اِلَّا بِلِسَا نِ قَوْمِهٖ لِيُبَيِّنَ لَهُمْ ۗ فَيُضِلُّ اللّٰهُ مَنْ
يَّشَآءُ وَيَهْدِيْ مَنْ يَّشَآءُ ۗ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ
4.
Kami tidak mengutus seorang
Rasul pun melainkan dengan bahasa kaumnya[1] supaya ia dapat memberikan
penjelasan dengan terang kepada mereka; lalu Allāh menyesatkan[2] siapa yang Dia kehendaki. Dan Dia lah Tuhan Yang Maha Kuasa lagi
Maha Bijaksana.
وَلَـقَدْ اَرْسَلْنَا مُوْسٰى بِاٰ
يٰتِنَاۤ اَنْ اَخْرِجْ قَوْمَكَ مِنَ الظُّلُمٰتِ اِلَى النُّوْرِ ۙ وَذَكِّرْهُمْ
بِاَ يّٰٮمِ اللّٰهِ ۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰ يٰتٍ لِّـكُلِّ صَبَّا رٍ شَكُوْرٍ
5.
Dan sesungguhnya Kami telah
mengutus Musa dengan membawa ayat-ayat Kami (dan Kami perintahkan kepadanya):
“Keluarkanlah kaummu dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang, dan
ingatkanlah mereka kepada hari-hari Allāh”[3]. Sesungguhnya yang
demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allāh)
bagi setiap orang penyabar dan banyak bersyukur.
وَاِ ذْ قَا لَ مُوْسٰى لِـقَوْمِهِ
اذْكُرُوْا نِعْمَةَ اللّٰهِ عَلَيْكُمْ اِذْ اَنْجٰٮكُمْ مِّنْ اٰلِ فِرْعَوْنَ
يَسُوْمُوْنَـكُمْ سُوْٓءَ الْعَذَا بِ وَ يُذَبِّحُوْنَ اَبْنَآءَكُمْ
وَيَسْتَحْيُوْنَ نِسَآءَكُمْ ۗ وَفِيْ ذٰ لِكُمْ بَلَآ ءٌ مِّنْ رَّبِّكُمْ
عَظِيْمٌ
6.
Dan (ingatlah) ketika Musa
berkata kepada kaumnya: “Ingatlah nikmat Allāh atas kalian
ketika Dia menyelamatkan kalian dari para pengikut
(termasuk) Fir'aun, mereka menyiksa kalian
dengan siksa yang pedih dan mereka menyembelih anak-anak laki kalian dan
membiarkan anak-anak perempuan kalian; dan pada yang demikian itu ada cobaan
yang besar dari Tuhan kalian”.
وَاِ ذْ تَاَ ذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ
شَكَرْتُمْ لَاَ زِيْدَنَّـكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَا بِيْ لَشَدِيْدٌ
7.
Dan (ingatlah juga) ketika Tuhan kalian
memaklumkan: “Sesungguhnya jika kalian bersyukur
pasti Kami akan menambah (nikmat) kepada kalian, dan jika kalian mengingkari
(nikmat-Ku) maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”.
SEBELUMNYA ....... SELANJUTNYA .......
[1]Al-Quräan
diturunkan dalam bahasa Arab bukanlah berarti untuk bangsa Arab saja melainkan
seluruh manusia.
[2]Dibiarkan sesat. Orang itu sesat karena keingkarannya dan
tidak mau memahami petunjuk-petunjuk Allāh.
[3]Hari-hari Allāh, maksudnya peristiwa yang telah terjadi pada para kaum terdahulu serta nikmat dan siksa yang mereka alami.
Komentar