Langsung ke konten utama

SILAKAN DOWNLOAD APLIKASI AMPUH

SILAKAN DOWNLOAD APLIKASI AMPUH
Referensi Hukum dan Filsafat

Featured Post

PENUTUP TAFSIR SURAT 15. AL-HIJR

TAFSIR SURAT 15. AL-HIJR (59-77)

Kisah Nabi Luth عليه السلام

 

اِلَّاۤ اٰلَ لُوْطٍ ۗ اِنَّا لَمُنَجُّوْهُمْ اَجْمَعِيْنَ

59.            Kecuali para pengikut Luth, sesungguhnya Kami akan menyelamatkan mereka semuanya.

 

اِلَّا امْرَاَ تَهٗ قَدَّرْنَاۤ ۙ اِنَّهَا لَمِنَ الْغٰبِرِيْنَ

60.            Kecuali istrinya, Kami telah menentukan sesungguhnya ia termasuk orang-orang yang tertinggal.

 

فَلَمَّا جَآءَ اٰلَ لُوْطِ ٱِلْمُرْسَلُوْنَ

61.            Maka tatkala para utusan itu datang kepada kaum Luth,

 

قَا لَ اِنَّـكُمْ قَوْمٌ مُّنْكَرُوْنَ

62.            Luth berkata: ”Sesungguhnya kalian adalah orang-orang yang tidak dikenal”.

 

قَا لُوْا بَلْ جِئْنٰكَ بِمَا كَا نُوْا فِيْهِ يَمْتَرُوْنَ

63.            Para utusan menjawab: ”Sebenarnya kami datang kepadamu dengan membawa azab yang selalu mereka dustakan;”

 

وَ اَتَيْنٰكَ بِا لْحَـقِّ وَاِ نَّا لَصٰدِقُوْنَ

64.            ”Dan kami datang kepadamu membawa kebenaran dan sesungguhnya kami betul-betul orang-orang yang benar,”

 

فَاَ سْرِ بِاَ هْلِكَ بِقِطْعٍ مِّنَ الَّيْلِ وَا تَّبِعْ اَدْبَا رَهُمْ وَلَا يَلْـتَفِتْ مِنْكُمْ اَحَدٌ وَّا مْضُوْا حَيْثُ تُؤْمَرُوْنَ

65.            ”Sebab itu pergilah kamu di akhir malam dengan membawa keluargamu dan ikutilah mereka dari belakang dan janganlah seorangpun di antara kalian menoleh ke belakang[1] dan teruskanlah perjalanan ke tempat yang diperintahkan kepadamu.”

 

وَقَضَيْنَاۤ اِلَيْهِ ذٰلِكَ الْاَ مْرَ اَنَّ دَا بِرَ هٰۤؤُلَآ ءِ مَقْطُوْعٌ مُّصْبِحِيْنَ

66.            Dan telah Kami wahyukan kepadanya (Luth) perkara itu, yaitu bahwa mereka akan ditumpas habis pada waktu subuh.

 

وَجَآءَ اَهْلُ الْمَدِيْنَةِ يَسْتَـبْشِرُوْنَ

67.            Dan datanglah penduduk kota itu (ke rumah Luth) dengan gembira (karena) kedatangan tamu-tamu itu[2].

 

قَا لَ اِنَّ هٰۤؤُلَآ ءِ ضَيْفِيْ فَلَا تَفْضَحُوْنِ

68.         Luth berkata: ”Sesungguhnya mereka adalah tamuku sebab itu janganlah kalian mepermalukanku”,

 

وَا تَّقُوا اللّٰهَ وَلَا تُخْزُوْنِ

69.         ”Dan bertakwalah kepada Allāh dan janganlah kamu membuatku terhina”.

 

قَا لُـوْۤا اَوَلَمْ نَـنْهَكَ عَنِ الْعٰلَمِيْنَ

70.         Mereka berkata: ”Bukankah kami telah melarangmu dari (melindungi) manusia?”[3]

 

قَا لَ هٰۤؤُلَآ ءِ بَنٰتِيْۤ اِنْ كُنْـتُمْ فٰعِلِيْنَ

71.         Luth berkata: ”Inilah putri-putriku (kawinlah dengan mereka) jika kalian hendak berbuat (secara halal)”.

 

لَعَمْرُكَ اِنَّهُمْ لَفِيْ سَكْرَتِهِمْ يَعْمَهُوْنَ

72.         (Allāh berfirman): ”Demi umurmu (Muhammad)[4], sesungguhnya mereka dibutakan dalam kemabukan (kesesatan)”.

 

فَاَ خَذَتْهُمُ الصَّيْحَةُ مُشْرِقِيْنَ

73.          Maka mereka dibinasakan oleh suara keras yang mengguntur ketika matahari akan terbit.

 

فَجَعَلْنَا عَا لِيـَهَا سَا فِلَهَا وَ اَمْطَرْنَا عَلَيْهِمْ حِجَا رَةً مِّنْ سِجِّيْلٍ

74.         Maka Kami jadikan bagian atas kota itu terbalik ke bawah dan kami hujani mereka dengan batu dan tanah yang keras.

 

اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰ يٰتٍ لِّـلْمُتَوَسِّمِيْنَ

75.         Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Kami) bagi orang-orang yang memperhatikan tanda-tanda.

 

وَاِ نَّهَا لَبِسَبِيْلٍ مُّقِيْمٍ

76.         Dan sesungguhnya kota itu[5] terletak di jalan yang masih tetap (dilalui manusia).

 

اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰ يَةً لِّـلْمُؤْمِنِيْنَ

77.          Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allāh) bagi orang-orang yang beriman.

 

SEBELUMNYA .......                                    SELANJUTNYA .......

[1]Pada tafsir QS. Hud:81 tertulis “tertinggal”, mufassir menerjemahkannya “menoleh ke belakang”/berpaling.

[2]Riwayat Luth dalam surat ini tidak diceritakan menurut urutan kejadian seperti dalam QS. Hud.

[3]Mereka ingin berbuat homoseksual dengan para tamu itu dan mereka pernah mengancam Luth agar tidak pernah melarang mereka berbuat demikian.

[4]Orang Arab biasa bersumpah dengan umur seseorang. Disini Allāh bersumpah dengan umur Nabi Muhammad untuk memuliakannya.

[5]Maksudnya kota Sadom yang terletak dekat pantai Laut Tengah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TAFSIR SURAT 6. AL-AN'AAM AYAT 61-73

  وَهُوَ ٱلۡقَاهِرُ فَوۡقَ عِبَادِهِۦۖ وَیُرۡسِلُ عَلَیۡكُمۡ حَفَظَةً حَتَّىٰۤ إِذَا جَاۤءَ أَحَدَكُمُ ٱلۡمَوۡتُ تَوَفَّتۡهُ رُسُلُنَا وَهُمۡ لَا یُفَرِّطُونَ 61.         Dan Dia lah yang mempunyai kekuasaan tertinggi di atas semua hamba-Nya, dan diutus-Nya kepadamu malaikat-malaikat penjaga, kemudian apabila datang kematian kepada salah seorang diantara kamu, ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami, dan malaikat-malaikat Kami itu tidak melalaikan kewajibannya.   ثُمَّ رُدُّوۤا۟ إِلَى ٱللَّهِ مَوۡلَىٰهُمُ ٱلۡحَقِّۚ أَلَا لَهُ ٱلۡحُكۡمُ وَهُوَ أَسۡرَعُ ٱلۡحَـٰسِبِینَ 62.         Kemudian mereka (hamba Allah) dikembalikan kepada Allah, Penguasa mereka yang sebenarnya. Ketahuilah, bahwa segala hukum (pada hari itu) kepunyaan-Nya. Dan Dia lah yang paling cepat membuat perhitungan.   قُلۡ مَن یُنَجِّیكُم مِّن ظُلُمَـٰتِ ٱلۡبَرِّ وَٱلۡبَحۡرِ تَدۡعُونَهُۥ تَضَرُّعࣰا وَخُفۡیَةࣰ لَّىِٕنۡ أَنجَىٰنَا مِنۡ هَـٰذِهِۦ لَنَكُونَنَّ مِنَ ٱلشَّـٰكِرِینَ 63.         Katakanlah: “Siapakah yang dapat me

TAFSIR SURAT 2. AL-BAQARAH (SAPI BETINA) AYAT 142-158

   JUZ 2   KEESAAN TUHAN LAH YANG AKHIRNYA MENANG   Sekitar pemindahan kiblat.   سَیَقُولُ ٱلسُّفَهَاۤءُ مِنَ ٱلنَّاسِ مَا وَلَّىٰهُمۡ عَن قِبۡلَتِهِمُ ٱلَّتِی كَانُوا۟ عَلَیۡهَاۚ قُل لِّلَّهِ ٱلۡمَشۡرِقُ وَٱلۡمَغۡرِبُۚ یَهۡدِی مَن یَشَاۤءُ إِلَىٰ صِرَ ٰ ⁠ طࣲ مُّسۡتَقِیمٍ 142.             Orang-orang yang kurang akalnya [1] di antara manusia akan berkata: “Apakah yang memalingkan mereka (umat Islam) dari kiblatnya (Baitul Maqdis) yang dahulu mereka telah berkiblat kepadanya?”. Katakanlah: “ Kepunyaan Allāh lah Timur dan Barat . Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya ke jalan yang lurus [2] ”.   وَكَذَ ٰ ⁠ لِكَ جَعَلۡنَـٰكُمۡ أُمَّةࣰ وَسَطࣰا لِّتَكُونُوا۟ شُهَدَاۤءَ عَلَى ٱلنَّاسِ وَیَكُونَ ٱلرَّسُولُ عَلَیۡكُمۡ شَهِیدࣰاۗ وَمَا جَعَلۡنَا ٱلۡقِبۡلَةَ ٱلَّتِی كُنتَ عَلَیۡهَاۤ إِلَّا لِنَعۡلَمَ مَن یَتَّبِعُ ٱلرَّسُولَ مِمَّن یَنقَلِبُ عَلَىٰ عَقِبَیۡهِۚ وَإِن كَانَتۡ لَكَبِیرَةً إِلَّا عَلَى ٱلَّذِینَ هَدَى ٱللَّهُۗ وَمَا كَانَ ٱللَّهُ لِیُضِیعَ إِیمَـٰنَكُمۡۚ إِنَّ

PENDAHULUAN TAFSIR SURAT 7. AL-A'RAAF (TEMPAT TERTINGGI)

بِالسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُاللهِ وَبَرَكَاتُهُ   MUQADDIMAH               Surat Al-A'raaf termasuk golongan surat Makkiyah, diturunkan sebelum turunnya surat Al-An'aam dan termasuk golongan surat “Assab ‘uththiwaal” (tujuh surat yang panjang). Dinamakan Al-A'raaf diambil dari ayat 46 yang mengemukakan tentang keadaan orang-orang yang berada di atas Al-A'raaf yaitu: tempat yang tertinggi di batas syurga dan neraka.   Pokok-pokok isinya:   a.             Keimanan:   1)             mentauhidkan Allah dalam berdoa; 2)             beribadat; 3)             hanya Allah sendiri yang mengatur dan menjaga alam; 4)             menciptakan undang-undang dan hukum-hukum untuk mengatur kehidupan manusia di dunia dan di akhirat; 5)             Allah bersemayam di ‘Arsy; 6)             bantahan terhadap kepalsuan syirik; 7)             ketauhidan adalah sesuai fitrah manusia; 8)             Musa berbicara denga