- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
PENUTUP
Surat
Yusuf ini seluruh isinya berkisar pada cerita Nabi Yusuf عليه
السلام dan saudara-saudaranya serta orang tua mereka. Cara penuturan
kisah Nabi Yusuf عليه السلام kepada Nabi Muhammad ﷺ
berbeda dengan kisah-kisah para Nabi yang lain, yaitu kisah Nabi Yusuf عليه السلام ini khusus diceritakan dalam satu surat,
sedangkan kisah para Nabi yang lain disebutkan dalam beberapa surat. Dalam
kisah para Nabi yang lain, Allāh ﷻ menitikberatkan
pada tantangan yang bermacam-macam dari kaum mereka dan mengakhiri itu dengan
kemusnahan para penantang Nabi. Pada kisah Nabi Yusuf عليه السلام,
Allāh ﷻ menonjolkan akibat yang baik dari
kesabaran, dan kesenangan itu datangnya sesudah penderitaan. Allāh ﷻ menguji Nabi Ya'qub عليه
السلام dengan kehilangan puteranya (Yusuf عليه السلام)
dan penglihatannya, serta menguji kesabaran dan ketabahan Yusuf عليه السلام dengan dipisahkan dari ibu-bapaknya,
dibuang ke dalam sumur, dan diperdagangkan sebagai budak. Kemudian Allāh ﷻ menguji imannya dengan godaan wanita
cantic lagi bangsawan yang akhirnya dimasukkan ke dalam penjara. Kemudian Allāh
ﷻ melepaskan Yusuf عليه السلام
dan ayahnya dari segala penderitaan dan cobaan tersebut; menghimpun mereka
kembali; mengembalikan penglihatan Ya'qub عليه السلام
dan menghidupkan lagi cinta kasih antara mereka dengan Yusuf عليه
السلام.
Hubungan surat Yusuf dengan
surat Ar-Ra’d.
1.
Dalam surat ini Allāh ﷻ secara umum mengemukakan adanya adanya
tanda-tanda keesaan Allāh ﷻ di
langit dan bumi. Di dalam surat Ar-Ra’d Allāh ﷻ
mengemukakan lagi secara lebih jelas.
2.
Kedua surat itu sama-sama
memuat pengalaman para Nabi zaman dahulu beserta umatnya. Yang menentang
kebenaran mengalami kehancuran sedang yang ikut kebenaran mendapatkan
kemenangan.
3.
Pada akhir surat Yusuf
diterangkan oleh Allāh ﷻ bahwa Al-Quräan itu
bukanlah perkataan yang diada-adakan melainkan petunjuk dan rahmat bagi orang
yang beriman, dan keterangan yang demikian itu diulangi lagi diawal surat
Ar-Ra’d.
SEBELUMNYA ..... SELANJUTNYA .....
Komentar