- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
PENGAKUAN SYAITAN SETELAH ALLĀH MENJATUHKAN KEPUTUSAN YANG TERAKHIR
وَقَا لَ الشَّيْطٰنُ لَـمَّا قُضِيَ
الْاَ مْرُ اِنَّ اللّٰهَ وَعَدَكُمْ وَعْدَ الْحَـقِّ وَوَعَدْتُّكُمْ فَاَ
خْلَفْتُكُمْ ۗ وَمَا كَا نَ لِيَ عَلَيْكُمْ مِّنْ سُلْطٰنٍ اِلَّاۤ اَنْ
دَعَوْتُكُمْ فَا سْتَجَبْتُمْ لِيْ ۚ فَلَا تَلُوْمُوْنِيْ وَلُوْمُوْۤا
اَنْفُسَكُمْ ۗ مَاۤ اَنَاۡ بِمُصْرِخِكُمْ وَمَاۤ اَنْتُمْ
بِمُصْرِخِيَّ ۗ اِنِّيْ كَفَرْتُ بِمَاۤ اَشْرَكْتُمُوْنِ مِنْ قَبْلُ ۗ اِنَّ
الظّٰلِمِيْنَ لَهُمْ عَذَا بٌ اَ لِيْمٌ
22.
Dan berkatalah syaitan tatkala perkara (hisab)
telah diselesaikan: “Sesungguhnya Allāh telah menjanjikan kepada kalian janji yang benar, dan aku pun telah
menjanjikan kepada kalian tetapi aku menyalahinya.
Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadap kalian
melainkan (sekedar) aku menyeru kalian lalu kalian mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah
kalian mencerca aku tetapi cercalah diri kalian sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat menolong kalian dan kalian pun sekali-kali
tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatan kalian
mempersekutukan aku (dengan Allāh) sejak dahulu”. Sesungguhnya orang-orang yang
zalim itu mendapatkan siksaan yang pedih.
وَاُ دْخِلَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا
وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَ نْهٰرُ خٰلِدِيْنَ
فِيْهَا بِاِ ذْنِ رَبِّهِمْ ۗ تَحِيَّتُهُمْ فِيْهَا سَلٰمٌ
23.
Dan dimasukkanlah
orang-orang yang beriman dan beramal saleh kedalam surga yang mengalir di
bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya dengan seizin Tuhan mereka.
Ucapan penghormatan mereka dalam surga itu adalah “salaam”[1].
PERUMPAAN TENTANG KEBENARAN DAN KEBATHILAN
اَلَمْ تَرَ كَيْفَ ضَرَبَ اللّٰهُ
مَثَلًا كَلِمَةً طَيِّبَةً كَشَجَرَةٍ طَيِّبَةٍ اَصْلُهَا ثَا بِتٌ وَّفَرْعُهَا
فِى السَّمَآءِ
24.
Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allāh telah
membuat perumpaan kalimat yang baik[2] seperti pohon yang baik,
akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit.
تُؤْتِيْۤ اُكُلَهَا كُلَّ حِيْنٍ
بِۢاِذْنِ رَبِّهَا ۗ وَيَضْرِبُ اللّٰهُ الْاَ مْثَا لَ لِلنَّا سِ لَعَلَّهُمْ
يَتَذَكَّرُوْنَ
25.
Pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim
dengan seizin Tuhannya. Allāh membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia
supaya mereka selalu ingat.
وَمَثَلُ كَلِمَةٍ خَبِيْثَةٍ
كَشَجَرَةٍ خَبِيْثَةِ ٱِجْتُثَّتْ مِنْ فَوْقِ الْاَ رْضِ مَا لَهَا مِنْ قَرَا
رٍ
26.
Dan perumpamaan kalimat
yang buruk[3] seperti pohon yang buruk
yang telah dicabut dengan akar-akarnya dari permukaan bumi; tidak dapat (tetap
tegak) sedikitpun.
يُثَبِّتُ اللّٰهُ الَّذِيْنَ
اٰمَنُوْا بِا لْقَوْلِ الثَّا بِتِ فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا وَفِى الْاٰ
خِرَةِ ۚ وَيُضِلُّ اللّٰهُ الظّٰلِمِيْنَ ۗ وَيَفْعَلُ اللّٰهُ مَا يَشَآءُ
27.
Allāh meneguhkan (iman)
orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu[4] dalam kehidupan di dunia
dan di akhirat, dan Allāh menyesatkan orang-orang yang zalim, dan Allāhmemperbuat apa yang Dia kehendaki.
TINDAKAN-TINDAKAN
PEMIMPIN YANG MENYEBABKAN KEHANCURAN PARA PENGIKUTNYA
Akibat kufur terhadap
nikmat Allāh serta mempersekutukan-Nya.
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْنَ
بَدَّلُوْا نِعْمَتَ اللّٰهِ كُفْرًا وَّاَحَلُّوْا قَوْمَهُمْ دَا رَ الْبَوَا رِ
28.
Tidakkah kamu perhatikan
orang-orang yang telah menukar nikmat Allāh[5] dengan kekafiran dan
menjatuhkan kaumnya ke lembah kebinasaan?
جَهَـنَّمَ ۚ يَصْلَوْنَهَا ۗ وَبِئْسَ
الْقَرَا رُ
29.
(Yaitu neraka) Jahannam, mereka masuk ke dalamnya, dan itulah
seburuk-buruknya tempat kediaman.
وَجَعَلُوْا لِلّٰهِ اَنْدَا دًا
لِّيُـضِلُّوْا عَنْ سَبِيْلِهٖ ۗ قُلْ تَمَتَّعُوْا فَاِ نَّ مَصِيْرَكُمْ اِلَى
النَّا رِ
30.
Orang-orang kafir itu telah menjadikan
sekutu-sekutu bagi Allāh supaya mereka menyesatkan (manusia) dari jalan-Nya.
Katakanlah (Muhammad): “Bersenang-senanglah
kalian karena sesungguhnya tempat kembali kalian adalah neraka”.
Perintah-perintah Allāh
untuk mendirikan shalat dan memberikan sedekah.
قُلْ لِّـعِبَا دِيَ الَّذِيْنَ
اٰمَنُوْا يُقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَيُنْفِقُوْا مِمَّا رَزَقْنٰهُمْ سِرًّا
وَّعَلَا نِيَةً مِّنْ قَبْلِ اَنْ يَّأْتِيَ يَوْمٌ لَّا بَيْعٌ فِيْهِ وَلَا
خِلٰلٌ
31.
Katakanlah kepada
hamba-hamba-Ku yang telah beriman: “Hendaklah mereka mendirikan shalat,
menafkahkan sebagian rezki yang Kami berikan kepada mereka secara sembunyi
ataupun terang-terangan sebelum datang hari (kiamat) yang pada hari itu tidak
ada jual beli dan persahabatan[6].
Beberapa nikmat Allāh
yang dilimpahkan kepada hamba-hamba-Nya.
اَللّٰهُ الَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ
وَا لْاَ رْضَ وَاَ نْزَلَ مِنَ السَّمَآءِ مَآءً فَاَ خْرَجَ بِهٖ مِنَ
الثَّمَرٰتِ رِزْقًا لَّـكُمْ ۚ وَسَخَّرَ لَـكُمُ الْـفُلْكَ لِتَجْرِيَ فِى
الْبَحْرِ بِاَ مْرِهٖ ۚ وَسَخَّرَ لَـكُمُ الْاَ نْهٰرَ
32.
Allāh lah yang telah
menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air hujan dari langit kemudian Dia
mengeluarkan dengan sebab air hujan itu berbagai buah-buahan menjadi rezki
untuk kalian, dan Dia telah menundukkan
bahtera bagi kalian supaya bahtera itu berlayar di lautan dengan kehendak-Nya,
dan Dia telah menundukkan (pula) bagi kalian sungai-sungai.
وَسَخَّرَ لَـكُمُ الشَّمْسَ وَا
لْقَمَرَ دَآئِبَيْنِ ۚ وَسَخَّرَ لَـكُمُ الَّيْلَ وَا لنَّهَا رَ
33.
Dan Dia telah menundukkan (pula) bagi kalian matahari dan bulan yang
terus-menerus beredar, dan telah menundukkan bagi kalian malam dan siang.
وَاٰ تٰٮكُمْ مِّنْ كُلِّ مَا سَاَ
لْـتُمُوْهُ ۗ وَاِ نْ تَعُدُّوْا نِعْمَتَ اللّٰهِ لَا تُحْصُوْهَا ۗ اِنَّ الْاِ
نْسَا نَ لَـظَلُوْمٌ كَفَّا رٌ
34.
Dan
Dia telah memberikan kepada kalian (keperluan) dari segala apa yang kalian
mohonkan kepada-Nya. Dan jika kalian menghitung nikmat Allāh tidaklah dapat kalian
menghinggakannya, sesungguhnya manusia itu sangat zalim dan sangat mengingkari
(nikmat Allāh).
PERMOHONAN-PERMOHONAN NABI IBRAHIM عليه
السلام
وَاِ ذْ قَا لَ اِبْرٰهِيْمُ رَبِّ
اجْعَلْ هٰذَا الْبَلَدَ اٰمِنًا وَّا جْنُبْنِيْ وَبَنِيَّ اَنْ نَّـعْبُدَ الْاَ
صْنَا مَ
35.
Dan (ingatlah) ketika
Ibrahim berkata: “Ya
Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah) negeri yang aman dan jauhkanlah aku
beserta anak cucuku dari menyembah berhala-berhala”.
رَبِّ اِنَّهُنَّ اَضْلَلْنَ
كَثِيْرًا مِّنَ النَّا سِ ۚ فَمَنْ تَبِعَنِيْ فَاِ نَّهٗ مِنِّيْ ۚ وَمَنْ عَصَا
نِيْ فَاِ نَّكَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
36.
“Ya
Tuhanku, sesungguhnya berhala-berhala itu menyesatkan kebanyakan dari manusia, maka
barang siapa yang mengikutiku maka sesungguhnya orang itu termasuk golonganku,
dan barang siapa yang mendurhakai aku maka sesungguhnya Engkau Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang”.
رَبَّنَاۤ اِنِّيْۤ اَسْكَنْتُ مِنْ
ذُرِّيَّتِيْ بِوَا دٍ غَيْرِ ذِيْ زَرْعٍ عِنْدَ بَيْتِكَ
الْمُحَرَّمِ ۙ رَبَّنَا لِيُقِيْمُوْا الصَّلٰوةَ فَا جْعَلْ اَ فْـئِدَةً مِّنَ
النَّا سِ تَهْوِيْۤ اِلَيْهِمْ وَا رْزُقْهُمْ مِّنَ الثَّمَرٰتِ لَعَلَّهُمْ
يَشْكُرُوْنَ
37.
“Ya
Tuhan kami sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang
tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (baitullaah) yang
dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat maka
jadikanlah hati (sebagian) manusia cenderung kepada mereka dan beri rezkilah mereka dari buah-buahan agar mereka bersyukur”.
رَبَّنَاۤ اِنَّكَ تَعْلَمُ مَا
نُخْفِيْ وَمَا نُعْلِنُ ۗ وَمَا يَخْفٰى عَلَى اللّٰهِ مِنْ شَيْءٍ فِى الْاَ
رْضِ وَلَا فِى السَّمَآءِ
38.
“Ya Tuhan kami sesungguhnya
Engkau mengetahui apa yang kami sembunyikan dan apa yang kami lahirkan. Dan
tidak ada sesuatupun yang tersembunyi bagi Allāh baik yang ada di bumi maupun
yang ada di langit”.
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ وَهَبَ
لِيْ عَلَى الْـكِبَرِ اِسْمٰعِيْلَ وَاِ سْحٰقَ ۗ اِنَّ رَبِّيْ لَسَمِيْعُ
الدُّعَآءِ
39.
“Segala
puji bagi Allāh yang telah menganugerahkan kepadaku di hari tua(ku) Isma'il dan
Ishaq. Sesungguhnya Tuhanku sungguh Maha Mendengar (memperkenankan) doa”.
رَبِّ اجْعَلْنِيْ مُقِيْمَ
الصَّلٰوةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِيْ ۖ رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَآءِ
40.
“Ya Tuhanku jadikanlah aku dan
anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat. Ya Tuhan kami
perkenankanlah doaku”.
رَبَّنَا اغْفِرْ لِيْ وَلـِوَا
لِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ يَوْمَ يَقُوْمُ الْحِسَا بُ
41.
“Ya Tuhan kami ampunilah aku dan
kedua ibu bapakku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab
(hari kiamat)”.
SEBELUMNYA ....... SELANJUTNYA .......
[1]Sejahtera dari segala bencana.
[2]Termasuk dalam kalimat yang baik adalah
kalimat tauhid, segala ucapan yang menyeru kepada kebajikan dan mencegah dari
kemungkaran serta perbuatan yang baik. Seperti kalimat: “Laa ilaaha illallaah”.
[3]Kalimat kufur, kalimat syirik, segala perkataan
yang tidak benar dan perbuatan yang tidak baik.
[4]Kalimat thayyibah seperti disebut pada ayat 24 di
atas.
[5]Perintah dan ajaran-ajaran Allāh.
[6]Tidak ada penebusan dosa dan pertolongan sahabat. Lihat juga QS. Al-Baqarah: 254. Syafa'at: usaha perantaraan dalam memberikan manfaat bagi orang lain atau mengelakkan sesuatu mudharat bagi orang lain.
Komentar