Langsung ke konten utama

SILAKAN DOWNLOAD APLIKASI AMPUH

SILAKAN DOWNLOAD APLIKASI AMPUH
Referensi Hukum dan Filsafat

Featured Post

PENUTUP TAFSIR SURAT 15. AL-HIJR

TAFSIR SURAT 15. AL-HIJR (45-58)

RAHMAT ALLĀH BAGI ORANG-ORANG YANG BERTAKWA

 

اِنَّ الْمُتَّقِيْنَ فِيْ جَنّٰتٍ وَّعُيُوْنٍ

45.            Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada dalam surga dan (di dekat) mata air.

 

اُدْخُلُوْهَا بِسَلٰمٍ اٰمِنِيْنَ

46.             (dikatakan kepada mereka): ”Masuklah ke dalamnya dengan sejahtera lagi aman”[1].

 

وَنَزَعْنَا مَا فِيْ صُدُوْرِهِمْ مِّنْ غِلٍّ اِخْوَا نًا عَلٰى سُرُرٍ مُّتَقٰبِلِيْنَ

47.            Dan Kami lenyapkan segala rasa dendam yang berada dalam hati mereka, sedang mereka merasa bersaudara duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan.

 

لَا يَمَسُّهُمْ فِيْهَا نَـصَبٌ وَّمَا هُمْ مِّنْهَا بِمُخْرَجِيْنَ

48.            Mereka tidak merasa lelah di dalamnya dan mereka tidak akan dikeluarkan darinya.

 

نَبِّئْ عِبَا دِيْۤ اَنِّيْۤ اَنَا الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

49.            Kabarkanlah kepada hamba-hamba-Ku bahwa Aku lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

 

وَاَ نَّ عَذَا بِيْ هُوَ الْعَذَا بُ الْاَ لِيْمُ

50.            Dan bahwa sesungguhnya azab-Ku adalah azab yang sangat pedih.

 

 

KISAH BEBERAPA ORANG NABI

 

وَنَبِّئْهُمْ عَنْ ضَيْفِ اِبْرٰهِيْمَ

51.            Dan kabarkanlah (Muhammad) kepada mereka tentang tamu[2] Ibrahim (malaikat).

 

اِذْ دَخَلُوْا عَلَيْهِ فَقَا لُوْا سَلٰمًا ۗ قَا لَ اِنَّا مِنْكُمْ وَجِلُوْنَ

52.            Ketika mereka masuk ke tempatnya lalu mereka mengucapkan: ”Salaam”. Dia (Ibrahim) berkata: ”Sesungguhnya kami merasa takut kepada kalian”.

 

قَا لُوْا لَا تَوْجَلْ اِنَّا نُبَشِّرُكَ بِغُلٰمٍ عَلِيْمٍ

53.            Mereka berkata: ”Janganlah kamu merasa takut, sesungguhnya kami memberi kabar gembira kepadamu dengan (kelahiran seorang) anak laki-laki (yang akan menjadi) seorang yang alim (pandai)[3].

 

 

قَا لَ اَبَشَّرْتُمُوْنِيْ عَلٰۤى اَنْ مَّسَّنِيَ الْكِبَرُ فَبِمَ تُبَشِّرُوْنَ

54.         Ibrahim berkata: ”Benarkah kalian memberikan kabar gembira kepadaku padahal usiaku sudah lanjut, maka dengan cara bagaimanakah (terlaksananya) berita gembira yang kalian kabarkan ini?”

 

قَا لُوْا بَشَّرْنٰكَ بِا لْحَـقِّ فَلَا تَكُنْ مِّنَ الْقٰنِطِيْنَ

55.         Mereka menjawab: ”Kami menyampaikan kabar gembira kepadamu dengan benar, oleh sebab itu janganlah kamu termasuk orang-orang yang berputus asa.”

 

قَا لَ وَمَنْ يَّقْنَطُ مِنْ رَّحْمَةِ رَبِّهٖۤ اِلَّا الضَّآلُّوْنَ

56.         Ibrahim berkata: ”Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Tuhannya kecuali orang-orang yang sesat.”

 

قَا لَ فَمَا خَطْبُكُمْ اَيُّهَا الْمُرْسَلُوْنَ

57.         Ibrahim berkata: ”Apakah urusan kalian yang penting (selain itu) wahai para utusan!”.

 

قَا لُـوْۤا اِنَّاۤ اُرْسِلْنَاۤ اِلٰى قَوْمٍ مُّجْرِمِيْنَ

58.         Mereka menjawab: ”Kami sesungguhnya diutus kepada kaum yang berdosa.”

 

SEBELUMNYA .......                                    SELANJUTNYA .......

[1]Sejahtera dari bencana dan aman dari malapetaka.

[2]Malaikat.

[3]Ishaq عليه السلام.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TAFSIR SURAT 2. AL-BAQARAH (SAPI BETINA) AYAT 142-158

   JUZ 2   KEESAAN TUHAN LAH YANG AKHIRNYA MENANG   Sekitar pemindahan kiblat.   سَیَقُولُ ٱلسُّفَهَاۤءُ مِنَ ٱلنَّاسِ مَا وَلَّىٰهُمۡ عَن قِبۡلَتِهِمُ ٱلَّتِی كَانُوا۟ عَلَیۡهَاۚ قُل لِّلَّهِ ٱلۡمَشۡرِقُ وَٱلۡمَغۡرِبُۚ یَهۡدِی مَن یَشَاۤءُ إِلَىٰ صِرَ ٰ ⁠ طࣲ مُّسۡتَقِیمٍ 142.             Orang-orang yang kurang akalnya [1] di antara manusia akan berkata: “Apakah yang memalingkan mereka (umat Islam) dari kiblatnya (Baitul Maqdis) yang dahulu mereka telah berkiblat kepadanya?”. Katakanlah: “ Kepunyaan Allāh lah Timur dan Barat . Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya ke jalan yang lurus [2] ”.   وَكَذَ ٰ ⁠ لِكَ جَعَلۡنَـٰكُمۡ أُمَّةࣰ وَسَطࣰا لِّتَكُونُوا۟ شُهَدَاۤءَ عَلَى ٱلنَّاسِ وَیَكُونَ ٱلرَّسُولُ عَلَیۡكُمۡ شَهِیدࣰاۗ وَمَا جَعَلۡنَا ٱلۡقِبۡلَةَ ٱلَّتِی كُنتَ عَلَیۡهَاۤ إِلَّا لِنَعۡلَمَ مَن یَتَّبِعُ ٱلرَّسُولَ مِمَّن یَنقَلِبُ عَلَىٰ عَقِبَیۡهِۚ وَإِن كَانَتۡ لَكَبِیرَةً إِلَّا عَلَى ٱلَّذِینَ هَدَى ٱللَّهُۗ وَمَا كَانَ ٱللَّهُ لِیُضِیعَ إِیمَـٰنَكُمۡۚ إِنَّ

PENDAHULUAN TAFSIR SURAT 7. AL-A'RAAF (TEMPAT TERTINGGI)

بِالسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُاللهِ وَبَرَكَاتُهُ   MUQADDIMAH               Surat Al-A'raaf termasuk golongan surat Makkiyah, diturunkan sebelum turunnya surat Al-An'aam dan termasuk golongan surat “Assab ‘uththiwaal” (tujuh surat yang panjang). Dinamakan Al-A'raaf diambil dari ayat 46 yang mengemukakan tentang keadaan orang-orang yang berada di atas Al-A'raaf yaitu: tempat yang tertinggi di batas syurga dan neraka.   Pokok-pokok isinya:   a.             Keimanan:   1)             mentauhidkan Allah dalam berdoa; 2)             beribadat; 3)             hanya Allah sendiri yang mengatur dan menjaga alam; 4)             menciptakan undang-undang dan hukum-hukum untuk mengatur kehidupan manusia di dunia dan di akhirat; 5)             Allah bersemayam di ‘Arsy; 6)             bantahan terhadap kepalsuan syirik; 7)             ketauhidan adalah sesuai fitrah manusia; 8)             Musa berbicara denga

PENDAHULUAN TAFSIR SURAT 67. AL-MULK (KERAJAAN)

بِالسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُاللهِ وَبَرَكَاتُهُ     MUQADDIMAH   Surat ini terdiri dari 30 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Ath-Tuur. Nama Al-Mulk diambil dari kata “Al-Mulk” yang terdapat pada ayat pertama surat ini yang artinya kerajaan atau kekuasaan. Dinamai pula surat ini dengan “At-Tabaarak” (Maha Suci).   Pokok-pokok isinya:   a.             Hidup dan mati ujian bagi manusia; b.             Allah menciptakan langit berlapis-lapis dan semua ciptaan-Nya mempunyai keseimbangan; c.             Perintah Allah untuk memperhatikan isi alam semesta; d.             Azab yang diancamkan kepada orang-orang kafir; e.             Janji Allah kepada orang-orang mukmin; f.              Allah menjadikan bumi sedemikian rupa hingga mudah bagi manusia untuk mencari rezeki; g.             Peringatan Allah kepada manusia tentang sedikitnya mereka yang bersyukur kepada nikmat Allah. BACA SE