Langsung ke konten utama

SILAKAN DOWNLOAD APLIKASI AMPUH

SILAKAN DOWNLOAD APLIKASI AMPUH
Referensi Hukum dan Filsafat

Featured Post

PENUTUP TAFSIR SURAT 15. AL-HIJR

PENDAHULUAN TAFSIR SURAT 1. AL-FAATIHAH (PEMBUKAAN)

بِالسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُاللهِ وَبَرَكَاتُهُ 

MUQADDIMAH

 

Surat Al-Faatihah (Pembukaan) yang diturunkan di Mekah adalah surat yang pertama kali diturunkan dengan lengkap diantara surat-surat yang lain di dalam Al-Quräan dan termasuk golongan surat Makkiyyah.

 

            Surat ini disebut Al-Faatihah karena dengan surat inilah dibuka dan dimulainya Al-Quräan. Dinamakan “Ummul Quräan” (induk Al-Quräan) atau “Ummul Kitaab” (induk Al-Kitaab) karena dia merupakan induk bagi semua isi Al-Quräan, serta menjadi inti sari dari kandungan Al-Quräan, dank arena itu diwajibkan membacanya pada tiap-tiap sembahyang.

 

            Surat ini mengandung beberapa unsur pokok yang mencerminkan seluruh isi Al-Quräan, yaitu:

 

            a.         Keimanan.

 

1)            beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa terdapat dalam ayat ke- 2, dinyatakan dengan tegas bahwa segala puji dan ucapan syukur atas sesuatu nikmat itu bagi Allah, karena Allah adalah Pencipta dan  sumber segala nikmat yang terdapat di ala mini;

 

2)          diantara nikmat itu adalah nikmat menciptakan, nikmat mendidik dan menumbuhkan, sebab kata “Rabb” dalam kalimat “Rabbul ‘aalamiin” tidak hanya berarti “Tuhan dan Penguasa”, tetapi juga mengandung arti tarbiyah yaitu mendidik dan menumbuhkan. Hal ini menunjukkan bahwa segala nikmat yang dilihat oleh seseorang dalam dirinya sendiri dan dalam segala ala mini bersumber dari Allah, karena Tuhan lah yang Maha Berkuasa di alam ini. Pendidikan, penjagaan, dan pertumbuhan oleh Allah di ala mini haruslah diperhatikan dan dipikirkan oleh manusia sedalam-dalamnya, sehingga menjadi sumber pelbagai macam ilmu pengetahuan yang dapat menambah keyakinan manusia kepada keagungan dan kemuliaan Allah, serta berguna bagi masyarakat. Oleh karena keimanan (ketauhidan) itu merupakan masalah yang pokok, maka di dalam surat Al-Faatihah tidak cukup dinyatakan dengan isyarat saja, tetapi ditegaskan dan dilengkapi oleh ayat ke-5, yaitu “Iyyaaka na’budu wa iyyaaka nasta’iin” (hanya Engkau lah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkau lah kami mohon pertolongan);

 

3)           janji memberi pahala terhadap perbuatan yang baik dan ancaman terhadap perbuatan yang buruk. Yang dimaksud dengan “Yang menguasai hari pembalasan” adalah pada hari itu Allah lah yang berkuasa, segala sesuatu tunduk kepada kebesaran-Nya sambil mengharap nikmat dan takut kepada siksaan-Nya; dan

 

4)   “Ibadat” yang terdapat pada ayat ke-5 semata-mata ditujukan  kepada Allah selanjutnya lihat no.6.

 

            b.         Norma hukum.

1)         Jalan kebahagiaan dan bagaimana seharusnya menempuh jalan itu untuk memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat; dan

 

2)         “Hidayah”, maksudnya adalah hidayah yang menjadi sebab dapatnya keselamatan, kebahagiaan dunia dan akhirat, baik yang mengenai kepercayaan maupun ahlak, hukum-hukum, dan pelajaran.

 

            c.           Kisah-kisah.

 

1)         Kisah para Nabi dan kisah orang-orang dahulu yang menentang Allah;

 

2)          yang dimaksud dengan orang yang diberi nikmat dalam ayat ini ialah para Nabi, para shiddiqin (orang-orang yang sungguh-sungguh beriman), syuhada (orang-orang yang mati sahid), dan sholihin (orang-orang yang saleh); dan

 

3)      orang-orang yang dimurkai dan orang-orang yang sesat, ialah golongan yang menyimpang dari ajaran Islam.

 

Perincian dari yang telah disebutkan di atas terdapat dalam ayat-ayat Al-Quräan yang lain.

BACA SELANJUTNYA .....

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENUTUP TAFSIR SURAT 2. AL-BAQARAH (SAPI BETINA)

   PENUTUP   Kesimpulan surat Al-Baqarah adalah:   1.             Menjelaskan beberapa hukum dalam agama Islam. 2.             Mengemukakan beberapa perumpamaan. 3.             Mengemukakan hujjah-hujjah.   Persesuaian surat Al-Baqarah dengan surat Ali ‘Imran adalah:   1.             Dalam surat Al-Baqarah disebutkan Nabi Adam عليه السلام yang langsung diciptakan Allāh, sedangkan dalam surat Ali 'Imran disebutkan tentang kelahiran Nabi Isa عليه السلام yang kedua-duanya dijadikan Allāh menyimpang dari kebiasaan.   2.             Dalam surat Al-Baqarah sifat dan perbuatan orang-orang Yahudi dibentangkan secara luas, disertai dengan hujjah untuk mematahkan ...

TAFSIR SURAT 114. AN-NĀS (MANUSIA)

بِالسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُاللهِ وَبَرَكَاتُهُ   MUQADDIMAH   Termasuk golongan surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Al-Falaq. Nama An-Naas diambil dari kata An-Naas yang sering disebut dalam surat ini, yang artinya “manusia”.   Pokok-pokok isinya: Perintah kepada manusia agar berlindung kepada Allah dari segala macam kejahatan yang datang kedalam jiwa manusia dari jin dan manusia. ALLAH PELINDUNG MANUSIA DARI KEJAHATAN BISIKAN SYAITAN DAN MANUSIA.   قُلۡ أَعُوذُ بِرَبِّ ٱلنَّاسِ 1.              Katakanlah: “Aku berlindung kepada Tuhan manusia;   مَلِكِ ٱلنَّاسِ 2.              Raja manusia;   إِلَـٰهِ ٱلنَّاسِ 3.              Sembahan manusia;   مِن شَرِّ ٱلۡوَسۡوَاسِ ٱلۡخَنَّاسِ 4.        ...

PENUTUP TAFSIR SURAT 5. AL-MĀIDAH (HIDANGAN)

    PENUTUP   Surat Al-Māidah mengemukakan: a.             bagaimana seharusnya orang mukmin bersikap baik terhadap sesamanya maupun terhadap orang yang bukan mukmin; b.             manfaat memenuhi janji prasetia kepada Allāh; c.             perjanjian yang dilakukan oleh sesama manusia; dan d.             ketauhidan Allāh.   HUBUNGAN SURAT AL-MĀIDAH DENGAN  SURAT AL-AN’ĀM   1.             Surat Al-Māidah mengemukakan hujjah terhadap Ahli Kitab, sedang surat Al-An’ām mengemukakan hujjah terhadap kaum musyrik. 2.             Surat Al-An’ām memuat makanan-makanan yang diharamkan dan binatang sembelihan secara g...