Langsung ke konten utama

SILAKAN DOWNLOAD APLIKASI AMPUH

SILAKAN DOWNLOAD APLIKASI AMPUH
Referensi Hukum dan Filsafat

Featured Post

PENUTUP TAFSIR SURAT 15. AL-HIJR

TAFSIR SURAT 15. AL-HIJR (28-44)

PANDANGAN ISLAM TENTANG KEJADIAN MANUSIA

 

وَاِ ذْ قَا لَ رَبُّكَ لِلْمَلٰٓئِكَةِ اِنِّيْ خَا لـِقٌۢ بَشَرًا مِّنْ صَلْصَا لٍ مِّنْ حَمَاٍ مَّسْنُوْنٍ

28.            Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: ”Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk.”

 

فَاِ ذَا سَوَّيْتُهٗ وَنَفَخْتُ فِيْهِ مِنْ رُّوْحِيْ فَقَعُوْا لَهٗ سٰجِدِيْنَ

29.            ”Maka bila Aku telah menyempurnakan kejadiannya dan telah meniupkan ke dalamnya ruh(ciptaan)-Ku maka tunduklah kalian kepadanya dengan bersujud[1]”.

 

فَسَجَدَ الْمَلٰٓئِكَةُ كُلُّهُمْ اَجْمَعُوْنَ

30.            Maka bersujudlah para malaikat itu semuanya bersama-sama.

 

اِلَّاۤ اِبْلِيْسَ ۗ اَبٰۤى اَنْ يَّكُوْنَ مَعَ السّٰجِدِيْنَ

31.            Kecuali iblis, ia enggan ikut bersama-sama (malaikat) yang sujud itu.

 

قَا لَ يٰۤاِ بْلِيْسُ مَا لَـكَ اَ لَّا تَكُوْنَ مَعَ السّٰجِدِيْنَ

32.            Allāh berfirman: ”Hai iblis, apa sebabnya kamu tidak (ikut sujud) bersama-sama (malaikat) yang sujud itu?”

 

قَا لَ لَمْ اَكُنْ لِّاَسْجُدَ لِبَشَرٍ خَلَقْتَهٗ مِنْ صَلْصَا لٍ مِّنْ حَمَاٍ مَّسْنُوْنٍ

33.            Ia (iblis) berkata: ”Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia yang Engkau telah ciptakan dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk.”

 

قَا لَ فَا خْرُجْ مِنْهَا فَاِ نَّكَ رَجِيْمٌ

34.            Allāh berfirman: ”Maka keluarlah darinya (surga) karena sesungguhnya kamu terkutuk,

 

وَّاِنَّ عَلَيْكَ اللَّعْنَةَ اِلٰى يَوْمِ الدِّيْنِ

35.            Dan sesungguhnya kutukan itu tetap menimpamu sampai hari kiamat”.

 

قَا لَ رَبِّ فَاَ نْظِرْنِيْۤ اِلٰى يَوْمِ يُبْعَثُوْنَ

36.            Ia (iblis) berkata: ”Ya Tuhanku maka berilah penangguhan kepadaku sampai mereka (manusia) dibangkitkan[2]”.

 

قَا لَ فَاِ نَّكَ مِنَ الْمُنْظَرِيْنَ

37.         Allāh berfirman: ”Maka sesungguhnya kamu termasuk orang yang diberi tangguh,

 

اِلٰى يَوْمِ الْوَقْتِ الْمَعْلُوْمِ

38.         Sampai hari (suatu) waktu yang telah ditentukan[3]”.

 

قَا لَ رَبِّ بِمَاۤ اَغْوَيْتَنِيْ لَاُ زَيِّنَنَّ لَهُمْ فِى الْاَ رْضِ وَلَاُ غْوِيَـنَّهُمْ اَجْمَعِيْنَ

39.         Ia (iblis) berkata: ”Ya Tuhanku oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya”.

 

اِلَّا عِبَا دَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِيْنَ

40.         Kecuali hamba-hamba-Mu yang muchlis[4] di antara mereka.

 

قَا لَ هٰذَا صِرَا طٌ عَلَيَّ مُسْتَقِيْمٌ

41.         Allāh berfirman: ”Ini adalah jalan yang lurus (menuju) kepada-Ku”.

 

اِنَّ عِبَا دِيْ لَـيْسَ لَكَ عَلَيْهِمْ سُلْطٰنٌ اِلَّا مَنِ اتَّبَـعَكَ مِنَ الْغٰوِيْنَ

42.         Sesungguhnya hamba-hamba-Ku tidak ada bagimu (iblis) kekuasaan atas mereka kecuali orang-orang yang mengikutimu yaitu orang-orang yang sesat.

 

وَاِ نَّ جَهَـنَّمَ لَمَوْعِدُهُمْ اَجْمَعِيْنَ

43.         Dan sesungguhnya Jahannam itu benar-benar (tempat) yang telah dijanjikan (diancamkan) kepada mereka (para pengikut syaitan) semuanya.

 

 

 

 

لَهَا سَبْعَةُ اَبْوَا بٍ ۗ لِكُلِّ بَا بٍ مِّنْهُمْ جُزْءٌ مَّقْسُوْمٌ

44.         (Jahanam) itu mempunyai tujuh pintu; tiap-tiap pintu (telah ditetapkan) untuk golongan yang tertentu dari mereka.

 

SEBELUMNYA .......                                        SELANJUTNYA .......

[1]Sujud penghormatan, bukan menyembah.

[2]Maksudnya meminta agar tidak diazab terlebih dahulu hingga hari berbangkit.

[3]Waktu tiupan pertama tanda permulaan hari kiamat.

[4]Orang-orang yang telah diberi taufiq untuk menaati segala petunjuk dan perintah Allāh .

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TAFSIR SURAT 6. AL-AN'AAM AYAT 61-73

  وَهُوَ ٱلۡقَاهِرُ فَوۡقَ عِبَادِهِۦۖ وَیُرۡسِلُ عَلَیۡكُمۡ حَفَظَةً حَتَّىٰۤ إِذَا جَاۤءَ أَحَدَكُمُ ٱلۡمَوۡتُ تَوَفَّتۡهُ رُسُلُنَا وَهُمۡ لَا یُفَرِّطُونَ 61.         Dan Dia lah yang mempunyai kekuasaan tertinggi di atas semua hamba-Nya, dan diutus-Nya kepadamu malaikat-malaikat penjaga, kemudian apabila datang kematian kepada salah seorang diantara kamu, ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami, dan malaikat-malaikat Kami itu tidak melalaikan kewajibannya.   ثُمَّ رُدُّوۤا۟ إِلَى ٱللَّهِ مَوۡلَىٰهُمُ ٱلۡحَقِّۚ أَلَا لَهُ ٱلۡحُكۡمُ وَهُوَ أَسۡرَعُ ٱلۡحَـٰسِبِینَ 62.         Kemudian mereka (hamba Allah) dikembalikan kepada Allah, Penguasa mereka yang sebenarnya. Ketahuilah, bahwa segala hukum (pada hari itu) kepunyaan-Nya. Dan Dia lah yang paling cepat membuat perhitungan.   قُلۡ مَن یُنَجِّیكُم مِّن ظُلُمَـٰتِ ٱلۡبَرِّ وَٱلۡبَحۡرِ تَدۡعُونَهُۥ تَضَرُّعࣰا وَخُفۡیَةࣰ لَّىِٕنۡ أَنجَىٰنَا مِنۡ هَـٰذِهِۦ لَنَكُونَنَّ مِنَ ٱلشَّـٰكِرِینَ 63.         Katakanlah: “Siapakah yang dapat me

TAFSIR SURAT 2. AL-BAQARAH (SAPI BETINA) AYAT 142-158

   JUZ 2   KEESAAN TUHAN LAH YANG AKHIRNYA MENANG   Sekitar pemindahan kiblat.   سَیَقُولُ ٱلسُّفَهَاۤءُ مِنَ ٱلنَّاسِ مَا وَلَّىٰهُمۡ عَن قِبۡلَتِهِمُ ٱلَّتِی كَانُوا۟ عَلَیۡهَاۚ قُل لِّلَّهِ ٱلۡمَشۡرِقُ وَٱلۡمَغۡرِبُۚ یَهۡدِی مَن یَشَاۤءُ إِلَىٰ صِرَ ٰ ⁠ طࣲ مُّسۡتَقِیمٍ 142.             Orang-orang yang kurang akalnya [1] di antara manusia akan berkata: “Apakah yang memalingkan mereka (umat Islam) dari kiblatnya (Baitul Maqdis) yang dahulu mereka telah berkiblat kepadanya?”. Katakanlah: “ Kepunyaan Allāh lah Timur dan Barat . Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya ke jalan yang lurus [2] ”.   وَكَذَ ٰ ⁠ لِكَ جَعَلۡنَـٰكُمۡ أُمَّةࣰ وَسَطࣰا لِّتَكُونُوا۟ شُهَدَاۤءَ عَلَى ٱلنَّاسِ وَیَكُونَ ٱلرَّسُولُ عَلَیۡكُمۡ شَهِیدࣰاۗ وَمَا جَعَلۡنَا ٱلۡقِبۡلَةَ ٱلَّتِی كُنتَ عَلَیۡهَاۤ إِلَّا لِنَعۡلَمَ مَن یَتَّبِعُ ٱلرَّسُولَ مِمَّن یَنقَلِبُ عَلَىٰ عَقِبَیۡهِۚ وَإِن كَانَتۡ لَكَبِیرَةً إِلَّا عَلَى ٱلَّذِینَ هَدَى ٱللَّهُۗ وَمَا كَانَ ٱللَّهُ لِیُضِیعَ إِیمَـٰنَكُمۡۚ إِنَّ

PENDAHULUAN TAFSIR SURAT 7. AL-A'RAAF (TEMPAT TERTINGGI)

بِالسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُاللهِ وَبَرَكَاتُهُ   MUQADDIMAH               Surat Al-A'raaf termasuk golongan surat Makkiyah, diturunkan sebelum turunnya surat Al-An'aam dan termasuk golongan surat “Assab ‘uththiwaal” (tujuh surat yang panjang). Dinamakan Al-A'raaf diambil dari ayat 46 yang mengemukakan tentang keadaan orang-orang yang berada di atas Al-A'raaf yaitu: tempat yang tertinggi di batas syurga dan neraka.   Pokok-pokok isinya:   a.             Keimanan:   1)             mentauhidkan Allah dalam berdoa; 2)             beribadat; 3)             hanya Allah sendiri yang mengatur dan menjaga alam; 4)             menciptakan undang-undang dan hukum-hukum untuk mengatur kehidupan manusia di dunia dan di akhirat; 5)             Allah bersemayam di ‘Arsy; 6)             bantahan terhadap kepalsuan syirik; 7)             ketauhidan adalah sesuai fitrah manusia; 8)             Musa berbicara denga