- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
ANJURAN BERWASIAT DENGAN PERSAKSIAN
یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟
شَهَـٰدَةُ بَیۡنِكُمۡ إِذَا حَضَرَ أَحَدَكُمُ ٱلۡمَوۡتُ حِینَ ٱلۡوَصِیَّةِ ٱثۡنَانِ
ذَوَا عَدۡلࣲ مِّنكُمۡ أَوۡ ءَاخَرَانِ مِنۡ غَیۡرِكُمۡ إِنۡ أَنتُمۡ ضَرَبۡتُمۡ
فِی ٱلۡأَرۡضِ فَأَصَـٰبَتۡكُم مُّصِیبَةُ ٱلۡمَوۡتِۚ تَحۡبِسُونَهُمَا مِنۢ
بَعۡدِ ٱلصَّلَوٰةِ فَیُقۡسِمَانِ بِٱللَّهِ إِنِ ٱرۡتَبۡتُمۡ لَا نَشۡتَرِی بِهِۦ
ثَمَنࣰا وَلَوۡ كَانَ ذَا قُرۡبَىٰ وَلَا نَكۡتُمُ شَهَـٰدَةَ ٱللَّهِ إِنَّاۤ
إِذࣰا لَّمِنَ ٱلۡـَٔاثِمِینَ
106.
Hai orang-orang yang
beriman, apabila
salah seorang kamu menghadapi kematian, sedang dia akan berwasiat,
maka hendaklah (wasiat itu) disaksikan oleh dua
orang yang adil di antara kamu, atau dua orang yang berlainan agama
dengan kamu[1],
jika kamu dalam perjalanan di muka bumi lalu kamu ditimpa bahaya kematian. Kamu
tahan kedua saksi itu sesudah sembahyang (untuk bersumpah), lalu mereka
keduanya bersumpah dengan nama Allāh – jika kamu ragu-ragu - : “(Demi Allāh) kami tidak akan membeli dengan sumpah ini
harga yang sedikit (untuk kepentingan seseorang), walaupun dia karib kerabat,
dan tidak (pula) kami menyembunyikan persaksian Allāh; sesungguhnya kami (kalau
menyembunyikan), tentulah termasuk orang-orang yang berdosa”.
فَإِنۡ عُثِرَ عَلَىٰۤ أَنَّهُمَا ٱسۡتَحَقَّاۤ
إِثۡمࣰا فَـَٔاخَرَانِ یَقُومَانِ مَقَامَهُمَا مِنَ ٱلَّذِینَ ٱسۡتَحَقَّ عَلَیۡهِمُ
ٱلۡأَوۡلَیَـٰنِ فَیُقۡسِمَانِ بِٱللَّهِ لَشَهَـٰدَتُنَاۤ أَحَقُّ مِن
شَهَـٰدَتِهِمَا وَمَا ٱعۡتَدَیۡنَاۤ إِنَّاۤ إِذࣰا لَّمِنَ ٱلظَّـٰلِمِینَ
107.
Maka jika diketahui bahwa
kedua (saksi itu) memperbuat dosa[2], maka dua orang yang lain
di antara ahli waris yang berhak yang lebih dekat (kepada orang yang meninggal mengajukan tuntutan) untuk menggantikannya, lalu
keduanya bersumpah dengan nama Allāh: “Sesungguhnya persaksian kami lebih layak
diterima daripada persaksian kedua saksi itu, dan kami tidak melanggar batas,
sesungguhnya kami kalau berbuat demikian, termasuk orang-orang yang menganiaya
diri sendiri”.
ذَ ٰلِكَ أَدۡنَىٰۤ
أَن یَأۡتُوا۟ بِٱلشَّهَـٰدَةِ عَلَىٰ وَجۡهِهَاۤ أَوۡ یَخَافُوۤا۟ أَن تُرَدَّ أَیۡمَـٰنُۢ
بَعۡدَ أَیۡمَـٰنِهِمۡۗ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَٱسۡمَعُوا۟ۗ وَٱللَّهُ لَا یَهۡدِی ٱلۡقَوۡمَ
ٱلۡفَـٰسِقِینَ
108.
Itu lebih dekat untuk
(menjadikan para saksi) mengemukakan persaksiannya menurut yang sebenarnya, dan
(lebih dekat untuk menjadikan mereka) merasa takut akan dikembalikan sumpahnya
(kepada ahli waris) sesudah mereka bersumpah[3]. Dan bertakwalah kepada
Allāh dan dengarkanlah (perintah-Nya), Allāh tidak memberi petunjuk kepada
orang-orang yang fasik.
SALAH SATU PERISTIWA DI HARI KIAMAT
یَوۡمَ یَجۡمَعُ ٱللَّهُ ٱلرُّسُلَ فَیَقُولُ
مَاذَاۤ أُجِبۡتُمۡۖ قَالُوا۟ لَا عِلۡمَ لَنَاۤۖ إِنَّكَ أَنتَ عَلَّـٰمُ ٱلۡغُیُوبِ
109.
(Ingatlah), hari di waktu
Allāh mengumpulkan para Rasul, lalu Allāh bertanya (kepada mereka): “Apa
jawaban mereka terhadap (seruan) kamu?” Para Rasul menjawab: “Tidak ada
pengetahuan kami (tentang itu), sesungguhnya Engkau-lah yang mengetahui
perkara-perkara yang ghaib.
BEBERAPA KISAH TENTANG 'ISA عليه السلام
إِذۡ قَالَ ٱللَّهُ یَـٰعِیسَى ٱبۡنَ
مَرۡیَمَ ٱذۡكُرۡ نِعۡمَتِی عَلَیۡكَ وَعَلَىٰ وَ ٰلِدَتِكَ إِذۡ أَیَّدتُّكَ بِرُوحِ ٱلۡقُدُسِ تُكَلِّمُ ٱلنَّاسَ فِی ٱلۡمَهۡدِ
وَكَهۡلࣰاۖ وَإِذۡ عَلَّمۡتُكَ ٱلۡكِتَـٰبَ وَٱلۡحِكۡمَةَ وَٱلتَّوۡرَىٰةَ وَٱلۡإِنجِیلَۖ
وَإِذۡ تَخۡلُقُ مِنَ ٱلطِّینِ كَهَیۡـَٔةِ ٱلطَّیۡرِ بِإِذۡنِی فَتَنفُخُ فِیهَا
فَتَكُونُ طَیۡرَۢا بِإِذۡنِیۖ وَتُبۡرِئُ ٱلۡأَكۡمَهَ وَٱلۡأَبۡرَصَ بِإِذۡنِیۖ
وَإِذۡ تُخۡرِجُ ٱلۡمَوۡتَىٰ بِإِذۡنِیۖ وَإِذۡ كَفَفۡتُ بَنِیۤ إِسۡرَ ٰۤءِیلَ عَنكَ إِذۡ جِئۡتَهُم بِٱلۡبَیِّنَـٰتِ فَقَالَ ٱلَّذِینَ
كَفَرُوا۟ مِنۡهُمۡ إِنۡ هَـٰذَاۤ إِلَّا سِحۡرࣱ مُّبِینٌ
110.
(Ingatlah) ketika Allāh
mengatakan “Hai 'Isa putra Maryam, ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada ibumu
di waktu Aku menguatkan kamu dengan dengan Ruhil Qudus, oleh karenanya kamu
dapat berbicara dengan manusia di waktu masih dalam buaian dan sesudah dewasa,
dan (ingatlah) di waktu Aku mengajar kamu menulis dan hikmah, Taurat dan Injil,
dan (ingatlah pula) di waktu kamu membentuk dari tanah (suatu bentuk) yang
berupa burung dengan izin-Ku, kemudian kamu meniup padanya, lalu bentuk itu
menjadi burung (yang sebenarnya) dengan seizin-Ku. Dan (ingatlah) waktu kamu
menyembuhkan orang yang buta sejak dalam kandungan ibu dan orang yang
berpenyakit sopak dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu kamu mengeluarkan
orang mati dari kubur (menjadi hidup) dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu
Aku menghalangi Bani Israil (dari keinginan mereka membunuhmu) di kala kamu
mengemukakan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang
kafir di antara mereka berkata: ‘Ini tidak lain melainkan sihir yang nyata.
وَإِذۡ أَوۡحَیۡتُ إِلَى ٱلۡحَوَارِیِّـۧنَ
أَنۡ ءَامِنُوا۟ بِی وَبِرَسُولِی قَالُوۤا۟ ءَامَنَّا وَٱشۡهَدۡ بِأَنَّنَا
مُسۡلِمُونَ
111.
Dan (ingatlah), ketika Aku
ilhamkan kepada pengikut 'Isa yang setia: “Berimanlah kamu kepada-Ku dan kepada
Rasul-Ku!” Mereka menjawab: “Kami telah beriman dan saksikanlah (wahai Rasul)
bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang yang patuh (kepada seruanmu)”.
إِذۡ قَالَ ٱلۡحَوَارِیُّونَ یَـٰعِیسَى
ٱبۡنَ مَرۡیَمَ هَلۡ یَسۡتَطِیعُ رَبُّكَ أَن یُنَزِّلَ عَلَیۡنَا مَاۤىِٕدَةࣰ
مِّنَ ٱلسَّمَاۤءِۖ قَالَ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ إِن كُنتُم مُّؤۡمِنِینَ
112.
(Ingatlah) ketika para
pengikut 'Isa berkata: “Hai 'Isa putra Maryam, sanggupkah Tuhanmu menurunkan
hidangan dari langit kepada kami?” 'Isa menjawab: “Bertakwalah kepada Allāh
jika betul-betul kamu orang-orang yang beriman”.
قَالُوا۟ نُرِیدُ أَن نَّأۡكُلَ
مِنۡهَا وَتَطۡمَىِٕنَّ قُلُوبُنَا وَنَعۡلَمَ أَن قَدۡ صَدَقۡتَنَا وَنَكُونَ
عَلَیۡهَا مِنَ ٱلشَّـٰهِدِینَ
113.
Mereka berkata: “Kami ingin
memakan hidangan itu dan supaya tenteram hati kami dan supaya kami yakin bahwa
kamu telah berkata benar kepada kami, dan kami menjadi orang-orang yang
menyaksikan hidangan itu”.
قَالَ عِیسَى ٱبۡنُ مَرۡیَمَ ٱللَّهُمَّ
رَبَّنَاۤ أَنزِلۡ عَلَیۡنَا مَاۤىِٕدَةࣰ مِّنَ ٱلسَّمَاۤءِ تَكُونُ لَنَا عِیدࣰا
لِّأَوَّلِنَا وَءَاخِرِنَا وَءَایَةࣰ مِّنكَۖ وَٱرۡزُقۡنَا وَأَنتَ خَیۡرُ ٱلرَّ ٰزِقِینَ
114.
'Isa putra Maryam berdoa: “Ya Tuhan kami, turunkanlah
kiranya kepada kami suatu hidangan dari langit (yang hari turunnya) akan
menjadi hari raya bagi kami yaitu bagi orang-orang yang bersama kami dan yang
datang sesudah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau; dan berilah kami rezki, karena Engkau lah pemberi
rezki yang paling utama”.
قَالَ ٱللَّهُ إِنِّی مُنَزِّلُهَا
عَلَیۡكُمۡۖ فَمَن یَكۡفُرۡ بَعۡدُ مِنكُمۡ فَإِنِّیۤ أُعَذِّبُهُۥ عَذَابࣰا لَّاۤ
أُعَذِّبُهُۥۤ أَحَدࣰا مِّنَ ٱلۡعَـٰلَمِینَ
115.
Allāh berfirman:
“Sesungguhnya Aku akan menurunkan hidangan itu kepada kamu,
maka barang siapa yang kafir di antara kamu
sesudah (turun hidangan itu), sesungguhnya Allāh akan menyiksanya dengan
siksaan yang tidak pernah Aku timpakan kepada seorangpun di antara umat
manusia”.
وَإِذۡ قَالَ ٱللَّهُ یَـٰعِیسَى ٱبۡنَ
مَرۡیَمَ ءَأَنتَ قُلۡتَ لِلنَّاسِ ٱتَّخِذُونِی وَأُمِّیَ إِلَـٰهَیۡنِ مِن دُونِ
ٱللَّهِۖ قَالَ سُبۡحَـٰنَكَ مَا یَكُونُ لِیۤ أَنۡ أَقُولَ مَا لَیۡسَ لِی
بِحَقٍّۚ إِن كُنتُ قُلۡتُهُۥ فَقَدۡ عَلِمۡتَهُۥۚ تَعۡلَمُ مَا فِی نَفۡسِی
وَلَاۤ أَعۡلَمُ مَا فِی نَفۡسِكَۚ إِنَّكَ أَنتَ عَلَّـٰمُ ٱلۡغُیُوبِ
116.
Dan (ingatlah) ketika Allāh
berfirman: “Hai 'Isa putra Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia:
‘Jadikanlah aku dan ibuku dua orang Tuhan selain Allāh’?” 'Isa menjawab: “Maha
Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku
(mengatakannya). Jika aku pernah mengatakannya tentu Engkau telah
mengetahuinya. Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak
mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang
ghaib-ghaib”.
مَا قُلۡتُ لَهُمۡ إِلَّا مَاۤ
أَمَرۡتَنِی بِهِۦۤ أَنِ ٱعۡبُدُوا۟ ٱللَّهَ رَبِّی وَرَبَّكُمۡۚ وَكُنتُ عَلَیۡهِمۡ
شَهِیدࣰا مَّا دُمۡتُ فِیهِمۡۖ فَلَمَّا تَوَفَّیۡتَنِی كُنتَ أَنتَ ٱلرَّقِیبَ
عَلَیۡهِمۡۚ وَأَنتَ عَلَىٰ كُلِّ شَیۡءࣲ شَهِیدٌ
117.
“Aku
tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan
kepadaku (mengatakannya) yaitu: ‘Sembahlah
Allāh Tuhanku dan Tuhan kamu’, dan adalah aku menjadi saksi terhadap mereka,
selama aku berada di antara mereka, tetapi setelah Engkau wafatkan aku, adalah
Engkau sendiri menjadi Pengawas terhadap mereka; dan Engkau adalah Pengawas
yang menjadi saksi atas segala sesuatu”.
إِن تُعَذِّبۡهُمۡ فَإِنَّهُمۡ
عِبَادُكَۖ وَإِن تَغۡفِرۡ لَهُمۡ فَإِنَّكَ أَنتَ ٱلۡعَزِیزُ ٱلۡحَكِیمُ
118.
“Jika Engkau menyiksa mereka,
maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba Engkau, dan jika Engkau mengampuni
mereka, maka sesungguhnya Engkaulah Maka Perkasa lagi Maha Bijaksana”.
قَالَ ٱللَّهُ هَـٰذَا یَوۡمُ یَنفَعُ
ٱلصَّـٰدِقِینَ صِدۡقُهُمۡۚ لَهُمۡ جَنَّـٰتࣱ تَجۡرِی مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَـٰرُ
خَـٰلِدِینَ فِیهَاۤ أَبَدࣰاۖ رَّضِیَ ٱللَّهُ عَنۡهُمۡ وَرَضُوا۟ عَنۡهُۚ ذَ ٰلِكَ ٱلۡفَوۡزُ ٱلۡعَظِیمُ
119.
Allāh berfirman: “Ini
adalah suatu hari yang bermanfaat bagi orang-orang yang benar kebenaran mereka;
bagi mereka surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai; mereka kekal di
dalamnya selama-lamanya”;
Allāh rida terhadap mereka dan mereka pun
rida terhadap-Nya[4], itulah keberuntungan yang
paling besar.
لِلَّهِ مُلۡكُ ٱلسَّمَـٰوَ ٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ وَمَا فِیهِنَّۚ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَیۡءࣲ
قَدِیرُۢ
120.
Kepunyaan Allāh lah kerajaan langit dan bumi dan apa
yang ada di dalamnya, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.
[1]Dibolehkan jika tidak ada
orang Islam yang akan dijadikan saksi.
[2]Melakukan kecurangan dalam
persaksiannya dan hal ini diketahui setelah ia bersumpah.
[3]Sumpah
para saksi yang berlainan agama itu ditolak dengan bersumpahnya para saksi yang
terdiri dari karib kerabat; atau berarti orang-orang yang bersumpah itu akan
mendapatkan balasan dunia dan akhirat karena bersumpah palsu.
[4]Maksudnya
manusia pun merasa puas atas nikmat yang telah dicurahkan oleh Allāh ﷻ
kepada mereka.
Komentar